Anak Durhaka Produk Sistem Sekuler


Oleh : Juzailah Simanjuntak 

Meningkat nya angka kedurhakaan seorang anak terhadap orang tua nya membuat banyak nya kasus kriminal antar keluarga. Tidak lama ini munculnya berita kriminal, seorang anak menghabiskan nyawa ayahnya sendiri, akibat kesal karena ayah nya yang sedang stroke minta di antar kan ke kamar mandi. Dan kasus lainnya adalah dua orang putri tega menewaskan ayah kandung mereka sendiri karena tidak terima dimarahi Ayahnya. Anak berinisial K masih berusia 17 tahun, sementara P berumur 16 tahun. Diduga motif pembunuhan tersebut karena pelaku sakit hati terhadap korban dan tidak terima dimarahi oleh korban. Kedua pelaku ditangkap di rumah kediaman yang tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang masih berada di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu 22 Juni 2024 sore. Mereka menusuk ayahnya sendiri menggunakan sebilah pisau usai kedapatan mencuri. Naudzubillahimindzalik

Dari dua kasus tersebut hanyalah secuil dari banyaknya kasus-kasus anak durhaka di negeri ini. Jika sudah begini siapa yang mau disalahkan, apakah Anaknya, yang sebagai pelaku, atau kah si orang tuanya atau bahkan pemerintahan. Tindakan Ini termasuk dampak dari kegagalan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, mungkin sedari kecil mereka tidak cukup diajarkan unsur keislaman bahkan tidak mendapatkan kasih sayang yang baik sehingga mereka kurang mengenal sang Pencipta Nya, serta hilang nya Fitra menyayangi dan menghormati orang tua mereka. Kerap membiarkan anaknya tumbuh besar di dalam sistem yang rusak ini, yaitu sistem sekuler serta orang tua membiarkan mereka hidup dalam aturan liberal yang menjerumuskannya ke tempat yang sesat, orang tua tidak pernah menyampaikan pesan suri tauladan dari Baginda Rasulullah SAW, bagaimana menjadi seorang anak yang taat dan patuh kepada Allah SWT serta menjadi Anak yang sholih dan sholihah. Dan ini juga kesalahan besar dari seorang pemimpin didalam rumah maupun pemimpin negara, mau itu pemerintahan Indonesia maupun negara barat yang mengemban sistem demokrasi. Mengapa seperti itu? Karena negara juga tidak pernah mencontohkan tata cara hidup dalam Islam, mereka tidak pernah tegas dalam menanggapi kasus kriminal yang tidak membuat efek jera kepada pelaku-pelaku kriminal tersebut sehingga banyak orang yang menganggap remeh atas hukuman nya. 

Berbeda dengan tata negara di zaman Kekhalifahan, pada zaman itu setiap insan akan diberikan pemahaman tentang Aqidah Islam, dan terikat dengan syariat. Sehingga setiap individu sudah memiliki Aqidah yang kuat. Kemudian ada nya pengawasan dari masyarakat dengan lingkungan yg baik, serta disempurnakan dengan seorang pemimpin atau seorang Khalifah sangat lah bijak dan tegas dalam menyelesaikan semua kasus yang pernah terjadi. Khalifah tidak akan membiarkan ada anak durhaka yang tega melukai orang tua kandung mereka sendiri bahkan pada zaman daulah islam selalu lahir para mujahidin mujahida yang sangat taat dan patuh kepada kedua orang tua nya serta Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT.

Wallahu A'lam bishowab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar