Muhasabah dengan Musibah yang Datang


Oleh : Ai Sopiah 

Megathrust yang ditenggarai bisa memicu gempa berdampak besar di Indonesia menjadi isu yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini, termasuk di Kabupaten Sumedang. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Edi Haryadi menyampaikan, Sumedang tidak termasuk daerah yang terdampak langsung. 

Potensi megathrust di Jawa Barat sendiri yang langsung terdampak sebagian besar ada di wilayah Pantai Selatan, antara lain Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasik, dan Pangandaran. Termasuk ke wilayah Sumedang yang getarannya kisaran 4 sampai 5 MMI. Jadi artinya ada potensi kerusakan ringan," ujar Edi usai menjadi narasumber acara Pembinaan dan Pengawasan Teknis Jalur Evakuasi dan Papan Informasi BPBD Kabupaten Sumedang di Hotel Sapphire City Park, Selasa 3 September 2024. (BANDUNG PRFMNEWS, 8/9/2024).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mempersiapkan ekspedisi untuk menginvestigasi zona megathrust bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Zona yang akan diteliti dimulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, Lempeng Laut Maluku, hingga Subduksi Utara Papua.

Megathrust merupakan daerah pertemuan antar lempeng tektonik bumi. Megathrust berpotensi memicu gempa kuat hingga 8,7 Magnitudo dan tsunami dahsyat. Zona ini diprediksi berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

Bahaya Megathrust juga pernah ditulis dalam jurnal Springer Natural Hazard berjudul "On The Potential for Megathrust Earthquakes and Tsunamis Off The Southern Coast of West Java and Southeast Sumatra, Indonesia" terbitan Oktober 2022.

Adanya gempa, bencana alam yang terjadi sudah menjadi ketentuan Allah SWT. dan faktor alam pertemuan antar lempeng tektonik bumi. 

Atau karena ulah tangan manusia yang semakin menjadi membuat kerusakan dimuka bumi. Sudah terlihat jelas, saat ini kemaksiatan dimana-mana, penguasa yang dzalim, zina sudah menjadi hal yang biasa.

Allah SWT. banyak mengabadikan peristiwa ini dalam Al-Qur’an. Ada yang dikaitkan dengan dosa dan menjadi peringatan kita semua, firman Allah SWT. dalam QS. Al-A’araf ayat 96—99,

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ اَفَاَ مِنَ اَهْلُ الْـقُرٰۤى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَا تًا وَّهُمْ نَآئِمُوْنَ ۗ  اَوَاَ مِنَ اَهْلُ الْقُرٰۤى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ اَفَاَ مِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.”

Ini artinya, mereka yang ahli maksiat akan merasa biasa-biasa saja dan menganggapnya seolah peristiwa alam. Mereka tidak menganggapnya sebagai peristiwa serius. Padahal, ini adalah teguran dari Allah SWT. Inilah akibat diterapkan sistem buatan manusia sistem demokrasi sekulerisme, sistem ini menjadikan aturan syariat dijauhkan dari kehidupan.

Berbeda dengan sistem Islam, sistem Islam menjadikan hidup lebih terarah karena Islam mengatur segala aspek kehidupan. Saat terjadi gempa bumi di masa Khalifah Umar bin Khaththab, Umar langsung berkata, "Alangkah cepatnya balasan dari dosa yang telah kalian lakukan".

Peristiwa ini, supaya mereka setelah merasakan dampak dari perbuatan maksiatnya, akan kembali kepada jalan yang diridhai Allah SWT., taat kepada seluruh aturan Allah SWT., menerapkan syariat-syariat Allah SWT., dan betul-betul memegang teguh hukum-hukum Allah SWT., secara kaffah. Apabila dimuka bumi ini aturan Allah SWT., 

Muhasabahlah dengan apa yang sudah kita lakukan didunia ini jika maksiat-maksiat, kedzaliman, penghinaan, dan yang lainnya, sering kita lakukan. Maka taubatlah dan kembalilah kepada jalan yang Allah SWT. ridhai yaitu kepada aturan syariat Islam kaffah.

Jika Islam diterapkan secara kaffah maka akan lahirlah Islam rahmatan lil a'lamiin. Untuk mewujudkan Islam rahmatan lil a'lamiin kita harus siap dengan aturan yang Allah SWT. berikan dan menjalankan semua aturan secara menyeluruh, karena apabila semua aturan terlaksana dengan menyeluruh kebaikan dan keberkahan akan menyertai, sudah saatnya kita kembali kejalan yang Allah SWT. ridhai dengan menjalankan syari'at-Nya secara kaffah dan meninggalkan jalan keburukan. 

Wallahua'lam bishshawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar