TIGA MOMENTUM PENTING 12 RABIUL AWAL


Oleh: Liza Khairina

12 Rabiul Awal menjadi momentum yang ditunggu-tunggu dan dirayakan sebagian kaum muslim dunia. Menghayati lahirnya hamba terbaik pembawa risalah penutup untuk seluruh manusia. Semua ciptaanNya mengenal keagungannya. Nabi besar Muhammad saw. Kelahirannya mampu memadamkan kesombongan Persia dengan sesembahan apinya. Kelahirannya menghancurkan kekuatan pasukan gajah dengan kerikil-kerikil panas yang dibawa burung Ababil atas izin Allah swt. Kelahirannya menyuburkan tanah Makkah yang semula gersang kemudian menghijau dengan pohon kurma.

مولد النبی رسول # في ربيع الاول

ثانی عشر علی قول # ذي المقال المقبول

Dua bulan dalam kandungan, Beliau ditinggal wafat Abdullah ayahnya. Dilahirkan ibunya Sayyidah Aminah, kemudian disusui Sayyidah Halimah dari Bani Sa'ad. Ibunya wafat ketika Beliau umur 6 tahun, dalam perjalanan pulang ke Makkah setelah berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Dua tahun dalam asuhan kakeknya Abdul Muthalib. Menginjak umur 8 tahun Beliau tinggal dan ikut berdagang bersama paman yang mencintainya, Abu Thalib. Hingga Beliau tumbuh sebagai sosok pemuda terpercaya di kalangannya dengan gelar al-Amin. Sosoknya yang jujur dan berwibawa menghantarkan Beliau menikah dengan bangsawan Makkah Sayyidah Khadijah al-Kubro. Cinta pertama Nabi saw dan perempuan yang awal-awal meyakini kerasulannya.

Pengukuhan Muhammad al-Amin menjadi Rasul saw di usia 40 tahun mengubah pandangan masyarakat Makkah yang awalnya membanggakannya menjadi memusuhi Beliau sebab risalah Islam yang diserukan berbeda dengan pandangan hidup orang-orang Makkah jahiliyah. Perang pemikiran antara kelompok Muhammad saw yang menyerukan Islam dengan jahiliyah Quraisy benar-benar sampai pada puncaknya. Banyak sahabat dan saudara-saudaranya yang mengikuti Beliau harus mengalami penderitaan sebab menanggung iman dan Islam. Sampai pada tahun ke-10 Kenabian sebelum hijrah, Beliau harus kehilangan dua orang pembela yang mencintainya. Istrinya Khadijah al-Kubro dan pamannya Abu Thalib.

Allah menghiburnya dengan memperjalankan Beliau dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad saw. Seruan (dakwah) Beliau bersama orang-orang yang mengikutinya semakin kuat dan meluas. Mendatangi wilayah-wilayah sekitaran Makkah, para pimpinan kabilah. Menawarkan Islam sebagai aturan hidup yang menyelamatkan. Sampai Allah swt mempertemukan Beliau dengan suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib saat musim haji tiba. Pertemuan yang dikehendaki Allah ini meretas jalan menuju pertolongan Allah swt dan kemenangan Islam. Peristiwa Bai'ah Aqabah Pertama menjadi saksi, bahwa Islam diterima oleh sebagian penduduk Madinah. Sahabat Rasul saw yang masih belia dan terkenal ketampanannya diutus mendakwahi orang-orang madinah selama setahun. Hingga beliau mengungkapkan kepuasannya dengan mengatakan "Tidak ada satupun rumah di Madinah yang tidak mengenal islam". 

Perjalanan selanjutnya, pada peristiwa Bai'ah Aqabah Kedua pada musim haji tahun berikutnya. Rasul Muhammad saw benar-benar telah diangkat sebagai pemimpin Madinah dan mengharuskan Beliau bersama para pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa hijrah Beliau saw bersama kaum Muhajirin dimulai sejak akhir bulan Dzulhijjah, Shafar, Muharram. Dan Nabi saw sampai di Madinatul Munawarah tanggal 12 Rabiul Awal sebagai pemimpin bagi penduduk Madinah. Itulah peristiwa besar kemenangan Islam dan proklamasi negara Islam pertama untuk kaum muslimin dan seluruh umat manusia. Yang pada perjalanan dakwah selanjutnya telah mengubah Madinah dari kota kecil yang penduduknya selalu bermusuhan antar suku. Menjadi negara yang diperhitungkan dunia sebab landainya kehidupan Madinah yang tegak atas kalimat tauhid "Laailaha Illallah Muhammad Rasulullah".

طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَدَاعِ
وَجَبَ الشُّکْرُ عَلَيْنَا، مَا دَعَا لِلهِ دَاع

Letak negara Madinah yang berada di antara negara besar Romawi dan negara Persia menjadi kekhawatiran politik dua negara adidaya itu. Embrio kekuatannya untuk menaklukkan dua negara adidaya tidak bisa dipandang sebelah mata. Islam dengan politik luar negerinya telah mengumandangkan jihad pada negeri-negeri untuk takluk dalam rengkuhan kepemimpinan Islam.

Perjalanan negara Madinah dengan mengkondisikan dalam dan luar negeri senantiasa dalam keimanan dan ketaatan pada kepemimpinan berpikir Islam telah mengubah Jazirah Arab yang tandus pada permainya wilayah yang berkah. Termasuk Makkah yang dahulunya menjadi gudangnya berhala menjadi bercahaya dengan aturan Islam kaffah. Makkah menjadi berkah sebab menjadi tempat lahirnya Muhammad saw dan risalahnya. Sedangkan Madinah menjadi mulia sebab telah menerima dan mengawali penerapan Syariat Islam pada setiap sisinya. Pada budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, militer dan hubungan luar negerinya. 

Sampai pada momentum pelaksanan Haji Wada' yang dilakukan Rasul bersama umat Islam di Makkah tahun ke 10 Hijriyah. Sempurnalah Islam sebagai aqidah dan qiyadah fikriyah yang dihadiahkan Rasul Muhammad saw pada umat manusia. Dalam khutbah terakhirnya Beliau mengutip ayat terakhir yang turun kepada Beliau:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Senin 12 Rabiul Awal pagi Beliau kembali dipanggil ke haribaan Allah Azza Wajalla. Setelah 23 tahun menunaikan tugas menyampaikan dan mengubah masyarakat yang menyembah kepada sesamanya kemudian menyembah Allah swt semata dengan petunjuk yang diwariskan kepada umatnya. Yakni Al Quran dan As-Sunnah.

Apakah selesai episode kehidupan manusia dengan wafatnya Rasul saw? Tidak. Episode selanjutnya adalah merealisasikan wasiat Nabi saw agar berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidiin

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ

setelahku tidak ada nabi, tapi akan ada para khalifah yang banyak yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan kaum muslimin dunia.

 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «كانت بنو إسرائيل تَسُوسُهُمُ، الأنبياء، كلما هلك نبي خَلَفَهُ نبي، وإنه لا نبي بعدي، وسيكون بعدي خلفاء فيكثرون»،

Di tangan para khalifah mimpi-mimpi peradaban adiluhung manusia terwujudkan. Di tangan khalifah pesan-pesan Al-Quran dan Hadits diterapkan. Dan hanya di tangan khalifah Islam dan kaum muslimin mulia. Tidak akan ada yang berani menodainya.

Wallahu a'lam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar