Oleh : Eka Ummu Umar
Sambungan jembatan Cipendawa, yang berada di ruas Jalan Cipendawa, Kota Bekasi, amblas. Hal ini disebabkan banyaknya baut baja yang hilang dicuri. Menurut keterangan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMS) Kota Bekasi, pencurian baut baja tersebut mengakibatkan struktur balok baja mengalami deformasi dan lantai jembatan amblas. (Jakarta, CNN Indonesia)
Jembatan Merah
Sungguh gagah
Berpagar gedung indah
Sepanjang hari
Yang melintasi
Silih berganti
(Lagu Jembatan Merah, Mus Mulyadi)
Jembatan memang harusnya seperti itu. Berdiri gagah. Karena rusaknya menjadi taruhan nyawa. Dan ini semua menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Dari awal pembangunan dan perawatan untuk menjaga keamanannya. Bukan sekedar menunggu rusak (amblas) baru diperbaiki. Ini sama seperti menunggu korban dahulu baru ditangani.
Ketika Umar bin Khattab menjadi Khalifah, Beliau pernah berkata bahwa jikalau ada kondisi jalan di daerah Irak yang rusak karena penanganan pembangunan yang tidak tepat kemudian ada seekor keledai yang terperosok kedalamnya, maka ia (Umar) bertanggung jawab karenanya.
Terlihat sekali dalam kisah di atas bahwasanya Umar bin Khattab sangat memerhatikan kebutuhan umat hingga dalam lingkup yang terkecil sekalipun. Jika keselamatan hewan saja sangat diperhatikan, apa lagi keselamatan manusia.
Itulah yang terjadi ketika sistem Islam diterapkan. Akan lahir penguasa yang bertanggung jawab. Kepentingan umat selalu diutamakan.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar