Gaza Terbakar


Oleh : Habsah

Saat dunia terfokus pada Lebanon dan kemungkinan serangan Israel terhadap Iran, Israel membom dan membakar kamp pengungsi Deir Balah. Tragedi demi tragedi datang silih berganti seakantidak memberikan waktu untuk bernafas. Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan seorang remaja Palestina dibakar hidup-hidup setelah serangan udara Israel di halaman sebuah rumah sakit di Gaza. Identitas pemuda Palestina yang meninggal tersebut diketahui usianya baru 20 tahun.

Pada Senin pagi tanggal 14 oktober kemarin serangan udara Israel memicu kebakaran yang melahap tenda-tenda pengungsi yang padat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, yang saat ini menampung warga. Video tersebut juga menunjukkan momen-momen terakhir seorang pemuda Palestina yang terbakar hidup-hidup di area kamp pengungsi itu, dengan orang-orang berteriak saat berjuang memadamkan api.
Penderitaan warga Palestina telah menyebar ke seluruh dunia, dengan foto dan video yang memilukan dari para korban dan di media sosial. Banyak orang yang terluka, kepala patah, wajah berlumuran darah, bahkan anggota tubuh terlepas. Anak-anak Palestina bahkan menulis nama di tangan dan kaki mereka agar orang tua mereka dapat mengenali mereka jika mereka syahid.

Sejauh ini para pemimpin negeri-negeri muslim hanya bisa mengutuk dan menggertak tanpa adanya aksi nyata. Berbagai kecaman dan kutukan negeri-negeri muslim tidak berpengaruh apapun terhadap entitas Yahudi. Ironisnya banyak yang berharap pada PBB agar dapat menghentikan Genosida yang terjadi di Gaza.

Jika saja para pemimpin di negeri-negeri muslim sadar bahwa kekuasaan yang mereka miliki adalah amanah yang nanti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat, niscaya mereka akan menggunakan kekuasaan yang ada di tangan mereka untuk menghentikan aksi Zionis Yahudi di Palestina.

Umat harus sadar bahwa hanya sistem Islam yakni Khilafah sajalah yang mampu membebaskan segala penderitaan dan kezaliman yang ada saat ini. Khalifah tidak akan membiarkan musuh-musuh Islam mengancam kaum muslim, baik ancaman itu berupa fisik maupun berupa pemikiran. Karena sejatinya pemimpin atau khalifah dalam Islam adalah junnah.

Selain itu Islam mengharamkan berdamai dan bersahabat dengan entitas yang memerangi kaum muslim. Apapun bentuk perdamaian apalagi solusi dua negara yang ditawarkan Barat adalah haram untuk diambil. Karena itu syariah Islam telah mewajibkan jihad atas kaum muslim apabila mereka diperangi musuh.

Allah Swt. berfirman, "Sungguh Allah telah melarang kalian menjadikan sebagai kawan kalian orang-orang yang memerangi kalian karena agama, mengusir kalian dari negeri kalian, dan membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah kaum yang zalim." (TQS Al-Mumtahanah [60]: 9).

Khilafah akan menyatukan negeri-negeri kaum muslim di bawah satu kepemimpinan. Tiada sekat nasionalisme dalam wilayah negara Khilafah, karena nasionalisme adalah produk pemikiran Barat. Aktivitas jihad akan ditempuh untuk menyelesaikan perang ataupun konflik yang terjadi di negeri-negeri muslim, termasuk Palestina. Khalifah akan mengirimkan pasukan militer yang mampu membebaskan Palestina dan wilayah-wilayah kaum muslim dari penjajahan kaum kuffar. Oleh karena itu untuk menghentikan penderitaan masyarakat Palestina tiada solusi lain kecuali dengan Khilafah dan jihad! Bukan justru berdiplomasi mencari solusi dalam lembaga internasional. Saatnya umat memperjuangkan penerapan Islam dalam bingkai Daulah Khilafah.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar