Senggol Bacok ala Remaja, Solusinya?


Oleh : Anindya Vierdiana (Pemerhati Remaja)

Dewasa ini hampir setiap saat kita disuguhkan oleh fakta-fakta di mana banyak para pelajar melakukan aksi tawuran. Geng-geng antar pelajar bermunculan, kekerasan dan kebrutalan mereka seolah menjadi warna yang menodai masa-masa belia.

Melansir dari (rri.co.id) Polsek Cidaun,Cianjur menindaklanjuti laporan masyarakat  yang merasa resah sebab adanya aksi geng motor yang di duga akan melakukan aksi tawuran di jalan raya Cibuntu Desa Cisalak Kecamatan 
Cidaun,Cianjur.

Tawuran yang terjadi antar pelajar sesungguhnya adalah efek dari penerapan aturan yang keliru. Mustahil di dalam aturan yang salah dapat mewujudkan individu-individu berkualitas. Sekularisme liberalisme sama sekali tak mendukung terwujudnya generasi muda yang berakhlak mulia. Sebab baik sekulerisme maupun liberalisme justru membuat generasi muda semakin meyakini bahwa agama dan kehidupan tak boleh di campur adukan serta merasa bebas untuk melakukan apapun sebab berlindung di balik semboyan Hak Asasi Manusia. Tak ada rasa takut dan berdosa, tak penting memiliki adab dan akhlak yang baik, yang di pikir hanya bersenang-senang di masa belia meskipun harus menerjang aturan agama. Kemudian para remaja cenderung mudah tersinggung sehingga perilaku senggol bacok ini seolah jadi hal yang lumrah di kalangan remaja yang justru sering kali berujung pada tawuran antar pelajar. Ibarat masalah sepele jadi gede sebab mental tempe.

Jadi aksi tawuran antar pelajar yang merajalela hari ini sebenarnya adalah sedikit dari banyaknya kasus dari kelirunya dalam mengadopsi suatu sistem untuk mengatur kehidupan. Maka haruslah kita berbenah demi generasi yang gemilang seraya mengganti sistem kufur ini dengan sistem Islam. 

Dalam sistem islam, baik keluarga , sekolah, masyarakat dan negara memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Keluarga yang merupakan institusi terkecil di dalam masyarakat merupakan pendidik pertama yang akan memberikan keamanan dan kenyamanan serta menanamkan keimanan pada anak-anak. Kemudian di sekolah akan menerapkan aturan yang merujuk pada nilai-nilai Islam untuk membentuk karakter agar memiliki jiwa yang kokoh dan pikiran yang sesuai dengan fitrah Islam.

Di lingkungan masyarakat, para remaja akan turut di libatkan dalam kegiatan positif seperti kajian bersama, gotong -royong dan kegiatan-kegiatan  positif kreatif lainnya sehingga tak ada celah bagi remaja untuk berpikir dan melakukan hal negatif.

Namun semuanya harus di dukung oleh negara. Negara memiliki peran strategis dalam mencetak generasi gemilang , sebab negara yang akan menjalankan aturan-aturan. Maka aturan Islam inilah yang mampu mewujudkankannya . Kenapa?

Karena di dalam aturan Islam semua masalah di selesaikan dari pucuk hingga akar. Artinya semua masalah akan di selesaikan dengan tuntas tanpa menyisakan masalah-masalah baru. Jadi singkatnya dengan aturan Islam inilah generasi muslim lahir yang kemudian akan membangkitkan peradaban islam yang gemilang.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar