Ilusi Penurunan Angka Stunting Melalui Perubahan Prilaku


Oleh : Wulan Safariyah (Aktivis Dakwah)

Dalam rangka penguatan peran dan fungsi lintas sektor dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga yang dilaksanakan di ruang Mahakam Kantor Disdikbud Kaltim, Senin (10/6).

Kegiatan yang mengusung tema “Akselerasi dan Kolaborasi Program Percepatan Penurunan Stunting Melalui Kegiatan Pengukuran dan Inter Serentak Pencegahan Stunting 2024” ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur. (Diskominfo.kaltimprov)

Di Paser, Desa Klempang Sari, pada hari Sabtu, 8 Juni 2024, Puskesmas Kuaro meluncurkan program inovatif bernama "Bis Rutin" di Desa Klempang Sari. Program ini merupakan salah satu upaya strategis dalam pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Kuaro, khususnya di empat desa lokus stunting di wilayah tersebut.

Stunting merupakan tinggi badan yang rendah menurut usia anak atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi yang parah (kronis) dan infeksi yang persisten sehingga anak menjadi pendek atau sangat pendek. Anak yang stunting tidak tampak kurus karena anak bisa terlihat gemuk atau berat badannya normal, hanya saja anak menjadi lebih pendek daripada ukuran tinggi badan yang seharusnya pada usia tersebut. Stunting harus diwaspadai dengan memastikan asupan gizi anak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap zat gizi protein pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). (Dinkespaser)


Penanganan Stanting Yang Kurang Serius

Stunting merupakan permasalahan yang terus berlanjut yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari pengasuhan yang kurang baik, terbatasnya layanan kesehatan selama masa kehamilan, sanitasi yang buruk, dan kurangnya pemahaman keluarga terhadap makanan bergizi. Terlepas dari itu, permasalahan mendasar stunting berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat.

Rakyat diminta hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Faktanya masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk memenuhi makanan yang bergizi untuk keluarganya. Ditambah melonjaknya harga-harga kebutuhan pangan dan sulitnya lapangan pekerjaan bagi para pencari nafkah. 

Selama ini, negara lepas tangan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan bagi rakyat. Masyarakat seakan dibiarkan berada di jurang kemiskinan, tanpa adanya solusi yang jelas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akibatnya, banyak rakyat yang kekurangan gizi, termasuk ibu hamil, bayi, dan balita hingga terjadilah gagal tumbuh atau stunting pada anak.

Penanganan stunting di negeri ini masih jauh panggang daripada api, harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Langkah strategis percepatan penurunan stunting masih sebatas teknis pengetahuan dan pendampingan. Belum menyentuh akar persoalan yakni kemiskinan akibat sistem.

Sistem ini telah menciptakan kemiskinan, kelaparan, dan buruknya kesehatan generasi. Mirisnya, semua itu terjadi di kota yang kaya raya sumber daya alamnya. Kapitalisme juga menjadikan negara lambat dan kurang serius dalam pelayanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yaitu sandang, papan, pangan, pendidikan dan kesehatan dalam penanganan stunting.

Faktor kemiskinan adalah persoalan yang tidak akan pernah dapat diselesaikan oleh sistem hari ini. Karena sistem yang diterapkan saat ini adalah sistem ekonomi kapitalisme yang lahir dari lemahnya akal manusia.

Sistem ini akan meliberalisasi seluruh sumber daya, termasuk sumber daya yang menjadi hajat hidup orang banyak. Seperti air, listrik, pendidikan, kesehatan dsbnya. Sistem kapitalisme juga menjadikan kekayaan tertuju pada segelintir elite saja yaitu orang-orang yang memiliki kekuatan. Mayoritas rakyat yang tidak memiliki kekuatan akan tersendat kebutuhan hidupnya. Inilah yang menyebabkan listrik, air, pangan, kesehatan, pendidikan, dan seluruh kebutuhan hidup menjadi sulit dirasakan oleh masyarakat secara merata dan adil.

Negara juga bekerja sama dengan swasta, banyaknya program yang diperuntukkan untuk mengentaskan kemiskinan selalu saja menggandeng swasta. Pemerintah sendiri hanya bertugas sebagai regulator yang menetapkan kebijakan agar swasta dan rakyat mendapatkan maslahat bersama. Jika sudah menggandeng swasta, artinya ada keuntungan di sana. Inilah yang menjadikan mahalnya kebutuhan hidup rakyat.
 

Solusi Di Dalam Islam

Islam adalah agama yang mengatur semua lini kehidupan. Islam juga solusi dalam menyelesaikan setiap permasalahan, termasuk permasalahan stunting. Islam memiliki strategi yang jelas dalam mengatasi masalah stunting hingga tuntas. 

Di dalam sistem islam negara akan melakukan pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu. Islam memberi perhatian serius dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas. Sehingga, islam mewajibkan negara untuk menjamin kesejahteraan dan bertanggung jawab melayani kebutuhan setiap individu rakyat, termasuk anak-anak. Adapun untuk mencegah stunting, negara islam akan melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat.

Pertama, negara menyediakan infrastruktur kesehatan yang memadai bagi seluruh warga. Tidak boleh ada pembatasan akses layanan kesehatan bagi siapa pun. Orang kaya maupun miskin berhak terjamin kesehatannya, terutama ibu hamil dan balita. Dalam sistem pemerintahan islam, layanan kesehatan diberikan secara gratis, baik dalam rangka pemeriksaan, rawat jalan, perawatan, pemberian sanitasi, nutrisi tambahan, ataupun vaksinasi.

Kedua, negara menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Negara juga memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi kepala keluarga untuk memenuhi nafkah keluarga. Dengan tercukupinya nafkah memungkinkan bagi keluarga mendapat asupan gizi dan nutrisi yang cukup, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Ketiga, negara akan mengatur kepemilikan dan mewajibkan pengelolaan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, negara akan memiliki sumber pendapatan yang besar, sehingga setiap individu rakyat akan terpenuhi kebutuhan hidupnya dan terhindar dari kemiskinan, generasipun sehat jasmani dan rohaninya.

Demikianlah cara Islam menangani stunting dengan tepat. Tentu dengan support sistem, pendidikan, kesehatan, ekonomi yang ada, negara Islam akan mampu memberantas stunting sampai tuntas, bahkan mampu mencegah terjadinya stunting pada keluarga yang berisiko stunting.

Wallahu a’lam bishawwab





Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar