Pergantian Tahun yang Bermakna


Oleh:  Wie NJR 

Pergantian tahun adalah hal yang biasa kita lalui, tetapi pada sebagian orang ada juga yang menganggapnya sebagai titik tolak mereka untuk bergerak dan tentunya berharap tahun 2024 membawa perubahan yang signifikan untuk kehidupannya. Namun sudah menjadi rahasia umum tahun baru ini dihiasi dengan pesta pora, meniup terompet, menyalakan kembang api dan pesta kemeriahan yang lainnya. Tak sedikit kaum pemuda pun menghiasi pesta tahun baru dengan seks bebas. 

“Jakarta salah satu kota yang menyelenggarakan pesta kembang api saat malam Tahun Baru. Bahkan, event pesta kembang api di Jakarta tidak hanya digelar di satu lokasi. Apabila kamu berencana merayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta, terdapat banyak rekomendasi spot melihat kemeriahan pesta kembang api pada Minggu” (CNN Indonesia,31/12/2023).

Lalu bagaimana dengan pergantian tahun di Gaza? ”Laporan Reuters dari informasi otoritas Hamas mengatakan bombardir Israel menewaskan 165 orang di Gaza selama 24 jam terakhir, dikutip Minggu (31/12/2023). Selain itu, ada 250 orang yang mengalami luka parah.(CNBC Indonesia).

Dengan melihat fakta diatas sangatlah membuat diri kita sebagai pribadi muslim merasa sedih dengan  kondisi umat saat ini. Berpesta kembang api, meniup terompet tahun baru dengan pesta-pesta minuman keras, padahal kita semua tahu hal tersebut sama sekali tidak diajarkan oleh Rasulullah.

Untuk kegiatan pergantian akhir tahun ini pun penguasa memfasilitasi merekomendasikan tempat-tempat yang bisa digunakan dalam perayaan pergantian akhir tahun, yang terdapat dibeberapa kota besar. Kemeriahan pergantian akhir tahun ini dari pesta meriah meniup trompet, pesta kembang api dan akhirnya sampai menjadi pergaulan bebas. Akankah hal ini kita biarkan saja? 

Padahal kita tahu  saudara-saudara kita di gaza Palestina yang jauh dari kedamaian dan ketentraman. Pergantian tahun yang dilalui saudara kita di Gaza jauh dari kata hura-hura, tetapi lebih tepatnya huru-hara. Hidup mereka setiap detiknya terancam oleh tingkah kaum zionis Israel. Saudara kita dI jalur gaza begitu menghargai hidup yang sedang mereka pertaruhkan. Jihad fi sabilillah sebagai pilihannya.     

Kebebasan hidup sudah menjadi landasan dalam berbuat. Masyarakat sudah terbiasa dengan kehidupan serba bebas, sesuka hati saat melakukan sesuatu termasuk dalam merayakan tahun baru. Kebebasan hidup ini dilandasi oleh sistem hidup buatan manusia yakni sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan). Sehingga wajar jika masyarakat saat ini tidak begitu mengindahkan halal haram dari Sang Pencipta. 

Kondisi yang terjadi saat ini di kehidupan masyarakat bisa menjadi bahan muhasabah untuk kita. Permasalahan yang terus terjadi saat ini harusnya membuat kita sadar bahwa akar masalahnya adalah jauhnya kita dari Islam. Dan lebih memilih menggunakan sistem buatan manusia yakni sekulerisme. 

Pergantian akhir tahun seharusnya kita isi dengan kegiatan yang lebih bermakna dan bahan muhasabah. Setiap muslim harus memahami Islam dengan sebaik-baiknya, menyadari diri sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dengan selalu merujuk pada Al Quran dan hadis , agar hidup kita selamat di dunia dan akhirat.  Wallahu'alam bi-showab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar