Pembunuhan dikalangan Remaja Semakin Menjadi-Jadi, Potret Buram Generasi


Oleh : Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
 
Kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja dari hari ke hari semakin mencengangkan. Mulai dari tawuran, geng motor bahkan tak segan menghilangkan nyawa atau pembunuhan. Kasus terbaru yang dilakukan oleh remaja terjadi di Kalimantan. Dilansir dari Republika Kepolisian Resor Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, mengungkap kasus pembunuhan oleh seorang remaja berinisial J (16 tahun) pelaku masih dibawah umur, terhadap satu keluarga berjumlah lima orang. Diduga motif pembunuhan yang terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu karena persoalan asmara dan dendam pelaku terhadap korban. Antara pelaku dengan korban saling bertetangga. 

Peristiwa sadis ini berawal saat pelaku berpesta minuman keras bersama teman-temannya pada hari Senin (5/2/2024). Kemudian sekitar pukul 23.30 WITA, pelaku diantar pulang oleh temannya. Setelah diantar, J membawa senjata tajam berupa parang dan menuju ke rumah korban untuk melakukan pembunuhan. Sesampainya di rumah korban, pelaku langsung mematikan aliran listrik di rumah korban.

Selanjutnya pelaku langsung masuk ke dalam rumah. Lalu pada saat ayah korban berinisial W (34 tahun) pulang ke rumah pelaku langsung menyerangnya menggunakan parang. Kemudian pelaku juga menyerang istri korban berinisial SW (33 tahun) dan ketiga anaknya berinisial RJS (14 tahun), VDS (10 tahun), dan ZAA (2,5 tahun). Ketiga terbangun karena mendengar keributan dan langsung diserang pelaku.

Tidak puas dengan membunuh, kata Supriyanto, pelaku juga memperkosa jasad korban RJS dan ibunya berinisial SW. Setelah melakukan pemerkosaan terhadap jasad korban RJS pelaku juga mengambil ponsel dan uang korban sebesar Rp 363 ribu dan pulang ke rumah dan berganti pakaian. Sesampainya di rumah, korban langsung mandi dan merendam bajunya serta mencuci parang yang digunakan menebas para korban. (Republika.co.id Kamis, 08/02/2024).

Miris tidak hanya membunuh satu keluarga, namun pelaku memperkosa dan mencuri harta korban. Kasus ini merupakan salah satu potret buram Pendidikan Indonesia yang gagal mewujudkan peserta didik yang berkepribadian terpuji, dan tega melakukan perbuatan sadis dan keji. Pendidikan tidak mampu melahirkan generasi unggul yang berkarya untuk bangsa. Bagaimana nasib kedepan jika produk pendidikan saat ini seperti ini?? Nasib bangsa kedepan akan diisi dan dipimpin oleh mereka yang sedang duduk di bangku sekolah saat ini bukan kita orang tua maupun nenek-nenek kita. 

Sekularisme yang menjadi ruh pendidikan di negara kita. Sekularisme mengesampingkan peran agama dalam kehidupan sehari-hari. Aturan agama yang bersumber dari Al Khaliq tak mampu menjadi proteksi seseorang untuk melakukan suatu. Aturan Agama juga tak mampu mengendalikan nafsu amarah seseorang. Seharusnya aturan agama menjadi rem seseorang ketika mau melakukan kemaksiatan. Namun hal ini tidak terjadi pada sistem saat ini.

Selain itu juga menggambarkan lemahnya sistem sanksi  karena tidak mampu mencegah individu melakukan kejahatan. Hukuman yang ringan atau lembek membuat pelaku tidak jera dan membuat manusia untuk melakukan hal yang serupa yaitu melakukan pembunuhan. Lihat saja berita yang berseliweran di sosial media isinya hampir tentang pembunuhan. Lebih miris lagi pembunuhan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga nya sendiri yang seharusnya menjadi pelindung bagi korban. Hal ini menunjukkan hukum di negeri ini tak membuat orang jera untuk melakukan pembunuhan.

Pengaruh minuman keras juga membuat seseorang lupa diri, bahkan tega menghilangkan nyawa manusia. Ngerinya Pelajar di negeri ini sudah banyak yang menenggak minuman keras. Padahal mayoritas negara kita muslim, dalam agama Islam minuman keras adalah haram. Namun minuman setan ini sudah menjadi minuman yang biasa dikonsumsi oleh pelajar. Sangat miris sekali. Minuman keras sangat mudah didapatkan di negeri ini. Aturan penggunaan minuman keras banyak dilanggar oleh berbagai pihak, terutama pelajar. Banyak pelajar di negara kita yang sudah mengkonsumsi bahkan kecanduan minuman keras. Ketika seseorang sudah mengkonsumsi atau kecanduan alkohol hal ini sangat membahayakan bagi dirinya atau orang disekitarnya. Dengan minuman keras otak manusia menjadi rusak dan tak mampu berfikir dengan jernih. Ketika seseorang sudah kecanduan minuman keras mereka tak mampu mengendalikan dirinya, bahkan sampai menghilangkan nyawa manusia. Nauzubillah min dzalik.

Jelas sistem yang ada di negeri ini tak mampu menghadang tingginya kasus pembunuhan, khususnya dikalangan remaja. Dari hari ke hari kasusnya semakin subur bak jamur di musim hujan. Kasus pembunuhan ini harus segera diselesaikan jika tidak maka akan mengancam ketentraman hidup di negara ini. Kapitalisme sekuler terbukti gagal menangani kasus ini. Butuh sistem jitu untuk memberangus kasus ini dari akar nya, sistem ini harus bersumber dari Al Khaliq pencipta manusia yaitu sistem Islam yang diberkahi.
 

Sistem Islam Solusi Hakiki Pembunuhan

Islam memiliki sistem kehidupan terbaik, berasaskan akidah Islam.  Di antaranya adalah sistem Pendidikan yang mampu melahirkan generasi berkualitas dan berkepribadian Islam. Tujuan ini merupakan konsekuensi keimanan seseorang muslim, yaitu memegang identitas keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian ada dua aspek yaitu pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (Nafsiah). Seorang muslim yang berkepribadian Islam akan berpegang teguh pola pikirnya (yaitu pola pikir yang islami) dalam berinteraksi dengan masyarakat (pola sikap). Pola pikir ini yang menjadi "rem" ketika seseorang akan melakukan suatu kemaksiatan. Karena bertentangan dengan pola pikirnya maka dengan sendirinya akan menolaknya. Inilah hebatnya atau keunggulan kepribadian Islam. 

Selain sistem pendidikan yang melahirkan generasi yang berkepribadian islam, dalam sistem Islam juga ditopang oleh sistem sanksi yang menjerakan. Sistem Sanksi dalam Islam bersifat Jawabir dan Jawazir. Jawabir ditujukan sebagai upaya untuk mencapai kemaslahatan, pelaku akan diadili dengan hukum Islam sebagai penebus dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan jawazir ditujukan untuk upaya mengantisipasi agar suatu tindak pidana tidak terjadi, untuk pencegahan agar orang lain tidak melakukan tindakan yang sama. Jawabir difokuskan kepada pelaku tindak pidana, sedangkan jawazir difokuskan kepada perbuatan tindak pidana.

Sistem Islam memiliki berbagai mekanisme yang mampu mencegah tindak kejahatan, salah satunya dengan pengharaman Khamar yang merupakan induk kejahatan. Khamr disebut juga sebagai induknya kejahatan. Karena, ketika orang meminum khamr maka tertutup sudah akal sehatnya, sehingga tidak ada bedanya antara manusia dan hewan yang tidak berakal. Dalam keadaan mabuk, manusia bisa berbicara melantur, saling berkelahi, tidak malu berbuat zina, hingga membunuh.

Dalam Al Qur'an Allah jelas telah mengharamkan khamar: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan" (QS. An-Nisa 43). Dari sini jelas dalam negara Islam khamar jelas dilarang diperjual-belikan.

Dengan aturan yang tegas dan jelas sistem Islam mampu meminimalisir pembunuhan bahkan mampu mencegah orang lain berbuat kejahatan yang sama. Saatnya hari ini kita terapkan hukum Islam kita campakkan sistem kapitalisme sekulerisme yang terbukti menyengsarakan hidup manusia. Allahu Akbar




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar