Oleh : Wulan Safariyah (Aktivis Dakwah)
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (Kejati Kaltim) terus berupaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, khususnya di kalangan pelajar, dengan program yang diandalkan ialah Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum (DPSH) tingkat SMA se-Kaltim.
Wakil kepala kejati Kaltim menyatakan bahwa pengembangan budaya sadar hukum merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. "Ini akan membentuk karakter para pelajar, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kepedulian pada lingkungan dan sosial," jelasnya.
Dia menyatakan bahwa pengembangan budaya sadar hukum merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Lanjut dia, membangun kesadaran hukum harus dimulai sejak dini agar bisa tertanam dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Pihaknya juga telah menggelar puncak Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum di Balikpapan, Kamis (8/11).
Victor menambahkan, pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa harus dikembangkan potensinya ke arah yang positif. Salah satunya dengan diberikan pemahaman hukum melalui pembinaan atau pembentukan pelajar sadar hukum. "Ini akan membentuk karakter para pelajar, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kepedulian pada lingkungan dan sosial," jelasnya.
Program DPSH ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengedukasi para pelajar agar lebih mengenal dan tertib hukum. "Sehingga ke depannya, program ini diharapkan dapat melahirkan pelajar-pelajar sadar hukum yang dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat," harap Victor.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, menyambut baik program ini. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, pemahaman akan hukum sangatlah penting. Dia menambahkan, hukum adalah pondasi dari sebuah masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan. "Dengan memahami hukum, kita dapat menghindari pelanggaran dan konflik yang bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitar," tambahnya. (kaltim.antarnesw.com)
Dengan program ini pemuda difahamkan tentang kesadaran hukum. Apakah cukup menjadikan pemuda sadar hukum dan faham akan hukum dunia saja ?
Pembajakan Potensi Pemuda
Pemuda adalah yang memiliki titik paling kritis dalam rentang usia manusia. Ia mempunyai masa paling ideal di antara dua kelemahan, yakni masa anak-anak dan masa tua. Semua potensi berada pada kondisi terbaiknya, baik secara tenaga maupun kematangan akal yang membawa pada daya kritis, idealis, serta empati yang tinggi.
Oleh karena itu, pemuda mampu membawa masa depan bangsa ada di pundaknya. Namun, jika potensi ini tidak dibangun dan diarahkan dengan benar, bukan tidak mungkin para pemuda justru menjadi lahan subur untuk dibajak potensinya bagi yang berkepentingan.
Saat ini, generasi muda banyak dilibatkan dalam ajang pemilihan duta-duta, salah satunya duta sadar hukum. Adanya para duta ini merupakan suatu tindakan yang positif untuk melibatkan pemuda dalam menyelesaikan persoalan bangsa dan negara. Seakan-akan, melalui program ini para pemuda sudah berpartisipasi dalam pembangunan. Namun, sejatinya hal ini adalah mengarah pada pembajak potensi remaja.
Karakter pelajar tidak akan terwujud dengan budaya sadar hukum ala sistem pendidikan sekuler, meski berprestasi tapi berakhlak buruk. Pendidikan ala sistem sekuler sangat jelas ingin menjauhkan pemuda dari Islam. Karena sistem ini menganut paham liberal yaitu bebas bertingkah laku, bebas berpendapat, bebas beragama, dan bebas dalam segala hal. Paham ini lahir dari sistem sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang saat ini diadopsi oleh generasi dan mengakibatkan berbagai macam kerusakan. Moral generasi menjadi rusak, labil, tidak beradab, bahkan tidak takut terhadap Sang Pemilik Jiwa, yakni Allah Ta'ala.
Pendidikan sejatinya mampu mencetak generasi unggul dan bermartabat, justru dengan sistem pendidikan sekuler melahirkan generasi rapuh tanpa adab. Karena pendidikan sekuler menjauhkan generasi dari pemahaman agama dan menghilangkan peran Allah Ta'ala sebagai pengatur kehidupan. Sehingga terbentuklah pemuda yang berkarir dunia semata, sebagaimana duta pemuda ala sekuler, hanya berprestasi dunia raih materi dan prestasi, sebaliknya kering rohani dan jauh dari Allah SWT.
Oleh karenanya, menjadikan pemuda sebagai Duta sadar hukum untuk membentuk karakter para pelajar, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, kepedulian pada lingkungan dan sosial, kemudian disosialisasikan tanpa disertai penyadaran masyarakat tentang penyebab utama kerusakan yang sebenarnya, hanya akan menjadi sekadar langkah pragmatis yang tidak menyentuh persoalan mendasarnya yaitu kerusakan disebabkan oleh sistem sekuler.
Pemuda Dalam Islam
Kedudukan pemuda dalam Islam sangat berpengaruh penting dalam membangun sebuah lingkungan yang mempengaruhi pola kehidupan suatu bangsa. Karena bila para pemuda suatu bangsa baik, maka akan baik pula masa depan bangsanya. Dan sebaliknya, apabila para pemuda suatu bangsa sudah rusak, maka bisa rusak juga masa depan bangsanya.
Remaja seharusnya menjadi duta Islam kaffah yang memiliki kesadaran untuk selalu mengkaji Islam agar berprestasi dengan bangga “i am muslim” dan sebagai duta Islam kaffah tak lepas dari mendakwahkan Islam ditengah-tengah masyarakat terutama para pemuda agar menjadi pelajar yang berprestasi dan berkepribadian Islam, serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Ramaja dalam Islam sadar akan hubungannya dengan Allah dan terbentuk kepribadian Islam dalam dirinya. Karena pemuda muslim adalah generasi terbaik Islam. Allah SWT berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran: 110).
Beberapa contoh teladan duta pemuda yang dicetak pada masa kejayaan Islam dan turut membawa perubahan besar bagi Islam. Seperti Mush'ab bin Umair. Mush’ab bin Umair adalah teladan duta Islam politik di Madinah. Melalui tangannyalah, tokoh-tokoh berpengaruh bisa masuk Islam dan menjadi penolong dakwah Rasulullah saw. Sosoknya terlahir dari sistem sahih Daulah Islam yang diterapkan oleh Rasulullah saw. dan diteruskan oleh Khulafaurasyidin serta kekhalifahan setelahnya hingga 13 abad lamanya.
Selanjutnya, Zubair bin Awam. Ia seorang pemuda yang kokoh aqidahnya, terpuji akhlaknya. Ali bin Abi Thalib, sebagai seorang pemuda sosok teladan bagi para pemuda seusianya. Dan salah satu pahlawan bersejarah dalam Islam yaitu Muhammad Al Fatih. Di usianya yang sangat muda yaitu 25 tahun, beliau mampu memimpin dan menaklukan Konstantinopel di Romawi Timur.
Demikianlah, dalam Islam pemuda adalah pemain utama dalam mengukir peradaban terbaik suatu bangsa yaitu peradaban Islam. Mereka dididik dengan pendidikan Islam dan semangat dakwah serta jihad untuk menjadi pemimpin masa depan. Dibentuk untuk menjadi pemimpin yang akan menyebarkan Islam keseluruh dunia.
Bukan sebagai duta sadar hukum yang hanya mengejar prestasi dunia dan materi. Sebagaimana dibentuk untuk memenuhi kepentingan kapitalisme sekuler. tetapi sebagai panglima-panglima perang yang akan ditakuti oleh seluruh musuh-musuh Islam. Mereka manfaatkan usia mudanya untuk berbuat sebaik-baiknya demi kemaslahatan umat dan kemuliaan Islam.
Wallahu'alam bissawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar