Sinergi Berantas Korupsi, Tak hanya Sekadar Ilusi


Oleh : Gyan Rindu (Pegiat Literasi)

Proses hukum Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri, yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemerasan menambah daftar panjang kasus korupsi sejumlah petinggi lembaga penegak hukum dan kementerian di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo. (bbc, 2023/12/02)

Korupsi menjadi salah satu masalah yang terjadi diseluruh negara di dunia. Termasuk di Indonesia. Begitu pula di negeri ini, bahkan sebaliknya, malah makin banyak terjadi di berbagai lini. Korupsi seperti sudah menjadi budaya di tanah air. Hal tersebut terjadi karena hukum-hukum yang lemah terhadap koruptor. Apa lagi koruptor seperti memiliki kekebalan hukum. Banyak dari mereka yang lolos dari hukum karena memiliki uang yang melimpah dari hasil korupsi yang dilakukannya.

Korupsi memberikan efek luar biasa untuk rakyat dan negara. Tidak hanya mengambil dana negara yang pastinya akan menimbulkan kerugian, korupsi juga mengambil hak-hak rakyat. Sehingga akan menimbulkan masalah-masalah baru nantinya. Seperti mangkraknya proyek-proyek negara untuk kepentingan umum, bantuan-bantuan untuk rakyat yang tak sampai, negara yang kekurangan anggaran, dan lain sebagainya. Korupsi berdampak lebih besar dari pencurian. Karena itu sudah seharusnya hukumannya lebih dari seorang pencuri. 

Korupsi merupakan salah satu bentuk dampak dari sistem Kapitalis. Kehancuran ekonomi perlahan dan menyengsarakan rakyat yang tak berdaya. Kekuasaan yang dipegang cenderung dibuat untuk menguntungkan pihak tertentu. Inilah yang terjadi jika kita memakai sistem Kapitalis. Kekuasaan akan dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi, mengokohkan kekuasaan mereka, dan terjadinya kesewenang-wenangan. 

Sistem Kapitalis yang menjadi inti permasalahan. Karena sistem ini mampu menjadikan manusia makin tamak dan serakah. Sehingga mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ketika mereka sudah mendapatkan kekuasaan yang mereka inginkan, mereka akan membuat hukum untuk semakin mengokohkan kekuasaan yang mereka dapatkan. Dan dari sanalah mereka mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya untuk diri mereka pribadi. Karena semua ketentuan hukum mereka yang membuat dan mengendalikan. Itulah salah satu buruknya sistem Kapitalis.

Solusi terbaik dari segala permasalahan adalah penerapan sistem Islam. Penerapan Islam kafah yang mengatur segala hukum menggunakan Al-Qur’an, hadis, qiyas dan ijma’ ulama. Sehingga pengambilan hukum bukan berdasarkan nafsu semata. Melainkan berdasarkan hukum dan ketentuan Allah. 

Dengan diterapkannya hukum Islam, korupsi dapat dicegah dengan pemilihan pemimpin berdasarkan keimanan dan ketakwaannya. Sehingga siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin, memiliki rasa takut kepada Allah. Mereka tidak akan berani melakukan tindak korupsi karena rasa takutnya kepada Allah.

Selain itu, dengan penerapan hukum Islam yang tegas dan tidak pandang bulu akan membuat mereka yang melakukan korupsi akan jera. Dan yang lainnya tidak akan berani melakukan meniru perbuatan tersebut.

Karena itu pentingnya penerapan hukum Islam tidak hanya solusi untuk umat Islam, tetapi untuk kemasalahatan dan kedamaian seluruh umat. Memberantas segala bentuk maksiat dan tindakan-tindakan kejahatan, serta kriminal. Sehingga negara menjadi lebih aman dan tenteram.
Allah berfirman :
وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى ٱلْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ بِٱلْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188)

Wallahualam bissawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar