Refleksi Hari Kesehatan: Benarkah Rakyat Sudah Mendapat Jaminan Kesehatan


Oleh : Gyan Rindu (Pegiat Literasi)

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan melalui kampanye Hari Kesehatan Dunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu. Tjandra juga menambahkan kesetaraan kesehatan bagi semua juga termasuk memperoleh air minum yang aman dan sehat, udara bersih, makanan bergizi, rumah yang sehat, pekerjaan yang memadai dan terhindar dari berbagai diskriminasi kesehatan. (antaranews, 2024/04/07)

Di hari kesehatan, tentu memiliki banyak harapan Indonesia menjadi negara yang memiliki rakyat dengan kesehatan yang baik dan pelayanan kesehatan yang baik serta bermutu. Namun, pada faktanya masih banyak pelayanan kesehatan di Indonesia yang kurang. Perbedaan pemberian pelayanan kepada golongan menengah atas dan menengah bawah sangat jelas terlihat. Keramahan, kualitas obat yang diberikan, sangat jelas terlihat. Bahkan banyak yang mengalami penolakan di Rumah Sakit tertentu karena berbagai alasan kepada rakyat menengah bawah. Padahal mereka harusnya mendapat kesempatan yang sama untuk mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Walaupun mereka menggunakan BPJS atau KIS, mereka berhak mendapat kesempatan mendapat pelayanan kesehatan yang baik karena mereka sama-sama warga negara Indonesia.

Tidak hanya pelayanan kesehatan yang berbeda, di Indonesia banyak yang belum mendapatkan askes air bersih, dan mendapatkan makanan bergizi karena finansial yang kurang. Kesenjangan itu ada karena Sistem Kapitalis yang diterpakan di negara ini. Sistem Kapitalis yang selalu mengedepankan uang. Sehingga, mereka yang tidak memiliki uang tidak mendapatkan hal-hal tersebut. Bahkan untuk makan yang cukup, mereka yang menengah ke bawah sulit untuk mendapatkannya. Hal tersebut terjadi akibat dari pendidikan yang mahal, kesehatan yang mahal, Listrik dan PBB yang terus meningkat, bahan makanan pokok yang mahal, membuat rakyat semakin sulit memenuhi kebutuhannya. Tak heran jika di Indonesia masih tinggi angka stunting. 

Berbeda hal nya jika menerapkan Sistem Islam. Ada beberapa fasilitas yang memang seharusnya gratis dari pemerintah untuk rakyatnya. Sehingga rakyat mendapatkan fasilitas yang baik, setara, dan gratis. Hal tersebut seperti pendidikan, layanan kesehatan, air bersih, listrik, BBM, transportasi/jalan raya, dan lain sebagainya. Semua itu diberikan kepada seluruh rakyat. Tidak memandang status sosial. Semua berhak mendapatkannya secara gratis di dalam Sistem Islam. Hal-hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah kepada rakyatnya. Tidak hanya itu, banyak sumber daya alam yang memang hasilnya untuk rakyat. Seperti halnya hasil tambang, air, merupakan kepemilikan umum dan tidak boleh dikelola oleh individu, swasta atau asing. hanya boleh dikelola oleh negara dan menjadi hak rakyat sepenuhnya.

Hadit Rasulullah riwayat Abyadh bin Hammal ra.,
عَنْ أَبْيَضَ بْنِ حَمَّالٍ أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَاسْتَقْطَعَهُ الْمِلْحَ فَقَطَعَ لَهُ فَلَمَّا أَنْ وَلَّى قَالَ رَجُلٌ مِنَ الْمَجْلِسِ أَتَدْرِى مَا قَطَعْتَ لَهُ إِنَّمَا قَطَعْتَ لَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ. قَالَ فَانْتَزَعَهُ مِنْهُ
Dari Abyad bin Hammal: Ia pernah mendatangi Rasulullah saw. dan meminta beliau agar memberikan tambang garam kepadanya. Beliau saw. pun memberikan tambang itu kepada dirinya. Ketika Abyad bin Hamal ra telah pergi, ada seorang lelaki yang ada di majelis itu berkata kepada Rasulullah saw., “Tahukah Anda, apa yang telah Anda berikan kepada dia? Sungguh Anda telah memberikan kepada dia sesuatu yang seperti air mengalir (al-maa’ al-‘idd).” Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu Rasulullah saw. menarik kembali pemberian tambang garam itu dari dirinya (Abyadh bin Hammal).” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Islam memberikan hukum terbaik untuk seluruh umat agar mendapatkan haknya. Agar umat terjaga, dan sejahtera. Sehingga tidak ada kesenjangan sosial, semua mendapatkan haknya secara adil. Islam sudah mengatur sedemikian rupa agar umat aman, adil, dan Sejahtera.

Rasulullah saw. bersabda,
مَا مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
“Tidaklah seseorang diserahi tugas untuk mengurus urusan kaum muslim, lalu ia mati, sementara ia mengkhianati dan menzalimi rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga bagi dirinya.” (HR. Al-Bukhari) 

Wallahualam bissawab. []




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar