KHUTBAH JUM'AT : SETAHUN GENOSIDA DI GAZA, PENGUASA MUSLIM HANYA SIBUK BERETORIKA


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.   
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ
 خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى  
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah menganugerahkan kita nikmat iman dan Islam, serta mempertemukan kita di tempat yang diberkahi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Selama satu tahun sejak Operasi Banjir Al-Aqsa, militer Zionis Yahudi terus melancarkan serangan yang menargetkan penduduk Gaza secara sistematis. Serangan mematikan ini menyebabkan genosida terhadap warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, tim medis, dan jurnalis. Jumlah bom yang dijatuhkan di Gaza mencapai 75 ribu ton, setara dengan 4,6 kali kekuatan bom nuklir Hiroshima. Akibatnya, 60 persen infrastruktur hancur, termasuk masjid, gereja, rumah sakit, dan sekolah. Jumlah korban hampir menembus 150 ribu jiwa, dengan 69 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Sebagian besar penduduk Gaza juga terpaksa mengungsi di tengah krisis pangan dan obat-obatan akibat blokade Zionis Yahudi.

Selain Gaza, serangan Zionis Yahudi meluas ke Libanon, Suriah, dan Yaman dengan dalih membela diri. Pada September, 80 ton bom dijatuhkan di Libanon, menargetkan Hizbullah, namun kembali mengakibatkan banyak korban sipil. Kondisi ini memperburuk situasi kemanusiaan, dengan lebih dari 70 persen penduduk Gaza mengalami kelaparan parah. Selain itu, Zionis Yahudi juga mencuri ribuan mayat, yang kemudian dijual. Warga Kristen di Gaza juga menderita, dengan beberapa gereja hancur dan ratusan umat Kristiani tewas atau terpaksa mengungsi.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Kekejaman serangan Zionis Yahudi terhadap umat Muslim memberikan pelajaran penting bagi kita. 
Pertama, kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang sifat kaum kafir yang saling membantu dalam memusuhi Muslim, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ
Orang-orang kafir itu, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kalian tidak melaksanakan perintah Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar (TQS al-Anfal [8]: 73). 

Negara-negara kafir seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris terus mengirim bantuan keuangan dan persenjataan kepada Zionis Yahudi, termasuk paket bantuan militer sebesar 8,7 miliar dolar AS setelah pengeboman di Libanon.

Kedua, serangan militer Zionis Yahudi menunjukkan sikap pengecut dan ketakutan mereka terhadap kaum Muslim. Mereka tidak berani menyerang langsung pejuang Muslim dan memilih menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia. Pimpinan Zionis, Netanyahu, bahkan meminta bantuan tambahan dari negara-negara pendukungnya, menyadari kerugian besar yang dialami dalam konflik ini. 
Benarlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengungkap mental sampah dan pengecut mereka:
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ
Mereka berkata, "Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sungguh kami hanya akan duduk-duduk menanti di sini saja. (TQS al-Maidah [5]: 24).

Ketiga, ketegaran kaum Muslim di Gaza dalam menghadapi serangan brutal ini patut dicontoh. Meski menderita serta kehilangan, mereka tetap melaksanakan ibadah seperti shalat dan membaca Al-Quran. Kekejaman yang dialami tidak mengubah keyakinan mereka akan kekuasaan Allah, bahkan menguatkan iman mereka. 

Keempat, krisis ini juga menunjukkan sifat asli para penguasa Muslim, yang egois, pengecut sekaligus pengkhianat. Para pemimpin Arab dan Islam lebih memilih untuk tidak mengirimkan bantuan militer, hanya berpolitik dengan retorika, dan bahkan melarang simbol-simbol perlawanan. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan persaudaraan dan tanggung jawab sesama Muslim: Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya itu dizalimi (HR Muslim).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Penderitaan di Gaza tidak akan pernah teratasi oleh PBB, Liga Arab, atau OKI, dan tidak ada pemimpin Dunia Islam yang memiliki itikad untuk menolong secara tuntas. Solusi diplomatik dan proposal "solusi dua negara" justru merupakan pengkhianatan terhadap Gaza dan pengakuan terhadap penjajahan Zionis Yahudi. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan jihad untuk melawan agresor yang merampas wilayah kaum Muslim, seperti yang tercantum dalam firman-Nya: 
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ
Perangilah mereka oleh kalian di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191). 
Oleh karena itu, haram hukumnya berdamai dengan penjajah dan menerima eksistensi mereka di tanah air kaum Muslim.

Penyelesaian krisis di Gaza akan sempurna jika kaum Muslim memiliki Khilafah Islamiyah sebagai pelindung mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sungguh Imam (Khalifah) itu adalah perisai (pelindung umat) (HR al-Bukhari dan Muslim). Khilafah inilah yang akan mengerahkan pasukan untuk mengusir Zionis Yahudi dari Palestina. Sejarah menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai kepala Negara Islam mengusir kaum Yahudi dari Madinah karena pengkhianatan mereka. Oleh karena itu, wahai kaum Muslim, saatnya kita bangkit seperti Shalahuddin al-Ayyubi, mengusir penjajah, dan menolong saudara seiman di Palestina.
WalLaahu alam bi ash-shawaab. []

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم



KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ؛ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي، وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar