Oleh: Nur Hidayati
Palestina tetap membara. Zionis semakin brutal dan biadab. Mereka semakin melebarkan wilayah serangannya. Membabi buta membantai warga Palestina. Dengan berbagai cara, Zionis melakukan genosida terhadap warga Gaza. Walaupun dibenci dan dikecam dunia, Zionis seakan-akan tak menghiraukan hal itu. Yang ada dalam pikiran mereka hanyalah perang dan perang.
Seperti firman Allah di surat al-Maidah: 64 yang artinya "Kami menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkan api peperangan itu. Mereka berusaha menciptakan kerusakan di bumi, sementara Allah tidak menyukai kaum pembuat kerusakan".
Baru-baru ini PBB mengumumkan kemerdekaan Palestina. Tapi, ini hanyalah sebuah pembodohan bagi semua umat di dunia. Kemerdekaan seperti apa yang disebutkan oleh PBB?
Sedangkan kita tahu, Palestina telah hancur diluluhlantakkan oleh kekejaman Zionis. Bukankah kemerdekaan suatu negara mempunyai arti bahwa negara tersebut tidak bergantung dan tidak terikat pada siapapun, dan negara tersebut haruslah mempunyai seorang penguasa. Hal ini tidaklah kita jumpai di Palestina. Negeri yang telah hancur tentu membutuhkan dana yang besar untuk membangunnya kembali. Darimana dana pembangunan tersebut bisa didapatkan jika tidak meminjam dari negara lain. Tentu saja hal ini menyalahi arti dari sebuah kemerdekaan. Zionis adalah negara yang rapuh. Tindakan mereka selama ini telah menunjukkan betapa rapuhnya mereka. Dengan adanya genosida yang menewaskan ribuan jiwa baik anak-anak, wanita, dan warga sipil, Zionis membuktikan kalau dirinya kerdil dan tak ada wibawa.
Walaupun Zionis sangat rapuh, krisis di Palestina tak pernah kunjung usai. Ini semua karena masih banyak negara muslim yang secara diam-diam masih bekerjasama dengan Zionis dengan memberikan bantuan persenjataan maupun bahan-bahan makanan. Masih banyak diantara para penguasa muslim yang memperlancar rencana Zionis untuk melakukan serangan-serangannya. Ini adalah bentuk dari penghianatan negara-negara muslim pada Palestina. Para penguasa negara-negara muslim ini telah berkhianat terhadap umat.
Firman Allah dalam surat Ali Imran: 118 mengingatkan kita yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kalian menjadikan orang-orang yang ada di luar kalangan kalian (seagama) sebagai teman kepercayaan kalian. Mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kalian. Mereka pun mengharapkan kehancuran kalian. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka. Sementara apa yang tersembunyi di hati mereka adalah lebih jahat lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika saja kalian berfikir”.
Dengan fakta yang nampak di depan mata, tak cukup hanya menghardik dan mengikuti kata pemimpin negeri tertentu. Satu-satunya solusi dari krisis Palestina adalah bersatunya umat di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Wallahu a'lam bishowab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar