Oleh : Ami Siti Rohmah (Muslimah Pencari Berkah)
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Tuk jaminan masa depan
Penggalan lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Sarjana Muda di atas, menunjukkan beginilah potret suram masa muda yang mencari masa depan. Siapa yang salah?
Setiap tahunnya, beribu-ribu pemuda dan pemudi lulus dari bidang akademiknya masing-masing, dengan impian bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kehidupan dan tentunya masa depan mereka. Namun, ekspektasi tidak sesuai realita dalam aslinya. Kok bisa?
Dilansir oleh tempo.co (13-7-2024), bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) menempatkan, bahwa Indonesia sebagai negara dengan pengangguran tertinggi keenam dari anggota ASEAN lainnya. Ini masuk dalam daftar pada bulan April tahun 2024. Betapa tingginya angka pencari kerja di Indonesia. Mengapa semua ini bisa terjadi dan sangat signifikan dari tahun ke tahunnya?
Dilansir oleh wartaekonomi.co.id. (3-6-2024), bahwa forum guru besar "INSAN CITA" bersama dua ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) dengan diskusinya yang berjudul 10 juta Gen-z menggangur, mungkinkah Indonesia emas 2045? Apakah Indonesia emas itu bisa terwujud ketika pemudanya saja susah dalam pencarian pekerjaan. Di sini juga pembicara mengupas tantangan yang akan dihadapi di Indonesia dalam upayanya untuk mencapai Indonesia emas 2045 terutama dengan tingginya angka pengganguran di kalangan kawula muda.
Menurut Prof. Memed Sueb, bahwa pengangguran didominasi oleh Gen-Z yaitu kisaran usia 15 sampai 19 tahun sebanyak 29,5% dan usia 20 sampai 24 sebanyak 17,02%, disebabkan karena ketidaksesuaian antara kompetensi pencari tenaga kerja dan kebutuhan pasar kerja imbuhnya.
Mengapa kelangkaan lapangan kerja ini terjadi di negeri kita yang notabene sangat kaya akan sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia yang cukup tersedia bahkan lebih dari cukup, tapi kenyataannya negara tidak dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakatnya. Ini bukti bahwa negara gagal dalam menjamin kesempatan kerja bagi para kepala keluarga khususnya laki-laki sebagai pemenuhan hajat hidup yang dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Hal ini juga karena penerapan ekonomi kapitalisme yang dimana negara tidak berpihak kepada rakyat karena SDAE (sumber daya alam dan energi) diberikan kepada asing dan swasta. Hal tersebut menjadikan masyarakatnya sendiri susah dalam mengelola sumber daya alam, karena sudah dimiliki oleh asing dan swasta juga deindustrialisasi, sehingga masyarakat sulit mendapatkan kesempatan pekerjaan.
Melansir dari mmcnews, bahwa masih ada 7,2 juta pengganguran, berarti negeri ini masih bermasalah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa angka ini terus bertambah setiap tahunnya. Mengingat kebijakan negara tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Banyak pabrik yang gulung tikar ditambah lagi naiknya kebutuhan pokok, jangankan pengganguran, yang bekerja saja kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Apalagi pengangguran tidak terbayang bagaimana karut marutnya negeri ini, ketika para pemuda yang seharusnya menjadi generasi yang dapat mencetak gemilang masa depannya, karena hal itu mereka hanya menjadi seperti yang terombang-ambing dengan nasib mereka sendiri.
Dengan sulitnya mendapat pekerjaan, anak muda atau Gen- z ini susah dalam membeli rumah, biaya pendidikan juga tinggi, sehingga mereka berpikir bahwa sudah makan saja beruntung. Indikasi lain ketika ekonomi tidak baik-baik saja yaitu dengan maraknya pinjol yang merebak di tengah masyarakat sehingga mereka terjebak dan terlilit hutang pinjol dan ada yang sampai bunuh diri. Dengan adanya semua ini betapa miris sekali, lalu seharusnya bagaimana agar semua ini dapat teratasi? Maka kita harus kembali dengan hukum yang sudah Allah berikan untuk terwujudnya ketentraman bagi umat manusia, yakni Islam. Islam bukan hanya sekadar agama, tapi bagaimana pandangan Islam atas semua ini.
Islam sebagai agama yang sempurna yang akan memecahkan problematika kehidupan dengan memberikan aturan yang terperinci dalam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan di sini negara memiliki peran yang penting akan terlaksananya penyelenggaraan aturan untuk memenuhi dan mengurusi segala kebutuhan rakyatnya. Adapun dengan sistem Islam yang memiliki sejumlah kebijakan menurut syariat yang sudah Allah berikan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dalam sistem Islam biaya pendidikan murah bahkan gratis, sehingga bisa mencetak generasi yang kompeten dan diberi pemahaman bahwa yang berkewajiban bekerja itu adalah laki-laki. Negara juga akan memudahkan rakyatnya dalam memenuhi hak asasinya seperti tanah murah, sehingga rakyat dengan mudahnya membeli rumah, kesehatan yang gratis sehingga meringankan rakyat dalam beban ekonominya, tidak seperti sekarang serba mahal dan serba sulit. Ada kompensasi bagi penderita cacat atau tidak memiliki keahlian, maka di sini negara akan menyediakan sarana dan prasarananya agar mereka bisa bekerja. Negara juga akan mengadakan lapangan industri untuk dikembangkan sehingga dapat menyerap banyak sumber daya manusia.
Demikianlah cara sistem Islam dalam mengatasi angka pengangguran yang tiap tahunnya naik secara signifikan dan semua tidak akan terjadi jika sistem Islam belum diterapkan secara kafah di muka bumi ini. Maka, kita harus kembali kepada sistem Islam yang akan memberi ketenangan dan dapat memecahkan problematika kehidupan.
Wallahualam bissawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar