Oleh: Hafifah Priyanti
Di zaman serba modern ini, handphone menjadi benda penting bagi seluruh kalangan. Bahkan menjadi barang wajib yang harus dibawa kemana-mana. Bukan hanya orang dewasa, pekerja kantoran, tetapi anak sekolah pun sudah harus melek perkembangan teknologi ini.
Segala berita, informasi, pengetahuan, tugas sekolah, semuanya bisa didapat dan dibagikan melalui handphone. Mayoritas orang sudah memiliki handphone jenis android, jarang sekali melihat orang yang masih membawa handphone tilulit/jadul. Dengan begitu, otomatis aplikasi-aplikasi terkini pasti sudah banyak yang mengetahui, seperti whatsapp, Instagram, tiktok, youtube, dan lain-lain.
Hanya saja, setiap benda yang digandrungi pasti punya dampak positif dan negatifnya, termasuk handphone yang kalian miliki. Dampak positif pasti harus diambil, seperti ikut menyebarkan dakwah Islam, mengedukasi masyarakat dengan tontonan yang islami, memberitahu berita duka atau pengajian, yang notabene diperlukan oleh masyarakat demi mendapat cipratan pahala dari Allah.
Di sisi lain, dampak negatif handphone bisa menjerumuskan penggunanya pada kemaksiatan dan dimurkai Allah. Misalnya saja ikut menyebarkan berita hoax, menggosip, menonton tontonan yang porno, atau bahkan judi online.
Informasi-informasi itu sangat mudah didapatkan dengan bantuan handphone. Apalagi akses sinyal internet sudah tersebar di seluruh pelosok negeri. Tidak ada lagi kata telat menerima informasi karena hanya dalam sekali tekan tombol share, informasi dapat langsung diterima dalam hitungan detik saja.
Sebagai seorang muslim, maka wajib memilah dan memilih informasi yang diterima atau yang akan disebarkan. Apalagi saking bebasnya, seolah tak ada lagi filter dari setiap berita yang tersebar. Hukum yang ditegakkan di negeri ini pun belum mampu membuat informasi yang beredar jauh dari kata hoax. Tidak ada rasa aman ketika melihat berita, karena sulitnya mengindra apakah berita itu sudah layak ditonton ataukah belum.
Maka disinilah perlu pemimpin negeri yang menerapkan hukum yang tegas dan mengikat. Tentu dengan aturan Islam, maka hukum yang ditegakkan akan benar-benar mampu menjamin dan memastikan berita yang beredar. Jika berita itu baik, pasti negara akan mendorong rakyatnya untuk ikut menyebarkannya. Akan tetapi jika berita itu melanggar hukum syariat Islam, maka negara akan tegas menghukum pelakunya dan menindak tegas siapapun yang terlibat di dalamnya.
Ingatlah, setiap perbuatan akan dihisab di yaumil kiamat. Bijaklah menggunakan handphonemu, karena setiap jari yang digunakan untuk menyebarkan berita, meski hanya dengan satu tombol tetap akan dicatat malaikat dan akan dimintai pertanggungjawaban. Jika dulu masyhur didengar kalimat “mulutmu harimaumu” maka sekarang juga ada “jarimu harimaumu”.
Wallahu a’lam bishshowab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar