Oleh: Mutiara Aprillia Dzakiroh
Keadaan di Palestina saat ini semakin memprihatinkan. Setiap hari, umat Muslim di sana terus merasakan derita akibat serangan bertubi-tubi dari Zionis Israel. Seperti yang dilaporkan oleh beberapa media besar, serangan terbaru telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban, terutama dari kalangan wanita dan anak-anak. Dalam dua hari terakhir, serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 110 orang, dan dalam tiga hari lebih dari 200 orang, mayoritasnya adalah wanita dan anak-anak (VOA, Kompas, Tempo).
Dunia internasional, termasuk negara-negara Muslim, terlihat sibuk dengan dialog, mediasi, dan kecaman tanpa solusi konkret. Namun, kenyataannya, tak ada tindakan tegas yang diambil untuk menghentikan agresi Zionis tersebut. Bahkan, upaya mediasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk yang ditawarkan oleh negara-negara Barat, hanya memberikan jalan buntu bagi rakyat Palestina. Solusi yang ditawarkan, seperti konsep dua negara, justru mengakui perampasan tanah Palestina oleh Zionis, yang jelas merupakan sebuah bentuk penindasan dan ketidakadilan.
Solusi Dua Negara: Jalan Buntu untuk Palestina
Solusi yang diusulkan oleh negara-negara Barat, seperti pembagian wilayah Palestina dengan ide dua negara, bukanlah solusi yang hakiki. Alih-alih membawa perdamaian, proposal tersebut justru mengabaikan hak-hak dasar rakyat Palestina dan merampas tanah yang merupakan milik mereka. Palestina, yang sudah mengalami penjajahan selama puluhan tahun, tidak bisa diselesaikan hanya dengan pembagian wilayah, karena itu berarti legitimasi terhadap penjajahan Zionis tetap berlaku.
Namun, dunia internasional, termasuk organisasi-organisasi besar seperti PBB, hanya sebatas mengeluarkan kecaman dan resolusi tanpa langkah konkret yang signifikan. Lembaga-lembaga internasional ini, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pembelaan hak asasi manusia, ternyata hanya berperan sebagai pengamat pasif dalam tragedi kemanusiaan ini (Kumparan, KGNow).
Jihad Sebagai Solusi Tuntas
Solusi yang hakiki, yang akan menuntaskan penjajahan Zionis, adalah jihad. Jihad dalam konteks ini bukan hanya sekadar aksi militer, melainkan jihad yang melibatkan seluruh aspek kehidupan umat Islam, mulai dari kesadaran politik hingga keterlibatan langsung dalam membela tanah Palestina. Umat Islam di seluruh dunia harus menyadari bahwa Palestina adalah bagian integral dari dunia Muslim, dan sudah saatnya umat Islam bersatu untuk membela tanah suci ini.
Allah SWT menegaskan kewajiban jihad bagi kaum Muslim dalam Surah At-Tawbah:
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ١١١
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung.." (QS. At-Tawbah: 111)
Ayat ini menegaskan pentingnya jihad sebagai jalan untuk membela hak dan kebenaran, termasuk dalam konteks pembebasan Palestina. Tidak ada lagi waktu untuk berdiam diri, sebab musuh umat Islam tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga merusak martabat dan hak-hak dasar mereka.
Penting untuk digarisbawahi bahwa jihad bukanlah sesuatu yang bisa diserahkan sepenuhnya kepada individu atau kelompok tertentu saja. Jihad yang dimaksud adalah jihad kolektif, yang melibatkan seluruh umat Islam untuk berjuang melawan penjajahan Zionis. Dalam hal ini, peran penguasa negeri-negeri Muslim sangat vital. Mereka harus diingatkan dan didorong untuk menggerakkan pasukan mereka demi membela Palestina dan melawan Zionis. Namun, sejauh ini, banyak penguasa negeri Muslim yang lebih sibuk dengan pencitraan politik internasional daripada bertindak nyata untuk membela Palestina (VOA).
Kepemimpinan Sebagai Pelindung Umat
Namun, jihad itu sendiri tidak akan efektif tanpa adanya wadah yang dapat mengorganisir dan mengarahkan perjuangan umat Islam secara terstruktur dan berkelanjutan. Umat Islam memerlukan pemimpin yang berani dan sistem pemerintahan yang mampu memberikan perlindungan nyata bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Palestina.
Sebagaimana telah dibuktikan dalam sejarah, hanya kepemimpinan yang kuat dan berbasis pada ajaran Islam yang mampu menghadapi ancaman dari musuh-musuh umat Islam, seperti Zionis, yang selama ini telah melakukan penjajahan dan penindasan. Kepemimpinan yang ideal tidak hanya akan menjadi pelindung Palestina, tetapi juga akan menjadi benteng bagi umat Islam di seluruh dunia yang teraniaya oleh kekuatan kolonial atau zionis.
Dakwah Ideologis Sebagai Langkah Awal
Namun, untuk mewujudkan jihad yang terarah dan perlindungan yang hakiki, diperlukan usaha dakwah yang sistematis dan ideologis. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan umat Islam akan solusi tuntas terhadap penjajahan Palestina dan bagaimana mewujudkannya melalui langkah-langkah yang sesuai dengan ajaran Islam. Upaya dakwah ini harus mengikuti metode yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu dengan cara yang benar, penuh hikmah, dan berdasarkan pemahaman yang sahih dari ajaran Islam.
Oleh karena itu, kelompok dakwah ideologis yang memiliki pemahaman yang mendalam mengenai solusi tuntas bagi Palestina sangat dibutuhkan. Kelompok dakwah ini harus terus melakukan penyadaran kepada umat Islam akan pentingnya jihad dan perlindungan hakiki bagi Palestina. Dalam konteks ini, umat Islam tidak hanya diajak untuk berdoa, tetapi juga untuk bertindak dan berjuang bersama-sama dalam mewujudkan perlindungan nyata bagi tanah dan umat Islam.
Kesimpulan
Solusi tuntas terhadap penjajahan Zionis di Palestina hanya bisa dicapai melalui jihad yang terorganisir dan kepemimpinan yang kuat dalam membela umat Islam. Jihad harus menjadi bagian dari perjuangan kolektif umat Islam dalam membela Palestina, sementara kepemimpinan yang adil dan berdasarkan ajaran Islam akan memberikan perlindungan yang hakiki bagi tanah dan kaum Muslim di seluruh dunia. Untuk mewujudkan ini, dakwah ideologis yang sahih dan berbasis pada manhaj dakwah Rasulullah SAW harus terus diperjuangkan. Hanya dengan demikian, umat Islam dapat meraih kemenangan dan menghentikan penjajahan Zionis yang sudah berlangsung terlalu lama.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar