ANTARA PERAYAAN TAHUN BARU DAN KAUM MUSLIM YANG TERZHALIMI


Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi)

Seiring berlalu waktu kini kita sudah memasuki tahun baru Masehi 2024, gemerlap penyambutannya disambut dengan sukacita oleh semua kalangan baik kaum muslim maupun non muslim.

Di tengah kemeriahan perayaan tahun baru tersebut sebagian kaum muslim sedang mengalami penderitaan karena hak hidupnya, ketentramannya, kebahagiaannya, hartanya bahkan jiwanya pun terancam dengan tidak ada belas kasihan, kini menangis bahkan menjerit kesakitan dengan kezhaliman yang tak pernah enyah dari kehidupannya.

Sebagai fakta di tengah penderitaan kaum muslim yang terzhalimi sebagian mereka sibuk dengan kesenangan masing-masing mereka lebih memilih merayakan tahun baru dari pada mempersembahkan do'a untuk kaum muslim yang  sedang menderita. Mereka memilih pesta kembang api daripada memberikannya untuk sumbangan kemanusiaan, penduduk Gaza yang dibayang-bayangi perang jelang tahun baru, mereka berjuang mati-matian untuk membela tanah haram milik kaum muslim. Gegap gempita perayaan tahun baru pun tak bisa dirasakan warga Palestina. Mereka berharap di tahun 2024 bisa kembali ke tanah air dan menjalani kehidupan yang normal. (detik.com)

Dimana kepedulian sebagai sesama muslim dan apa upaya pemerintah terkait kezhaliman yang terus saja dialami oleh saudara muslim ?

Kini umat Islam ibarat satu tubuh. Namun pergantian tahun ini nampak nyata paradoks kaum muslim dalam bersikap. Pesta kembang api ditengah berkecamuknya perang di Gaza, jumlah korban perang meningkat dan penderitaan muslim Rohingya  adalah salah satu bentuk abainya kaum muslim terhadap urusan umat.

Umat hanya mencukupkan dengan pemboikotan yang semakin melonggar tanpa mengetahui bagaimana   seharusnya  menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. Umat semakin terpecah dan  nasionalisme menghapus kebersamaan diantara kaum muslim. 

Sistem membuat kaum muslim menderita, tak ubahnya bagai buih di lautan banyak tapi tidak bermanfaat, mampukah persatuan dan kesatuan akan terwujud di sistem ini ? Sangat tidak mungkin, sebab sistem kapitalis ini mengadopsi bahwa siapa yang banyak cuan itulah yang kuat dan agama tidak menjadi standar dalam hidup bermasyarakat, agama dianggap candu dan berbahaya bagi kehidupan apalagi bagi mereka yang berkepentingan.

Kini sistem kapitalis ini telah merubah tatanan kehidupan secara global dengan tidak melihat apakah perubahan itu membawa kebangkitan, kini umat di lenakan dengan janji-janji melalui kebijakan yang menggiurkan padahal kenyataannya bak racun berbalut madu, keterlaluan.

Sistem kapitalis ini membuat penguasa abai terhadap rakyatnya karena sistem ini segala urusannya diserahkan kepada yang berkepentingan, negara hanya sebagai regulator/pengantar bukan sebagai roo'in /pengurus secara langsung rakyatnya.

Dengan sistem ini membuat keterpurukan umat dalam setiap aspek kehidupan, kenyamanan dan kesejahteraan pun sulit didapatkan. 

Negara ini butuh solusi yang memanusiakan manusia bukan malah menzhalimi manusia atas nama hak asasi yang membuat  sebagian umat muslim sengsara dan teraniaya dengan batasan teritorial negara. Hanya Islam yang bisa menjadikan mereka satu tubuh, satu tujuan visi dan misi agar Islam segera bangkit.


Islam Solusi Penyatuan Umat

Kini umat Islam bagaikan ayam kehilangan induknya tanpa arah dan tujuan,  semua itu tidak ada yang bisa menyatukannya kecuali dengan Islam, karena Islam membawa keberkahan dan kemuliaan bagi umat Islam.

Umat Islam adalah satu tubuh yang tidak bisa dipisahkan, satu muslim tersakiti maka yang lain ikut merasakannya. Dengan demikian hal itu wajib direalisasikan untuk menunjukkan pembelaan, pertolongan dan sikap yang nyata dalam kehidupan.

Islam menjamin kesejahteraan  dan perlindungan terhadap umat, menjaga dan melindungi dengan penuh tanggung jawab melalui seorang pemimpin/Khalifah, kaum muslim yang terzhalimi  dapat terselamatkan, terjaga dan terlindungi karena Khalifah adalah junnah/perisai umat  yang menjadi satu-satunya harapan umat, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW,.
انما الامام جنة يقاتل من وراءه و يتقى به
Artinya : Sungguh Imam ( Khalifah ) adalah perisai ; orang-orang berperang dibelakangnya  dan  menjadikan dia sebagai pelindung. ( HR. Muslim )

Dengan Islam, seluruh kehidupan akan bangkit jauh dari keterpurukan. Kehidupan langit dan bumi pun menjadi berkah.

Dengan demikian, individu, masyarakat dan negara butuh Islam yang akan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan yang akan membawa perubahan sangat besar dan mendalam. 

Jadi, dengan sistem Islam kehidupan akan tentram dan nyaman di bawah kepemimpinan seorang Khalifah yang  menjadi tauladan  yang akan menerapkan Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Wallaahu a'lam




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar