Harga Pangan Meningkat, Penderitaan Bagi Rakyat


Oleh: Ega

Harga bahan pangan naik dan turun tak terkendali. Stabilitas harga pun masih dalam bayangan. Terkadang mengalami penurunan yang tak seberapa, tetapi sewaktu-waktu harganya naik hingga melampaui harga acuan pembelian/penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah. 

Dampaknya sangat nyata dirasakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dengan pendapatan suami yang tak seberapa (lebih besar pasak dari pada tiang). Dan kenaikan itu juga dirasakan pelaku usaha skala UMKM dan skala besar. Bagi konsumen rumah tangga menengah ke bawah, kenaikan harga ini makin menambah beban hidup di tengah perekonomian yang semakin sulit. 

Inilah dampak dari demokrasi. Pasalnya demokrasi tidak melaksanakan dan menerapkan syariah Islam. Demokrasi mengakui keberadaan Tuhan (agama) tetapi menolak otoritas Tuhan (agama) dalam mengatur manusia. Sekularisme jelas bertentangan dengan Islam. Dalam Islam, kaum Muslim wajib melaksanakan dan menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Baik dalam urusan ibadah, muamalah (politik, ekonomi, sosial, pendidikan) maupun uqubat (sanksi hukum/peradilan). 

Sebagaimana diketahui dalam sistem politik demokrasi ditopang dua pilar (1) kedaulatan/hak membuat hukum ada di tangan rakyat (2) kekuasaan juga di tangan rakyat. Dalam tatanan praktiknya hanya dusta belaka. Kedaulatan dan kekuasaan dalam demokrasi nyatanya ada di tangan segelintir orang. Mereka adalah orang-orang yang duduk di DPR dan pemerintahan. Di belakang mereka adalah para oligarki/segelintir cukong pemilik modal /pemilik kekuasaan. Kedaulatan (hak pembuat hukum) di tangan rakyat bertentangan dengan prinsip Islam yang menegaskan bahwa hanya Allah SWT sebagai pembuat hukum, bukan manusia. Allah SWT berfirman dalam TQS.Al-An'am (6):57 "Sesungguhnya hak membuat hukum hanya milik Allah".

Selain itu dalam Islam kekuasaan yang dimiliki penguasa juga untuk menerapkan aturan Allah SWT, bukan aturan manusia. Wallahu a'lam bish-shawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar