A'touna Es-Salam, Pesan dari Gaza Kepada Dunia


Oleh: Imas Royani, S.Pd.

Menyikapi trending tagar #worldwarIII #wwIII di media sosial X setelah Iran melancarkan serangan udara dengan mengirimkan 120 rudal balistik ke entitas Zionis pada Sabtu lalu (13/04/2024) sebagai bentuk balas dendam pada entitas Zionis yang telah mengebom kedutaan Iran di Suriah. Berbagai komentar menghiasi dunia maya, memuji keberanian Iran dan berharap dengan kejadian tersebut berakhir pula penderitaan rakyat Gaza. 

Namun apa daya. Sehari setelah kejadian tersebut, Gaza kembali dihujani rudal entitas Zionis. Tidak hanya ke Gaza, mereka juga melakukan serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/04/2024) dini hari. (tvOnenews online, 20/04/2024). Bahkan mereka tega menyerang Klinik Bayi Tabung di Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya 5.000 calon jabang bayi dari ratusan pasangan Palestina. (merdeka online, 21.04.2024). 

Hingga 29 Ramadhan saja, kementerian Kesehatan Gaza merilis update data hari ke 185 genosida. Jumlah syahid sudah mencapai 33.207 jiwa, 75.993 luka-luka. Sementara kehancuran harta benda sudah tidak terhitung nilainya. Kekejian demi kekejian terus didapatkan, bahkan di luar peri kemanusiaan menimpa bukan hanya kaum lelaki tetapi juga perempuan dan anak-anak. Sebagaimana lirik lagu "Atouna El Toufoule" yang bercerita tentang curahan hati anak-anak yang merasakan penderitaan di tanah airnya. Dia kehilangan masa kecilnya karena kebebasannya dicuri oleh konflik yang terjadi. Anak-anak ini dan teman-teman sebayanya membutuhkan kasih sayang dari orang tua, namun mereka kehilangan masa bermain bahkan keluarga, rumah tempat tinggal, juga nyawa mereka.Berdasarkan penilaian badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), setiap 10 menit ada satu anak yang terbunuh di Jalur Gaza.

Bahkan ketika suara takbir bergema di seluruh dunia, dimana tahun ini hampir semua negara merayakan Idul Fitri di hari yang sama, yaitu Rabu, 10 April 2024. Ketika suka cita gegap gempita gembira dirasakan oleh muslim sedunia, bagaimana dengan Gaza? Dapatkah sesuka kita? Bisakah segembira kita? Bisakah menikmati moment hari raya bersama keluarga tercinta? Bagaimana bisa berkumpul dengan keluarga, sedang yang didapat hanya jasadnya? Banyak juga yang jasadnya belum ditemukan karena tertimbun reruntuhan atau dimakan anjing liar. Dan bukan rahasia lagi bahwa entitas Zionis tidak hanya mencuri tanah kelahiran mereka, juga mayat para syuhada dimana organ tubuhnya diperjualbelikan. Yang terbaru, entitas Zionis mengumumkan di media sosial bahwa mereka telah memiliki senjata canggih yang bisa menghilangkan jejak pembantaian karena jasad korbannya akan menguap menjadi gas. (merdeka online, 25.04.2024). 

Sungguh sangat menyesakkan, pengeboman terus terjadi hingga hari ini. Dan hingga hari ini pula belum ada negeri-negeri muslim yang mengambil tindakan nyata untuk mengusir entitas Zionis. Berbagai retorika berbela sungkawa dan setumpuk kecaman dilontarkan para penguasa boneka. Satu tangan mengirimkan bantuan kemanusiaan, sementara tangan satunya berjabatan tangan menjalin persahabatan dagang dan politik dengan entitas Zionis. Itu pula yang telah menahan tentaranya untuk berjihad. Kekuatan perang hanya dipakai saat latihan dan parade peringatan atau hari raya. Mereka lebih takut dipersekusi oleh negara adidaya, daripada takut kepada adzab Allah SWT. Sungguh cinta dunia telah membutakan mereka. 

Mereka mengabaikan sabda Rasulullah Saw. sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah, "Abdullah bin Umar mengatakan bahwa ia melihat Rasulullah Saw. tawaf di Ka’bah sambil mengucapkan, ‘Alangkah indahnya kamu, alangkah harumnya baumu, alangkah agungnya dirimu, dan alangkah agungnya kehormatanmu. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin, hartanya, darahnya itu lebih agung di sisi Allah darimu, dan kami tidak berprasangka kepadanya kecuali dengan baik."

Berdasarkan hadis ini, jelasnya, tampak betapa berharganya darah umat Islam, betapa tinggi kesuciannya, bahkan lebih tinggi daripada Ka’bah yang mulia. Darah kaum muslim bukanlah sesuatu yang harus disia-siakan dan didiamkan. Hal ini ditegaskan pula dalam Al-Quran surat Al-Ma'idah: 32, yang artinya: "Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."

Sudah saatnya tentara muslim menunjukkan keimanan dan keberanianya untuk bergerak menyelamatkan saudara-saudari kaum muslim yang tersisa dan anak-anak mereka, serta menyingkirkan penguasa yang menghalangi jalannya. Sudah saatnya pula para penguasa muslim memberikan pertolongan serta dukungan materielnya. Penguasa yang tulus menaati semua aturan Allah SWT. dan menegakkan Islam di muka bumi. Penguasa yang akan menjadi perisai bagi umat Islam. Yakinlah akan janji Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-Nur:55, yang artinya : "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Wallahu'alam bishshawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar