KHUTBAH JUM'AT : GAZA KUAT, PENGUASA MUSLIM YANG LEMAH


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ 
لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. 
قَالَ اللهُ تَعَالَى  
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ فِى الْاَرْضِۗ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهٗۗ وَلَا يَزِيْدُ الْكٰفِرِيْنَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ اِلَّا مَقْتًا ۚوَلَا يَزِيْدُ الْكٰفِرِيْنَ كُفْرُهُمْ اِلَّا خَسَارًا
Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Siapa yang kufur, (akibat) kekufurannya akan menimpa dirinya sendiri. Kekufuran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Kekufuran orang-orang kafir itu juga hanya akan menambah kerugian mereka. (QS Fatir [35]: 39).

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa taala  atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga di hari mulia ini kita masih menginjakkan kaki di tempat mulia ini bersama dengan orang-orang yang insyaallah dimuliakan-Nya, hamba bertakwa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Bertakwalah kepada Allah. Inilah karakter yang semestinya menempel dalam diri kita setiap Muslim. Apapun posisi dan kedudukan kita. Ingatlah, tidak ada kawasan bebas takwa. Semua tindak tanduk kita diawasi oleh malaikat.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Kalaulah kita mencari barometer keislaman umat Islam di akhir zaman ini, Gaza adalah jawabannya. Gaza dan Palestina sesungguhnya sangat kuat. Tidak lemah seperti yang dikatakan seorang tokoh negeri ini. Lihatlah bagaimana sisi keimanan, kesabaran, keteguhan dan ketegaran mereka menghadapi penjajah yang kekuatannya berupa negara. 

Memang, puluhan ribu umat Islam di Gaza gugur sebagai syahid akibat kebiadaban Zionis. Kebanyakan kaum wanita dan anak-anak. Lihatlah, mereka tak menampakkan kelemahan sedikit pun. Mereka tidak berputus asa. Apalagi sampai bertekuk lutut kepada Zionis Yahudi.

Di sisi lain Hamas dan Taufan al-Aqsa-nya terbukti telah sanggup menggetarkan entitas Yahudi Zionis Israel. Serangan-serangan Hamas telah menimbulkan dampak yang sangat dahsyat bagi eksistensi Yahudi Zionis. Bayangkan, luar biasanya mereka bisa menghadapi tentara Zionis dengan peralatan super canggih dalam waktu yang lama. 

Sebaliknya, betapa lemahnya entitas Yahudi Israel. Mereka yang dibilang memiliki kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ternyata hanya mitos, omong kosong.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Lalu mengapa selama ini Israel tampak seolah-olah begitu sangat kuat? Ketahuilah, Israel seolah-olah kuat justru karena kelemahanan dan kepengecutan para penguasa kaum Muslim, terutama para penguasa Arab. Padahal secara militer sejumlah negara di Dunia Islam sesungguhnya jauh lebih kuat daripada Israel.

Berdasarkan situs Global Firepower, Pakistan, misalnya, berada di urutan ke-7 di dunia untuk kekuatan militernya. Ada Turki di urutan ke-11. Indonesia menduduki urutan ke-13. Mesir yang berada di posisi ke-14. Yang menarik, kekuatan Israel sendiri hanya menempati urutan ke-18 dari 145 negera di dunia. Ini artinya, kekuatan militer Israel jauh di bawah negara-negara Muslim.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Sesunggunya rahasia kekuatan sebuah negara terletak pada ideologi (akidah)-nya. Lihatlah bagaimana Daulah Islam yang dipimpin oleh Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di Madinah hanyalah sebuah negara kecil. Jauh dibandingkan kekuatan negara adidaya saat itu, yakni Romawi dan Persia. Bahkan dengan kekuatan militer Qurays pun jauh. Namun, pasukan kaum Muslim saat itu mampu mengalahkan musuh-musuhnya dengan kemenangan yang gemilang.

Pasca Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam wafat, Khulafaur Rasyidin dengan Negara Khilafah mereka, juga mampu menantang dua negara adidaya kafir, yakni Romawi dan Persia. Demikian pula kemenangan umat ini didapatkan di era Umayah, Abasiyah dan Utsmaniyah. Bahkan, Khilafah Islam mampu menguasai dua pertiga dunia selama berabad-abad. 

Pertanyaannya: Bagaimana bisa? Apa rahasia kekuatannya? Ketahuilah, kekuatannya terletak pada ideologi (akidah) Islam, yang bertumpu pada kalimat: Laa Ilaaha illaalLaah, Muhammad RasuululLaah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ 
Sungguh Aku adalah Allah. Tidak ada tuhan lain, selain Aku. Karena itu sembahlah Aku (TQS Thaha [20]: 14).

Kalimat tauhid inilah yang mampu membangkitkan kekuatan mereka. Dengan tauhid inilah kaum Muslim mempunyai ‘izzah, kehormatan dan kemuliaan,  di hadapan umat manusia yang lain. Mereka tidak mudah dikalahkan, apalagi ditindas dan dijajah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُوْلِهٖ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلٰكِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ 
Hanya milik Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukminlah kemuliaan itu. Namun, kaum munafik tidak mengetahuinya (TQS al-Munafiqun [63]: 8).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah
Dengan kekuatan akidah Islam inilah kaum Muslim senantiasa siap mati demi mempertahankan agama, harta dan kehormatan mereka. Mereka amat yakin dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فهوَ شَهيدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِه فهوَ شَهيدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فهوَ شَهيدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُونَ أهلِهِ فهوَ شَهيدٌ 
Siapa saja yang terbunuh karena membela hartanya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela agamanya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela darahnya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela keluarganya, dia syahid (HR at-Tirmidzi).

Inilah yang menjadikan kaum Muslim amat kuat, tidak lemah, dalam melawan musuh. Itulah yang ditunjukkan oleh kaum Muslim Palestina, khususnya warga Gaza, khususnya Hamas dengan Brigade al-Qasam-nya. Mereka sangat paham arti penting dan wajibnya jihad fi sabilillah.

Selama kaum Muslim masih mempunyai akidah Islam yang terpatri kokoh di dalam jiwa mereka, maka selama itu mereka tidak akan bisa dijajah. Bahkan mereka bisa membebaskan bangsa-bangsa lain dari kekuatan kekufuran. Itulah yang terjadi sejak era Daulah Islam di Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yang dilanjutkan oleh Kekhilafahan Islam era Khulafaur Rasyidin, era Umayah, era Abasiyah dan era Utsmaniyah.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,  
Sayangnya kekuatan akidah itu melemah sejak Kekhilafahan Islam terakhir, yakni era Utsmaniyah, berhasil dihancurkan pada tahun 1924 oleh kaum kafir penjajah Inggris, melalui anteknya, Mustafa Kemal Attaturk. Umat Islam terpecah belah. Dipimpin oleh penguasa yang lemah, sehingga melawan Zionis sekecil itu pun tak mampu. 

Karena itu, agar Dunia Islam kembali kuat, mau tak mau kaum Muslim harus menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Kaum Muslim dan Dunia Islam harus bersatu kembali. Ingatlah, adanya negara adidaya global, yakni Khilafah, yang menyatukan kaum Muslim sedunia saat ini hukumnya wajib. []

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم





KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar