Perdagangan Manusia Terjadi? Apa Yang Harus Diperbuat?


Oleh: Ayu Susanti, S.Pd 

Manusia adalah makhluk sempurna yang Allah ciptakan untuk memimpin alam ini. Allah memberikan akal untuk menentukan benar dan salah agar manusia bisa mengatur kehidupannya dengan baik, dan bisa selamat dunia dan akhirat. Namun apa jadinya jika sosok sempurna ini diperjualbelikan layaknya barang? 

Gadis Subang berinisial PR (17) menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia diiming-imingi gaji wah untuk bekerja sebagai terapis di Jakarta oleh ER alias Elcy (38). (detik.com, 12/12/2023). 

Kasus pengeksploitasian dan perdagangan manusia terutama perempuan bukanlah hal yang baru di sistem kapitalisme-sekulerisme saat ini. Kasus ini akan terus ada jika sistem hidup yang dipakai masih menggunakan kapitalisme - sekulerisme. 

Dalam sistem kapitalisme-sekulerisme, asas yang digunakan adalah materi dan tujuan hidupnya hanya untuk mendapatkan keuntungan yang banyak tanpa melihat lagi benar dan salah. Sehingga jika perdagangan manusia menguntungkan maka tak masalah eksploitasi ini dilakukan. Dalam sistem ini apapun bisa dijadikan komoditas bisnis. Selama manfaat, keuntungan dan materi bisa didapat maka hal tersebut akan terus terjadi. Sehingga akan sulit menyelesaikan masalah perdagangan dan eksploitasi manusia saat ini. 

Kapitalisme-sekulerisme adalah sistem hidup buatan manusia. Maka yang menjadi pembuat hukum adalah manusia. Sehingga tak heran hukum yang berlaku tergantung kepada manusia. Apa yang menurut manusia benar dan menguntungkan maka akan diberlakukan. Hal ini berbahaya, karena manusia adalah makhluk lemah dan terbatas. Sehingga aturan yang berlaku pun bersifat lemah dan terbatas tak bisa menyelesaikan permalasahan kehidupan. Termasuk membiarkan maraknya perdagangan dan eksploitasi manusia.

Berbeda halnya dengan Islam. Islam sangat menjaga manusia termasuk perempuan. Bahkan kedudukan perempuan dalam Islam adalah kehormatan. Islam sangat melindungi perempuan dari marabahaya bahkan perdagangan manusia. Terlebih itu, dalam Islam, tujuan kehidupan bukan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tapi untuk mendapatkan keridhoan Allah. Sehingga dalam melaksanakan aktivitas akan selalu disandarkan pada halal haram, perintah Allah dan larangan-Nya.

Perdagangan manusia adalah hal kriminal yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Sehingga dalam Islam, tidak ada kasus eksploitasi manusia hanya untuk mendapatkan keuntungan materi. Keamanan manusia akan selalu dijaga didalam Islam. Disamping itu, Islam memiliki sistem sanksi yang tegas dan berefek jera bagi orang-orang yang melakukan perdagangan manusia. Sehingga orang-orang akan berpikir ribuan kali untuk melakukan tindak kriminal dan kemaksiatan. 

Oleh karena itu, jika kita ingin menyelesaikan masalah apapun dalam kehidupan termasuk menghentikan perdagangan dan eksploitasi manusia sudah seharusnya kita kembali kepada Islam kaffah.

Wallahu'alam bi-showab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar