AQUABIKE JETSKI WORLD CHAMPIONSHIP 2023


Oleh : Anggreni El-Lu’lu’

Indonesia kali ini menjadi tuan rumah ajang balap Aquabike Jetski World Championship Lake Toba yang dilaksanakan pada 22-26 November 2023. Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, budaya, hingga potensi sport tourism. Aquabike Jetski World Championship 2023 merupakan event internasional kedua setelah F1H2O. Perlombaan Jetski ini dibagi menjadi dua kategori yakni Endurance World Championship (Endurance) dan Circuit World Championship (Circuit). Kategori Endurance pada event ini diadakan pada hari pertama hingga ketiga di Kabupaten Karo, Dairi, dan Samosir. Sementara untuk kategori Circuit dilaksanakan pada hari keempat dan kelima di Balige, Toba.

Aquabike Jetski World Championship 2023 adalah kejuaraan dunia jetski yang telah dilaksanakan sejak tahun 1984. Pada kejuaraan kali ini, ratusan riders lebih dari 20 negara beradu kecepatan di perairan Danau Toba selama lima hari. Event ini menjadi ajang kejuaraan balap air dunia kedua yang dilaksanakan di Danau Toba.

Event yang dikemas dengan tajuk Pesta Rakyat Danau Toba ini berhasil menyedot ratusan ribu masyarakat, bahkan ada yang mengatakan perhelatan Aquabike Jetski World Championship 2023 berhasil menyedot lebih dari 200 ribu pengunjung, dua kali lipat dibandingkan kejuaraan F1H2O sebelumnya.


Siapa yang Berperan Besar Atas Event Ini?

Berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai Holding BUMN yang bergerak dalam kepariwisataan berperan besar disini. Beberapa kejuaraan internasional yang ditangani oleh In Journey yaitu F1H2O Powerboat World Championship dan MotoGP Mandalika. Dan termasuklah event Aquabike Jetski World Championship 2023 ini.

Adapun dampak penyelenggaraan event Aquabike Jetski World Championship 2023 yaitu:

1. UMKM
Pada event ini banyak kuliner khas Sumatera Utara yang dihadirkan yang dapat menarik cita rasa asing untuk mencobanya. UMKM setempat juga semakin kreatif dalam mempromosikan aneka produk seperti aneka akomodasi mulai dari losmen kelas melati hingga kelas bintang, resto kelas melati hingga kelas bintang, kopi Sigararutang atau kopi Arabika Batak, kain tenun tradisional atau ulos Batak, makanan ringan, hingga aneka cinderamata kepariwisataan lainnya.

2. Budaya
Tak hanya UMKM, berbagai budaya khas Batak Toba juga di tampilkan demi memeriahkan event tersebut. Tercatat ada sebanyak 1250 penari tortor sawan khususnya penari wanita yang memeriahkan event ini di Silalahi Dairi. 

3. Sektor pariwisata
Kejuaraan Aquabike Jetski World Championship ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik wisatawan asing untuk berwisata ke Danau Toba dan mengembangkan atlet jetski nasional. Dampak dari ajang ini adalah meningkatkan industri olahraga air, khususnya Jetski, serta pembinaan untuk para atlet Jetski nasional. Event ini bakal dihelat lagi di Danau Toba pada Maret 2024.
Dengan adanya event ini maka semakin terlihat jelas bahwa dampak-dampak jelas sangat dirasakan oleh perempuan yang dieksploitasi dengan mempertontonkan bentuk tubuh dalam tarian serta pelibatan UMKM yang justru menjauhkan kaum perempuan dari tugas utamanya sebagai ummu warobbatul bait. Tidak hanya itu, dampak pariwisata justru memberi efek buruk atas budaya asing yang mereka bawa ke Danau Toba bahkan masyarakat justru senang dengan kedatangan mereka yang pada realitanya justru menambah rentetan buruk masyarakat Indonesia dengan budaya barat yang diadopsi di daerah tersebut.


Islam, Perempuan dan Pengelolaan Pariwisata

Menggenjot pariwisata agar menjadi tulang punggung ekonomi, maka semakin memperpanjang daftar pembuktian bahwa basis dan corak pembangunan di Danau Toba terbukti sangat kapitalistik. Kebijakan pemerintah dalam membuka keran wisata terbukti membuat masalah baru. Alih-alih ingin mendongkrak pemasukan dari sektor devisa, namun ternyata menciptakan masalah baru yang tak terpikirkan sebelumnya. Seharusnya hal tersebut menjadi perhatian khusus pemerintah. Sistem pengelolaan ala kapitalisme, selalu mengambil solusi parsial, tanpa menilik sebab utama  masalah tersebut. Ini juga terjadi dalam masalah pendapatan negara. 

Dampak pada perempuan terhadap UMKM dan eksploitasi tubuh wanita atas budaya yang ditampilkan juga semakin menjauhkan wanita dari kodratnya sebagai ummu wa robbatul bait. Wanita yang harusnya dimuliakan dan di jaga kehormatannya justru di jadikan lahan cuan untuk memperkaya kapitalis. 

Jelaslah, solusi tersebut tak menyelesaikan masalah yang ada. Kapitalisme hanya menitikberatkan solusi pada pencapaian keuntungan materi, tanpa peduli pada akibat yang akan terjadi. Kebijakan yang ditetapkan negara kapitalisme, tak dapat menyelesaikan masalah secara tuntas. 

Hal ini tentu saja berbeda dengan Islam. Sistem Islam membolehkan pengembangan sektor pariwisata, meskipun sektor tersebut tidak dijadikan sandaran pemasukan negara. Selama sektor ini masih dalam batasan pagar syariat, mak hal ini sah-sah saja. Kebijakan yang menggadaikan keimanan dan kenyamanan masyarakat, justru tidak boleh diterapkan dalam sistem Islam. Ini karena tujuan pengelolaan dalam Islam adalah menjaga keimanan dan kekuatan masyarakat agar tak mudah tergerus pemahaman rusak dari Barat.

Wallahu a’lam bish showab





Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar