Terus Suarakan Pembebasan Palestina


Oleh : Ummu Hilmira
 
Ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Israel melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina sebagai sebuah kelompok di Gaza. (Francesca Albanese, pelopor khusus Perserikatan Bangsa - Bangsa tentang HAM di wilayah Palestina).

Rafah, adalah sebuah kota di bagian Selatan Gaza yang teretak persis di perbatasan Gaza dan Mesir. Saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat dunia. Terlebih lagi setelah kampanye menggema All Eyes On Rafah kembali menggema di berbagai platform media sosial sejak 28 Mei 2024.

Pemicunya tidak lain adalah arogansi pasukan zionis di bawah kepemimpinan Netanyahu yang menyerang kamp pengungsian Rafah dengan membabi buta.Seruan yang memiliki arti '"Semua Mata Tertuju Ke Rafah" ini bukan pemanis gambar Al di tengah simpati terhadap muslim Palestina.

Sejak Oktober tahun lalu, pembantaian yang dilakukan Zionis terhadap warga Palestina terus menerus terjadi sampai saat ini.

Kementerian kesehatan Palestina melaporkan sejak aksi Hamas tanggal 7 Oktober 2023 lalu, jumlah korban tewas dari pihak Palestina sudah tembus angka 32 ribu korban syahid, sekitar 7 ribuan lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. Sebagian dari para korban adalah perempuan dan anak - anak.
Banyak orang di seluruh dunia sudah muak dengan kekejaman Zionis Yahudi. Warga di Amerika marah karena merasa pajak mereka di salahgunakan pemerintah Biden untuk membayar operasi militer zionis di jalur Gaza.


Genosida di Gaza

Para pendukung Zionis Yahudi sering memunculkan opini antisemitisme atau kebencian terhadap kaum Yahudi. Kaum Zionis ingin dunia merasa kasihan atas derita sejarah yang dialami kaum Yahudi. Cara itu juga mereka pakai untuk membenarkan agresi militer terhadap penduduk Palestina. Frase "Self defends" dari serangan kaum teroris dan kelompok antisemit menjadi jualan kaum Zionis terhadap dunia.

Namun, hari ini dunia dan siapapun yang masih berakal sehat melihat tindakan entitas  Yahudi terhadap rakyat Palestina  di Gaza pasti akan mengatakan bahwa Zionis  melakukan Genosida alias pemusnahan massal .Entitas Yahudi mengarahkan serangan militernya untuk membersihkan jalur Gaza dari penduduk asli.

Negara - negara Barat seperti Presiden AS Joe Biden dan PM Kanada Justin Trudeau menolak tuduhan bahwa telah terjadi Genosida di Gaza oleh Zionis. Namun banyak bukti kuat menunjukkan bahwa terjadi Genosida di Gaza.


Berharap Pada Barat

Krisis di Gaza membuat sebagian besar kaum muslim marah kepada entitas Yahudi dan Luar biasa iba terhadap rakyat Palestina. Sebagian umat muslim masih berharap negara - negara Barat seperti PBB dan ICJ ( International Count Of Justice ) bisa menghentikan kekejaman Zionis. Ada juga sebagian umat muslim masih berharap para penguasa Arab  dan Dunia Islam bisa turun tangan menghentikan agresi brutal Zionis.

Seharusnya Krisis besar di Gaza menyadarkan umat dan membangunkan umat dari tidur mereka bahwa tidak mungkin bahkan haram hukum nya menyandarkan nasib mereka pada negara - negara Barat. Faktanya, negara - negara Barat yang mensponsori pembantaian muslim Palestina. Di tengah Genosida yang begitu vulgar di depan mata, pemerintah AS menyetujui bantuan militer sebesar Rp. 227 T untuk Zionis. 

PBB melalui Sekjen  Antonio Guteres, sudah angkat tangan. Ia menyatakan PBB tidak sanggup menghentikan agresi entitas Yahudi.

Sementara itu para penguasa Arab dan Dunia Islam hany bisa mengecam di podium. Sebagian penguasa Muslim masih menjalin kerjasama dan hubungan perdagangan dengan negara Yahudi.


Islam Solusi Tuntas Untuk Muslim Palestina

Solusi sejati atas penderitaan Palestina hanyalah pembebasan melalui Intervensi Militer atau Jihad yang hanya bisa dilakukan oleh negara - negara yang perduli terhadap Islam dan Kaum Muslim. Hukum syariah tentang hal ini telah jelas. Gaza membutuhkan operasi militer, bukan hanya sekedar bantuan logistik, obat - obatan, pangan. Allah SWT berfirman "Perangilah di jalan Allah orang - orang  yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas , karena sungguh Allah tidak menyukai orang - orang yang melampaui batas". (TQS al - Baqarah [2] : 190).

Sayangnya, kita pesimis dengan kondisi para Pemimpin umat Islam saat  ini. Sebagai bagian dari keluarga besar umat Islam, kita punya dua tugas besar yang mendesak saat ini.

Pertama : Selalu mengangkat persoalan Palestina dengan mengedepankan akar masalah dan solusi yang benar. Ini bisa disampaikan melalui berbagai forum termasuk di media sosial. 

Kedua :  Menjelaskan kepada umat Islam terkait pengkhianatan para pemimpin Muslim terhadap saudara - saudara Muslim Palestina yang hanya bisa beretorika . Dibalik itu mereka bermesraan dengan Zionis dan negara - negara pendukung Zionis.

Kita berharap dengan dua ikhtiar itu umat sadar atas kondisi sebenarnya yang terjadi di tengah - tengah kaum muslim saat ini. Lalu bersama - sama untuk menyongsong perubahan ke arah yang lebih baik yaitu melanjutkan kehidupan Islam untuk membebaskan kaum Muslim d Palestina dan di i mana pun berada yang masih terzalimi di berbagai belahan dunia.

Wallahu ta'ala a'lam bi ash - shawaab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar