Bullying Tuntas dengan Islam Kaffah


Oleh: Yuni Indawati

Kasus bullying semakin marak terjadi di kalangan pelajar, dari siswa SD hingga mahasiswa, di salah satu di SMA Jakarta Selatan pada Jumat, 1 Desember 2023 sore, 12 siswa kelas 10 menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya. Kondisi belasan siswa tersebut sungguh memprihatinkan, usai dianiaya secara brutal oleh 15 orang kakak kelasnya, yang duduk di kelas 11 dan 12.

Saat ini, bullying dianggap salah satu dosa besar pendidikan. Namun nyatanya, sistem pendidikan yang berjalan saat ini belum mampu menghentikan kasus bullying di berbagai satuan pendidikan, meskipun telah dibentuk satgas satuan anti bullying.

Hal ini menunjukkan adanya kesalahan cara pandang kehidupan dan akar masalah persoalan yang belum tersentuh. Tidak bisa dipungkiri bahwa ide sekularisme telah memisahkan antara aturan agama dalam kehidupan. Alhasil, banyak masyarakat yang tidak memahami halal haram, dan rasa takut kepada Allah pun hilang, dan ide kapitalisme inilah yang menganggap sumber kebahagiaan ada pada kepuasan jasadiyah semata. Maka tak heran jika generasi hanya mengejar eksistensi diri.

Mereka rela melakukan apapun yang dianggap bisa memuaskan dirinya dalam mencapai eksistensi tersebut. Dalam kasus bullying, pelaku akan merasa lebih hebat dari korban. Mirisnya, sistem yang diberlakukan hari ini, justru mengadopsi sistem ide sekuler dan kapitalis yang mengakibatkan pelajar semakin jauh dari agama.   

Mereka sibuk mengejar akademik untuk mengejar harta dan kesenangan duniawi. Sementara mereka tidak dibentuk menjadi pribadi yang bertakwa. Padahal pendidikan yang dijauhkan dari agama justru akan membahayakan generasi, sebab para pelajar akan berperilaku bebas tanpa batas, termasuk melukai orang lain.

Media sekuler kapitalis hari ini juga semakin menambah parah perilaku amoral yang mendominasi generasi hari ini. Oleh karena itu, selama sistem kapitalis dijadikan pijakan dalam berbangsa dan bernegara, kasus bullying tidak akan pernah selesai.

Berbeda dengan aturan Islam dalam bernegara, Islam memiliki solusi tuntas untuk menyelesaikan problem bullying. Islam memandang bahwa negara adalah penanggung jawab utama pembentukan generasi, berkepribadian mulia dan unggul dengan sistem pendidikan Islam yang diterapkan. Negara akan mengedukasi rakyatnya berlandaskan akidah Islam agar memiliki kepribadian Islam.

Inilah sistem pendidikan terbaik yang meyakinkan pada pelajar bahwa Allah adalah sebenar-benar Al Khaliq dan Al Muddabir, hingga kemudian mereka yakin adanya hari pembalasan kelak. Keyakinan ini mampu mencegah pelajar melakukan kejahatan termasuk bullying, karena keyakinan pada pertanggungjawabannya di hadapan Allah kelak. Alhasil, setiap pikiran dan tingkah laku mereka akan menggunakan sudut pandang Islam. Mereka pun akan fokus untuk taat dan berupaya memberikan kontribusi untuk umat dalam melakukan perubahan yang lebih baik. Wallahu a’lam bish showab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar