Ramadhan dan Duka Muslimin


Oleh: Eliyanti

Ramadhan adalah bulan yang mulia. Kedatangannya selalu dirindukan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka pantas rasanya jika seorang mukmin menunggu dan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan. Namun sayangnya tidak semua ummat Islam di seluruh dunia dapat merasakan kenikmatan beribadah di bulan Ramadhan. Masih banyak negeri-negeri kaum muslim yang menyambut bulan Ramadhan dengan penderitaan dan duka lara.

Palestina misalnya, mereka sudah berpuasa sebelum datangnya Ramadhan, bahkan mereka jarang berbuka. Tidak hanya kelaparan yang menimpa mereka, hingga rela menjadikan rumput dan air kotor sebagai penunda lapar dan dahag. Mereka juga dihadapkan pada aksi pembantaian yang bertubi-tubi. Begitu juga dengan muslim Uighur, mereka tidak bisa merasakan indahnya berbuka puasa dan bersahur bersama keluarga, karena mereka di sana di bawah tekanan dari pemimpin komunis Cina. Mereka dilarang berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya. Tak jauh berbeda, muslim Rohingya Myanmar pun begitu dan masih banyak lagi ummat muslim di berbagai belahan dunia yang merasakan ketakutan dan kegelisahan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penindasan.

Sedangkan muslim di negeri sendiri dihantam dengan sulitnya perekonomian yang membuat mereka harus bekerja keras dan memeras keringat demi untuk memenuhi kebutuhan keluarga agar bisa bersahur dan berbuka puasa. Sehingga merekapun terkadang tak bisa merasakan nikmatnya beribadah di bulan Ramadhan.

Begitu besar penderitaan muslimin, maka seharusnya kita sadar bahwa ummat Islam saat ini tidak lagi dipandang istimewa di mata dunia semenjak kekhilafahan itu runtuh. Musuh-musuh Islam pun semakin antusias dalam menzalimi ummat Islam. 

Karena musuh Islam tahu selagi ummat Islam masih terpecah-belah, maka pada saat itu juga musuh Islam masih berjaya. Sudah waktunya ummat itu sadar dan bersatu karena sejatinya muslim itu adalah satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh terluka maka anggota tubuh lainnya pun akan merasakan sakit yang sama. Dan jika mereka terpisah dari anggota tubuh lainnya, maka pada saat itulah mereka lemah tak bisa apa-apa.

Dengan kembali kepada Islam lah satu-satunya jalan yang mampu menyatukan ummat Islam di seluruh dunia dalam naungan Khilafah. Alhasil, kemaslahatan akan didapatkan umat dan mengembalikan kejayaan Islam. Wallahu a'lam Bishawab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar