Oleh : Yulia Hastuti, SE, M.Si (Pegiat Literasi)
Bulan Rajab adalah bulan yang ke tujuh dalam kalender Islam. Rajab artinya mulia, karena pada masa jahilillyah dengan tidak menghalalkan peperangan pada bulan tersebut. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman : “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada 4 bulan yang haram, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian menzalimi diri- diri kalian di bulan-bulan itu.”
Empat bulan haram tersebut telah diterangkan dalam sabda Rasulullah saw : “Tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan haram; tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada diantara Jumaada dan Sya’ban” (HR al-Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa Rajab adalah bulan haram, yang dimuliakan oleh Allah dengan keistimewaannya. Dosa dan amal shalih pada bulan ini dilipatgandakan.
Bulan haram disebut demikian karena dua hal, menurut Al-Qadhi Abu Ya’la rahimahulLâh. Pertama, pada bulan ini diharamkan berbagai pembunuhan, sebuah keyakinan yang juga dipegang oleh orang-orang Jahiliah. Kedua, pada bulan ini larangan terhadap perbuatan haram lebih ditekankan karena kemuliaannya, sehingga bulan ini sangat baik untuk melakukan amal ketaatan. (Lihat: Ibnu al-Jauzi, Zâd al-Masîr, Tafsir QS at-Taubah ayat 36).
Pada bulan haram ini Allah menganjurkan untuk memperbanyak amalan shalih yang biasa kita kerjakan. Tidak hanya ibadah mahdhah (individu) yang berupa amal-amal pribadi, namun juga ibadah ghairu mahdhah (sosial) yang berdampak pada kepentingan umat. Tak hanya cukup dengan yang wajib, seperti shalat fardu, bersedekah, tilawah al-Qur’an dan puasa ramadan, namun juga berupa amalan-amalan nafilah. Terutama berdakwah melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar yang merupakan salah satu kewajiban setiap muslim.
Berdakwah merupakan salah satu amal shalih yang utama saat ini untuk membangun kesadaran umat, dengan tujuan mewujudkan kemuliaan umat Islam. Dakwah memiliki peran penting dalam memperkuat iman, memperbaiki akhlak, dan mendorong umat untuk berperan aktif dalam perkara menolong agama-Nya. Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa cukup hanya melakukan perkara-perkara kecil, tetapi juga harus melakukan amalan besar yaitu berupaya memperjuangankan kembalinya kehidupan Islam serta menunjukkan kemuliaan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Maka pada bulan Rajab ini kaum Muslim harus lebih bersemangat untuk meninggalkan kezaliman dan kemaksiatan. Ini karena pada bulan Rajab balasan atas perbuatan zalim juga dilipatgandakan dosa dan hukumannya. Seperti mencuri, menipu, membunuh berzina, melakukan transaksi ribawi, berjudi, korupsi, menzalimi rakyat dan juga menolak penerapan hukum-hukum Allah.
Namun, potret umat Islam sebagai umat terbaik yang digambarkan dalam Al-Qur'an belum sepenuhnya terwujud. Sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H (3 Maret 1924 M), mengakibatkan kemunduran umat Islam. Khilafah Islam yang merupakan simbol persatuan kaum Muslim sedunia dengan penegakan hukum syariah, terpaksa terpecah-belah menjadi lebih dari 50 negara yang tidak berdaya dibawah kekuatan negara-negara kafir.
Realitas saat ini, umat Islam banyak mengalami keterpurukan, mulai dari kemiskinan, ketidakadilan sosial, hingga konflik-konflik yang berkepanjangan. Pembantaian kaum Muslim di Palestina masih terus berlangsung oleh tindakan keji genosida zionis Yahudi. Nasib umat Muslim Rohingya sama memilukan. Mereka menghadapi ancaman genosida dari penguasa Myanmar serta kelompok Buddha radikal. Warga Rohingya di Arakan (Arkhan) terpaksa diusir dari tanah kelahiran mereka dan kini hidup terombang-ambing sebagai pengungsi. Nasib yang tak kalah menyedihkan juga dialami oleh kaum Muslim Uyghur di Cina, di India, atau di Suriah. Mereka teraniaya oleh para penguasa di negeri mereka tinggal.
Kemuliaan Islam sebagai agama yang sempurna dan rahmatan lil alamin akan terwujud ketika syariat Islam diterapkan secara kafah dalam kehidupan. Untuk mengembalikan posisi umat Islam sebagai umat terbaik (khayru ummah) pada era Kekhilafahan Islam selama lebih dari 1.300 tahun, maka umat Islam sedunia harus menegakkan kembali Khilafah Islam. Khilafah Islamiyah adalah sistem pemerintahan yang menerapkan hukum-hukum Allah dalam segala lini kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, hingga hubungan sosial.
Khilafah tidak hanya bertugas sebagai pemimpin umat Islam, tetapi juga sebagai pelindung, penjaga, dan penerap hukum Islam global. Dalam sistem ini, umat Islam akan merasakan keadilan dan kesejahteraan, serta kemuliaan yang sesungguhnya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Khilafah akan mencegah kemungkaran dengan menyebarkan dakwah, menegakkan hukum Islam (uqubat) atas pelanggaran syariat, dan melaksanakan jihad fi sabilillah.
Untuk itu, umat Islam diwajibkan untuk menyadari dan memahami kewajibannya dalam menegakkan Khilafah Islamiyah. Ini bukan hanya sebuah cita-cita atau harapan, tetapi merupakan kewajiban. Tegaknya Khilafah adalah perintah Allah dan menapaki jalan perjuangan sebagaimana Rasulullah saw contohkan agar kemenangan yang Allah janjikan segera tiba. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai umat yang dipilih Allah untuk membawa kebaikan bagi umat manusia.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kaum Muslim membutuhkan keberadaan kelompok dakwah Islam ideologis yang memiliki pemahaman dan visi yang jelas mengenai Khilafah Islamiyah. Kelompok dakwah ini akan berperan sebagai penggerak utama dalam menyebarkan kesadaran tentang kewajiban menegakkan Khilafah kepada umat Islam.
Dakwah ideologis yang dimaksud adalah dakwah yang berlandaskan pada pemahaman yang benar tentang Islam. Kelompok dakwah ini harus mampu menggugah hati umat untuk berjuang bersama-sama dan mengembalikan tegaknya kembali Khilafah, terutama di bulan haram ini. Mereka juga harus mampu menampilkan teladan yang baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw., sehingga umat dapat mengikuti jejak para sahabat dalam menegakkan pemerintahan Islam yang adil dan penuh berkah.
Dengan adanya kelompok dakwah yang konsisten dan ideologis ini, tujuan untuk mewujudkan Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah dapat segera terwujud, dan umat Islam akan kembali menjadi umat yang mulia, Islam rahmatan lil ‘alamin. Rajab menjadi moment penting untuk kembali menyadarkan umat akan kemuliaan bulan ini, terutama setelah institusi negara satu-satunya yang sah dibubarkan dari kehidupan sejak jatuhnya Khilafah Utsmani oleh Laknatullah Mustafa Attaturk, seorang panglima tertinggi militer keturunan Yahudi yang merupakan agen Inggris yang membenci Islam.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar