Oleh: Nur Hidayati (Lisma Bali)
Baru-baru ini Presiden Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap Kekuasaan Ottoman atau Khilafah Utsmaniyah yang bertempat di Turki. Beliau kagum akan sistem pemerintahannya yang adil dan bersih, serta nilai-nilai penting yang dapat dipetik dari kehidupan tentang toleran terhadap semua agama.
Khilafah adalah sebuah sistem pemerintahan dalam Islam dimana pemimpinnya adalah seorang Khalifah. Rasulullah saw adalah pemimpin pertama yang menjalankan sistem pemerintahan Islam dan sepeninggal beliau dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin. Dalam sistem khilafah, seorang khalifah bertugas meriayah rakyatnya dan menjamin semua aspek kehidupan yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum agar bisa memberikan manfaat bagi seluruh rakyatnya. Hal ini bertolak belakang dengan sistem pemerintahan saat ini, yang selalu menggunakan asas manfaat di semua aspek kehidupan. Jika dirasakan tidak ada manfaatnya bagi penguasa, maka pasti tidak dilanjutkan.
Hukum yang diterapkan dalam sistem Khilafah adalah hukum Allah yang telah tercantum dalam Al-Quran dan as-sunnah yang sifatnya mendidik dan menjerakan sehingga orang akan berpikir panjang untuk berbuat kemaksiatan. Berbeda dengan sistem saat ini yang hukumnya adalah buatan manusia yang sifatnya terbatas. Yang dibuat berdasarkan pemikiran manusia, solusi yang ditawarkan selalu mendatangkan masalah baru.
Saat ini masyarakat asing dengan kata khilafah, padahal khilafah adalah ajaran Islam. Sudah seharusnya kita mendakwahkan Islam secara kaffah dan mengenalkan apa itu khilafah kepada umat. Menunjukkan bukti-bukti dari sejarah Islam tentang kekhilafahan.
Wallahu'alam Bishowab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar