100 Tahun Umat Islam Tanpa Persatuan


Oleh: Nuryanti

Sudah 100 tahun umat Islam di seluruh dunia terpecah belah dan tercabik-cabik akidahnya. Setelah keruntuhan Khilafah pada 3 Maret 1924 oleh keturunan Yahudi Mustafa Kemal Attaturk laknatullah 'alaih, sejak itulah berbagai serangan terhadap umat Islam terus digempurkan. Mulai dari pemikirannya, tsaqofah keislamannya sampai kepada penjajahan gaya baru yaitu neo imperialisme dengan prinsip 3G (gold, glory, gospel). 

Di samping itu, paham sekularisme yang tumbuh cepat di kalangan kaum muslimin berhasil menjauhkan mereka dari berpolitik dan beragama. Akhirnya kaum muslimin mengalami kemunduran berpikir dan mengadopsi perundang-undangan yang berasal dari Barat. Kemudian diterapkanlah sistem itu di kehidupan kaum muslimin hingga saat ini.

Meski telah berbagai cara dilakukan oleh para ulama terdahulu untuk mengembalikan kejayaan Islam, namun belum ada hasil yang signifikan untuk dapat mengubah keadaan semula sebelum keruntuhan. Bahkan organisasi Islam ataupun ormas yang menginginkan kebangkitan Islam telah didirikan, tetapi semua itu tidak menemukan titik terang pada kejayaan.

Berbagai usaha yang dilakukan oleh organisasi Islam ataupun ormas yang terkait dalam mewujudkan kembalinya kejayaan Islam, justru semakin bias perjuangannya dan semakin menjauhkan dari visi utama bahkan ikut terjerumus ke dalam sistem sekularisme yang memisahkan agama dan politik. Padahal agama dan kekuasaan tidak bisa dipisahkan.

Tergerusnya pemikiran dan tsaqofah keislaman umat saat ini dengan serangan-serangan yang dilakukan oleh penjajah barat semakin melemahkan aqidah umat saat ini. Perpecahan yang dialami semakin menjauhkan umat muslim dari saudara seiman dan seakidahnya. Begitu besar kerusakan yang dialami umat saat ini. Belum lagi serangan dari neoimperialisme dengan prinsip 3G (gold, glory, gospel).

Prinsip gold yang mengutamakan pada kekayaan yang diperoleh dari SDA yang ada melalui tambang emas, batu bara, dan minyak bumi yang terhampar di seluruh wilayah negeri muslim. Meski yang diceritakan dalam sejarah adalah penemuan bangsa barat dalam pelayarannya ke negeri-negeri timur untuk membeli rempah-rempah. Karena pada abad pertengahan, rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan utama di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Pasti tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.

Begitupun dengan prinsip glorynya. Melalui kekayaan yang didapat akan menghasilkan kejayaan dengan praktik kolonialisme dan imperialisme guna membangun dan mengembalikan yang dimiliki bangsa Eropa pada zaman kejayaannya. Maka dari itu, bangsa Eropa mulai berlomba-lomba mengklaim tanah jajahan sebanyak-banyaknya. 

Tak hanya itu, neoimperialisme dilanjutkan dengan serangan gospel yakni penyebaran agama kristen di tengah-tengah umat Islam. Kalaupun tidak bisa mengkristenkan, maka mereka akan menjauhkan umat Islam dari agamanya sendiri.

Lengkaplah sudah serangan yang dialami kaum muslim hingga saat ini. Maka dari itu, kaum muslim seharusnya mempelajari Islam secara kaffah, memahami agama secara kaffah, dan menerapkannya secara kaffah juga untuk mengembalikan kembali kegemilangan Islam dan masa kejayaannya yang pernah memimpin dunia selama 13 abad lamanya. Alhasil, umat Islam dapat melihat betapa indah dan mulianya ketika syari'at Islam diterapkan dalam kancah kehidupan manusia. 

"Wallahu a'lam bissowab"




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar