KHUTBAH JUM'AT : SURIAH, SEMOGA TAK SALAH ARAH


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ
 خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. 
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى  
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ‏
Alhamdulillah, segala pujian milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahlah Yang telah mengguncangkan singgasana para thaaghuut dan menghancurkan pilar-pilar para penguasa tiran. Salah satunya adalah rezim diktator dan zalim, Basyar Assad, di Suriah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, sang teladan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 
Bertakwalah kepada Allah. Perintah ini mudah diucapkan tapi sulit diwujudkan. Banyak orang yang berdalih tak mau tunduk dan patuh kepada Allah. Mereka lupa, bahwa ketakwaan itulah yang akan menentukan derajatnya di sisi Allah Subhanahu wa Taala.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, 
Kekuasaan di dunia ini pasti ada batasnya. Seberapa kuat seorang penguasa menjaga singgasananya, pada waktunya akan berakhir juga. Itu yang terjadi pada Bashar Assad di Suriah. 
Dinasti Assad yang dikenal sebagai salah satu rezim paling represif di dunia itu tumbang. Padahal, Bashar didukung Amerika, dan Rusia. Kehancurannya pun tragis, ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri, dan akhirnya terhina lari ke luar negeri. 
Rakyat Suriah menyambut gembira. Bayang-bayang ketakutan selama puluhan tahun itu sirna. Di bawah rezim Assad, ribuan orang anti rezim dipenjara, disiksa, bahkan dibunuh. Di penjara, banyak wanita Muslimah yang diperkosa oleh aparat rezim hingga melahirkan anak tanpa jelas siapa ayahnya. Tidak sedikit kaum Muslim yang syahid setelah bertahun-tahun menahan derita di balik jeruji. 

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Kita patut belajar dari apa yang terjadi di Suriah. Lihatlah, kesabaran dan keteguhan saudara-saudara Muslim kita di sana. Meski menghadapi kekejaman luar biasa, rakyat Suriah tetap teguh dalam keimanan dan ketakwaan mereka. Mereka tidak pernah menyerah dan putus asa. Mereka terus meneguhkan harapan untuk perubahan hakiki. Kesabaran dan pengorbanan mereka adalah teladan luar biasa bagi umat Islam di seluruh dunia. Orang-orang seperti mereka inilah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala beri penghargaan terbaik, dengan karunia pahala yang tak terbatas, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ
”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (TQS az-Zumar [39]: 10).

Maknanya, kata Syaikh Abu Bakar al-Jazairi, “Pahala untuk mereka itu tidak lagi ditakar, tidak ditimbang dan tidak lagi dihitung karena amat banyaknya. (Al-Jazairi, Aysar at-Tafaasiir, 3/416).

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Kejatuhan rezim Assad di Suriah bukanlah akhir perjuangan. Revolusi Syam yang diberkahi harus dijaga dari pembajakan oleh tangan-tangan kafir Barat, terutama Amerika Serikat dan Rusia. Pengalaman menunjukkan, negara-negara besar selalu berusaha mempertahankan dominasinya melalui solusi-solusi palsu, seperti negosiasi politik dan pemerintahan boneka, yang tetap berlandaskan sekularisme. Mereka melakukan itu baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kaki tangannya.
Revolusi tidak boleh kendor hanya dengan jatuhnya rezim penguasa tiran. Perubahan mesti jelas arahnya yakni diarahkan pada Islam. Bukan dengan tetap mempertahankan sekularisme. Karena itu tak boleh ada negosiasi ataupun kompromi apapun dengan pihak-pihak asing (Barat) yang notabene kafir yang jelas-jelas tidak menghendaki Islam. Apalagi Allah Subhanahu wa Ta’ala telah jauh-jauh hari memperingatkan:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ 
”Kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridha kepada kalian hingga kalian mengikuti agama (jalan hidup) mereka.” (TQS al-Baqarah [2]: 120).

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Ketahuilah, makar-makar kafir Barat hanya bisa diatasi bila kamu Muslim di Suriah bersatu dan tidak mudah diadu domba. Persatuan yang didasarkan iman, atas dasar visi dan misi yang sama yakni tegaknya izzul islam wal muslimin, tegaknya syariah Allah Subhanahu wa Ta’ala. 
Kaum Muslim tak boleh bersikap lemah di hadapan musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebabnya jelas, Allahlah Yang akan menghancurkan musuh-musuh-Nya melalui tangan orang-orang yang senantiasa teguh dengan keimanannya kepada-Nya. Inilah yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam dan para Sahabatnya. Dulu, meski baru saja Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam mendeklarasikan Negara Islam di Madinah, beliau langsung menantang semua kekuatan yang berseberangan dengan Islam. Ini karena menegakkan dan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia adalah keharusan, bukan sesuatu yang bersifat sekunder. 
Kita harus yakin dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bila kita teguh dalam memegang prinsip-prinsip perjuangan sebagaimana yang telah digariskan Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam. Terkait itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللّٰهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
”Sungguh Allah akan membela orang-orang beriman. Sungguh Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (TQS al-Hajj [22]: 38).

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
وَرَدَّ اللّٰهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا
”Dan Allah menghalau orang-orang kafir itu dalam keadaan penuh dengan kejengkelan. Mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun.” (TQS al-Ahzab [33]: 25).

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Apa yang terjadi di Irak, Libya, Tunisia dan Mesir cukuplah menjadi pelajaran. Kaum Muslim berjuang, tapi kemudian kaki tangan Barat yang menikmati hasilnya. Karena itu, rakyat Suriah khususnya, juga umat Islam pada umumnya di seluruh dunia, termasuk di negeri ini, tentu harus selalu menyadari bahwa perubahan hakiki hanya bisa tercapai melalui tegaknya syariah Islam secara total dalam semua aspek kehidupan. 
Sistem sekularisme yang menjadi akar penderitaan umat harus dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Sistem pengganti yang sesuai dengan tuntunan Islam adalah Khilafah ar-Rasyidah berdasarkan manhaj kenabian. Ini yang wajib diperjuangkan. WalLaahu a’lam bi ash-shawaab. []

بَارَكَ اللّٰهُ لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللّٰهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ





KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي، وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءَ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar