Oleh: Nuryanti
Peristiwa demi peristiwa yang dialami kaum muslimin saat ini sangat menyayat hati kaum muslimin yang lainnya. Bagaimana tidak, mereka adalah satu tubuh, seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tetapi mereka tak mampu saling mengobati. Semua itu terjadi diakibatkan karena lemahnya institusi pemerintahan yang diterapkan saat ini. Hukum-hukumnya sudah dibuat atas dasar kepentingan-kepentingan para penguasa.
Kita lihat saat ini peristiwa yang terjadi di bumi Gaza Palestina selama 75 tahun lalu sampai saat ini. Begitu juga dengan negeri-negeri kaum muslimin yang terjadi di India, Pakistan, Afghanistan, Rohingya, dan negeri-negeri yang minoritas muslim. Sudah 100 tahun kezaliman telah menimpa muslimin sejak runtuhnya Khilafah Utsmani di tahun 1924 silam.
Genosida yang dilakukan oleh Zionis Yahudi semakin hari semakin membuka mata hati seluruh manusia yang ada di dunia. Dikutip dari berita Isma di wilayah Gaza per tanggal 14 Januari 2024, penduduk Gaza sudah beresiko mati kelaparan dan kehausan. Akses pengiriman bantuan dari berbagai negara yang berusaha masuk ke wilayah tersebut sudah disekat oleh tentara-tentara Zionis Yahudi. Saluran telaga air minum pun dimatikan. Sampai saat ini Zionis Yahudi terus menerus tanpa henti melakukan penyerangan terhadap penduduk Gaza Palestina. Tetapi kita lihat betapa kuatnya penduduk Gaza, khususnya dari segi keimanan, kesabaran, keteguhan dan ketegaran hati mereka. Betapa kuatnya akidah mereka bahkan Nabi saw. telah menjadikan mereka sebagai barometer keislaman umat muslim pada saat ini.
Di sisi lain, Hamas dan Taufan al-Aqsa adalah pejuang-pejuang tangguh yang sudah terlatih dan terdidik. Kekuatan militer yang dimiliki pejuang Hamas pun di atas perkiraan Zionis Yahudi. Terbukti bahwa Hamas telah sanggup menggetarkan entitas Zionis Yahudi. Bahkan serangan-serangan Hamas menimbulkan dampak yang sangat dahsyat bagi eksistensi Zionis Yahudi dan sampai mengalami kerugian yang sangat besar. Artinya, kekuatan militer Zionis Yahudi jauh di bawah kekuatan militer yang dimiliki Hamas.
Fakta saat ini menunjukkan bahwa pemimpin negeri-negeri muslim yang lainnya tidak benar- benar berempati terhadap apa yang terjadi di Gaza Palestina. Para penguasa muslim di dunia seakan-akan tidak peduli dengan apa yang menimpa saudara-saudara kita di Gaza Palestina. Ini menunjukkan bahwa kelemahan dan ketidakberdayaan negara-negara muslim di seluruh dunia atas serangan-serangan yang dilakukan oleh Zionis Yahudi.
Pertanyaannya, apa yang membuat lemahnya dan tidakberdayanya negeri-negeri muslim yang lainnya? Tidak lain adalah kelemahan dan sikap pengecut para penguasanya, bukan kelemahan dan ketidakberdayaan militernya. Akibat ketidakberdayaan inilah para penguasa negeri-negeri muslim di seluruh dunia tidak bisa menghentikan genosida yang dilakukan entitas Yahudi di Gaza Palestina.
Semua itu terjadi karena sistem yang diterapkan saat ini bukan sistem Islam. Sistem yang diterapkan adalah sistem sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan. Sistem dimana akidah keislaman manusia dibuat mandul yakni ketika aturan-aturan Islam tidak produktif atau tidak diterapkan, maka akidah itu akan mengendap di masing-masing kaum muslimin saja. Begitupun yang terjadi di negeri-negeri kaum muslimin yang terzalimi, yang bisa menolong mereka hanya sebagian kecil dan terbatas, karena tidak ada institusi pemerintahan yang mau turun tangan secara langsung dari segi militer.
Dalam sistem Islam, Negara akan menerapkan aturan-aturan atau hukum-hukum yang berasal dari Allah SWT. Karena Allah menciptakan manusia beserta aturan-aturanNya dan hukum-hukumNya. Maka hukum dalam Islam jika ada seorang kaum muslimin yang terzalimi, maka penguasa akan memberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar