Oleh: Mami Bandung
Pendidikan masih menjadi barang mahal bagi masyarakat. Dari tahun ke tahun anggaran pendidikan di Indonesia selalu mengalami kenaikan. Pada akhirnya, generasi sekarang hanya bertujuan setelah lulus sekolah lalu mendapat pekerjaan.
Pemikiran sekularisme telah menjauhkan mereka dari cita-cita menjadi generasi pelopor peradaban. Mereka hanya mencukupkan diri terserap di dunia industri sebagai pekerja atau buruh, bukan perintis dan penemu ilmu pengetahuan. Penghargaan negara terhadap kaum cendekiawan masih sangat minim. Tak heran jika kaum akademis dan ilmuwan negeri ini lebih cenderung bekerja ke luar negeri. Alasannya, mereka merasa lebih dihargai di negeri orang atas penemuan ilmiah atau kemampuan yang dimilikinya.
Penerapan sistem pendidikan sekuler telah gagal mencetak atau melahirkan generasi-generasi muda yang beriman dan bertakwa. Terbukti banyak sekali tindakan kriminal yang terjadi, dimana para pelakunya adalah anak anak muda atau pelajar.
Sistem pendidikan sekuler adalah sistem pendidikan umum yang diterapkan di negara-negara dengan pemerintahan sekuler, salah satunya di Indonesia. Sistem sekuler ini memisahkan agama dan negara. Memisahkan agama dari kehidupan. Sistem pendidikan sekuler ini jauh sekali dari pendidikan agama yang seharusnya.
Berbeda dengan sistem pendidikan dalam Islam. Islam menghukumi ilmu sebagai kewajiban. Sekolah gratis, perpustakaan bertebaran, dan suasana belajar sangat didukung oleh fasilitas, sarana dan masyarakat bertakwa. Dalam Islam menyelenggarakan pendidikan adalah tanggung jawab negara pada rakyat. Negara akan memaksimalkan perannya sehingga biaya pendidikan tidak akan dibebankan pada masyarakat.
Pendidikan Islam adalah tempat bernaungnya orang-orang yang akan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup. Menjadikan Rasulnya sebagai teladan. Menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup untuk melahirkan generasi emas yang akan membangkitkan kejayaan Islam.
Sebelum itu, orang tua juga harus berperan dalam memberikan pendidikan Islam secara menyeluruh. Keluarga menjadi madrasah pertama bagi anak-anak sebelum mereka dilepas keluar rumah. Pendidikan anak dengan menanamkan keimanan sebagai modal utama, kuncinya ada pada ibu. Ibu sebagai madrasah pertama bagi anak. Maka sosok ibu harus diperhatikan dan dipenuhi kebutuhannya supaya mereka bisa fokus pada pendidikan anak saja.
Kemudian dalam lingkungan, seharusnya saling mengingatkan kebaikan, menasehati, mendakwahi, serta membersamai supaya tetap terjaga kondisi Islami diantara mereka. Setelah itu sistem pendidikan membentuk kepribadian Islam tidak hanya cerdas ilmu pengetahuan, tapi juga berakhlak mulia, meningkatkan pola berpikir dengan menyadari diri sebagai hamba Allah yang mengelola bumi ini dan harus taat dengan aturan Allah swt.
Pembelajaran sistem pendidikan Islam adalah untuk diamalkan. Apapun yang dipelajari harus bisa diamalkan. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Alhasil, generasi akan selalu berpikir membuat karya untuk umat bukan untuk kepuasan akal pribadi.
Sistem Islam akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai landasannya. Adapun tujuan dari penerapannya adalah untuk memuliakan manusia agar memiliki pola pikir dan pola sikap Islam.
Pada intinya, sistem pendidikan Islam merupakan bagian dari satu kesatuan sistem Islam yang wajib diterapkan. Dengan dukungan semua sistem Islam, generasi akan terjaga dari segala kerusakan. Islam memandang generasi sebagai aset besar bagi bangsa dan negara. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia. Dalam hal ini Islam memiliki konsep khusus untuk mewujudkan generasi emas yang berkepribadian Islam. Hanya dengan sistem pendidikan Islam akan terwujud manusia-manusia yang bertakwa dan berkualitas.
Wallahu A'lam Bishowab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar