Oleh: Naila Syahidah
Jelang Momen natal dan tahun baru 2024-2025, walikota Eri Cahyadi ajak warga Surabaya perkuat toleransi beragama (www.jawapos.com) kembali berulang, seruan toleransi yang bertentangan dengan ajaran Islam bahkan oleh menteri agama, kepala daerah dan pejabat pejabat lainnya. Hal ini terjadi karena tidak ada pemahaman akan tugas penguasa dan pejabat negara dalam menjaga urusan umat termasuk dalam penjagaan negara atas akidah umat
Pada akhir tahun ini umat perlu waspada dan menjaga diri agar tetap dalam ketaatan kepada Allah, karena pada dasarnya sekalipun ia kuat dalam hal keimanan ia bisa saja mengucapkan atau merayakan hal tersebut. Umat Membutuhkan adanya reminder karena kecenderungan masyarakat Semakin Longgar. Hal ini terjadi karena negara tidak memfungsikan diri sebagai penjaga akidah.
Jadikannya HAM sebagai pijakan dan ditambah masifnya Kampanye moderasi beragama Membuat umat makin jauh dari Pemahamannya yang lurus.
Islam memiliki definisi yang jelas soal pelanggaran hukum syara’. Islam Juga memiliki konsep yang jelas dalam interaksi dengan agama lain Prinsip toleransi dalam Islam telah menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat selama ini ketika islam diterapkan secara kaffah. Islam menjadikan para pemimpin dan pejabat negara memberikan nasihat taqwa agar umat tetap terikat dengan aturan Islam khususnya dalam momen krusial yg berpotensi membahayakan aqidah umat. Negara juga menyiapkan Departemen Penerangan memberikan penjelasan bagaimana tuntunan Islam dalam menyikapi hari besar agama lain. Dalam sistem Islam, negara juga memiliki kadi hisbah yang akan jelaskan di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya interaksi Umat Islam dengan agama lain, khususnya bagaimana atıran Islam terkait Natal dan Tahun Baru
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar