Keteladanan Rasulullah Muhammad Saw. dalam Kepemimpinan


Oleh : Erni Setianingsih 

Tidak ada yang perlu diragukan dengan sosok idola umat Islam yaitu Rasulullah Saw. beliau merupakan seorang nabi yang dipuji begitu tinggi diantara nabi-nabi yang lain. Rasulullah Muhammad Saw. adalah uswah hasanah (teladan yang baik) bagi umat manusia. Sebagaimana Allah Swt. sampaikan di dalam Al-Quran surah Al-ahzab ayat 29 yang artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Allah Swt. mengutus nabi Muhammad Saw. juga sebagai Rahmat bagi setiap makhluk. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Anbiya ayat 107:
ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ
Artinya:"Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam". 

12 Rabiul Awal adalah tanggal bersejarah bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia, karena pada tanggal cantik tersebut lahirnya Seorang rasul yang membawa risalah mulia, yaitu Islam. Beliau ialah Nabi Besar Muhammad Saw.. Beliau merupakan nabi terakhir yang diutus Allah Swt. untuk memperbaiki kondisi umat manusia.

Baginda Nabi Muhammad Saw. lahir bertepatan dengan pasukan Gajah Raja Abrahah yang dipimpin oleh Panglima Abu Raghal. Saat itu, mereka ingin menghancurkan Ka'bah. Namun, pasukan tersebut gagal dan diluluhlantakan oleh makhluk kecil yang dipandang lemah, yaitu Burung Ababil. Burung-burung tersebut menghujani mereka dengan batu kecil panas dan dari neraka. Saat Rasulullah Saw. lahir, api yang menyala ratusan tahun yaitu api sesembahan kaum Majusi tiba-tiba padam. Saat lahir Rasulullah Saw. itulah berbagai peristiwa yang menjadi tanda sinar fajar kehidupan dan kejayaan Islam tiba.

Dengan kenangan kelahiran Rasulullah Saw. bukan sekedar hanya nostalgia masa lalu ataupun reuni spritual. Justru momentum inilah kita jadikan untuk memperkuat girah perjuangan dan semangat jihad dalam menegakkan kalimat Allah Taala. Dengan mengenang kembali kelahiran Rasulullah Saw. kita akan terbayang dengan jerih payah perjuangannya beliau Saw. dengan para sahabatnya dari awal merintis dan menata peradaban Islam.

Perlu diketahui bersama, bahwa meneladani Rasulullah Saw. tidak cukup hanya membatasi pada pribadi beliau hanya sebagai manusia yang memiliki akhlak yang mulia atau dalam kehidupan keluarga beliau saja. Namun, mengikuti semua aktivitas beliau seperti dakwahnya. Bagaimana target yang harus diraih dalam dakwah dan thariqah (metode) beliau dalam berdakwah untuk meraih tujuan dalam menerapkan syariat Islam di seluruh penjuru dunia. Dakwah yang konsisten tanpa membelok sedikit pun dari arah yang telah dilakukan beliau Saw. pada masanya.

Sungguh benar-benar real dakwah Nabi Muhammad Saw. tidaklah hanya sebatas memperbaiki akhlak. Dakwah beliau yaitu untuk melangsungkan kehidupan Islam dalam sebuah daulah atau negara Islam. Sebagaimana sejarah sudah mencatat selama kurang lebih 23 tahun sejak diutus, periode dakwah Rasulullah Saw. terbagi menjadi dua bagian: pertama, Periode Makkah, dan Kedua,  periode Madinah.

Selama 13 tahun lamanya dakwah di Makkah, Rasulullah Saw. murni hanya berperan sebagai pengemban dakwah. Lalu pasca hijrah ke Madinah mendirikan Negara Islam untuk pertama kalinya, beliau sekaligus menjadi penguasa (kepala negara) yang memerankan seluruh fungsi kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan syari'at Islam, bahkan menyebarkan risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan jihad. Kepemimpinan beliau sekitar 10 tahun sampai beliau wafat.

Karena itu diantara hal penting dari Rasulullah Saw. yang wajib dan layak dicontoh yaitu teladan kepemimpinan beliau sebagai penguasa, yakni sebagai kepala negara. Kepemimpinan beliau juga sudah dijelaskan dalam banyak kitab sirah Nabi Saw., juga kitab-kitab fiqh Siyaasah. Misalnya, dijelaskan bahwa Rasulullah Saw. melayani dan mengurus dengan baik berbagai macam keperluan seluruh rakyat yang beliau pimpin, baik Muslim maupun non muslim. Beliau Saw. memimpin umat dengan kasih sayang dan adil. Sebab, hakikat kepemimpinan khususnya dalam pemimpin negara. Sebagaimana Rasulullah Saw. juga bersabda bahwa: "Pemimpin suatu kaum hakikatnya adalah pelayan mereka." (HR. Abu Nu'aim).

Rasulullah Muhammad Saw. sebagai kepala negara yakni Negara Islam, Nabi Saw. mengadili banyak perkara dimasyarakat hanya dengan syariat Islam. Bukan dengan hukum-hukum selain Islam. Karena syariat Islam pasti adil, sebab bersumber dari Allah SWT yang Maha Adil. Sebagai kepala Negara Islam, Nabi Muhammad Saw. pun mengangkat para wali (gubernur), para qaadhi (hakim), juga para 'aamil. Beliau juga mengutus para utusan yaitu duta untuk mengajak para pemimpin di seluruh Jazirah Arab saat itu untuk masuk Islam. Dan beliau Saw. juga mengangkat para panglima perang. Bahkan beliau sering turun langsung memimpin sejumlah perang (jihad). 

Sungguh jelas kepemimpinan Rasulullah Saw. selaku kepala negara, ini layak dan wajib diteladani. Bahkan inilah yang dicontoh dan diteladani dengan baik oleh para Khalifah setelah beliau, yakni para Khulafaur Rasyidin. Jadi, kaum Muslim generasi berikutnya sampai hari ini layak dan wajib meneladani kepemimpinan Rasulullah Saw. dan Khulafaur Rasyidin ini. 

Bahkan sosok manusia termulia  Rasulullah Saw juga diakui oleh dunia Barat. Dr. Michael H. Hart, penulis buku The 100,  Ranking of The Most Influential Person in History, menulis, "Pilihanku untuk menempatkan Muhammad di urutan pertama dalam daftar orang yang paling penting dalam sejarah yang merengkuh keberhasilan tertinggi dalam bidang agama dan dunia. Dia adalah satu-satunya yang telah menyelesaikan pesan agama dengan sempurna, menggariskan aturan-aturannya dan diimani oleh seluruh bangsa ketika dia hidup. Selain agama, dia juga mendirikan negara sebagai media menyatukan suku-suku dalam satu bangsa, menyatukan bangsa-bangsa dalam satu negara dan meletakkan dasar-dasar kehidupan agama. Dialah yang memulai misi agama dan dunia serta menyempurnakannya. (muslimahnews.net, 28/09/2023).

Demikianlah, Rasulullah Saw. merupakan tauladan bagi seluruh umat manusia. Dengan mementum maulid ini mengajarkan kita cara merawat cinta kepada baginda Rasulullah Saw. dan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Wallahu alam bish shawwab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar