Oleh : Sarah Puteri (Mahasiswi)
Merupakan seruan agar banyak orang memusatkan perhatian ke Rafah, kota bagian selatan Gaza yang letaknya persis di perbatasan Gaza dengan Mesir
Kita harus memusatkan perhatian ke Rafah karena Zionis Israel telah membakar tenda tenda pengungsi disana. Padahal, sebelum serangan ini Zionis menyuruh agar warga Gaza mengungsi ke Rafah. Menurut PBB, ada sekitar 1,4 juta warga Muslim Palestina yang berlindung di Kota Rafah.
Penyerangan Rafah ini terjadi pada Minggu, 26 Mei 2024 dan telah merenggut 50 nyawa dan 249 orang terluka. Penyerangan kembali dilakukan dua hari kemudian (28/5) dimana otoritas Gaza melaporkan sedikitnya ada 21 orang yang tewas. Tidak berhenti disitu, di dua hari berikutnya (30/5) dan hari hari setelahnya Zionis masih melakukan penyerangan dengan berdalih awalnya ingin menargetkan hamas. Namun semuanya hanya kebohongan belaka sedari awal mereka memang berniat ingin meluluhlantakkan dan menguasai tanah Palestina.
Perlu diketahui, penyerangan Rafah ini terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah. Namun apa yang dilakukan Israel? Mereka tidak berhenti dan malah terus membombardir Rafah. Penyerangan Rafah ini menambah korban genosida Israel sejak Oktober 2023,yaitu lebih dari 35.800 orang tewas dan 80.300 orang terluka. Yang mana korbannya bukan hanya laki-laki, tapi wanita, anak-anak, dan lansia. Sungguh biadab dan tidak manusiawi. Parahnya, Netanyahu dan menteri luar negeri Israel mengatakan akan terus melanjutkan penyerangan hingga akhir, dengan atau tanpa dukungan internasional.
Ketidakpedulian Israel terhadap kecaman dunia disebabkan karena mahirnya mereka dalam lobi politik sebagai sekutu utama negara adidaya (Amerika Serikat). Dimana, ada 2 organisasi Israel yaituJINSA (Jews Institute for National Security Affairs) dan CSP (Centre for Security Policy) yang dekat dengan CPD (Committee on The Present Danger).
Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat biasa? Yaitu terus membagikan dan ikut memviralkan isu-isu tentang Palestina, agar orang-orang yang masih mendukung dan tidak peduli menjadi tahu, dan ikut berhenti mendukung Zionis israel.
Satu-satunya yang menjadi solusi untuk kemerdekaan Palestina adalah dengan menyatukan negara negara dunia agar berada dalam satu naungan negara islam untuk bersama berperang melawan Zionis dan sekutunya.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar