Program Baru Tak Menjamin Menyelesaikan Masalah


Oleh: Lindawati

Program yang baru berjalan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Adanya ketidakmerataan sasaran, khususnya bagi kalangan tidak mampu pasti sulit mencari bahan substitusi. Apalagi program tersebut tidak sampai ke pelosok daerah yang sangat membutuhkan.

Program yang asal-asalan, asal ada program pastilah tidak bisa memecahkan masalah dasar. Contoh saja program berbagi makanan gratis yang baru saja dimulai. Bagaimana tidak, problem yang dihadapi masyarakat saat ini bukan di berbagi makanan gratis. Tetapi lebih kepada bagaimana kesejahteraan dan perubahan secara menyeluruh dari seluruh aspek kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekundernya. Pemenuhan ini bisa dirasakan tanpa harus mengeluarkan biaya dan tanpa harus membayar pajak. Meskipun makanan bergizi tiap hari dibagikan, tetapi di aspek lain seperti, pendidikan, kesehatan, bahkan kenaikan harga sembako di pasaran tidak bisa di tolerir. Apakah menjamin masyarakat bisa sehat. 

Di samping itu, jika sasaran progam ini tertuju kepada masyarakat yang miskin, apakah menjamin orang yang kaya akan bisa memenuhi kebutuhan pangannya tanpa harus berebut produsen dengan pemerintah. Namanya proyek besar, pastilah ada cukong-cukong yang mengambil asas manfaat untuk menguasai pasar. Di balik program itu, tidak menutup kemungkinan akan membuka keran dan celah untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. 

Inilah sistem rusak dan merusak. Cara berpikir manusia bukan membuka program baru untuk kesejahteraan, tetapi menciptakan aturan baru untuk tetap bisa menguasai masyarakat. Aturan Allah saja dilanggar apalagi aturan manusia.

Maka penting untuk menyadarkan umat dalam hal ini. Karena jika tidak, maka semuanya bisa dimanipulasi. Bobroknya sistem kekuasaan saat ini hanya ingin dipandang baik di mata masyarakat, padahal banyak sekali rakyat yang perlu dibantu. Oleh karena itu, Islam harus memimpin untuk menuntaskan semua problema di masyarakat. Dalam hal seperti ini, Islam pasti akan mengkoordinasikan dengan baik dan benar tanpa ada yang merasakan kelaparan dan tentunya kesejahteraan akan tercapai.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar