Jihad dan Khilafah : Solusi Tuntas Pembebasan Palestina


Oleh : Arina Sayyidatus Syahidah (Penulis dan Aktivis Dakwah)

Serangan Brutal Israel terhadap Gaza dan Penderitaan Rakyat Palestina

Serangan brutal Israel terhadap Gaza dalam beberapa hari terakhir kembali merenggutratusannyawa,denganmayoritaskorbanadalahperempuandan anak-anak. Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam waktu tiga hari akibat serangan udara dan serangan darat yang terus meningkat. Di antaranya, serangan ke rumah keluarga al-Ghoula di Shujayea yang menewaskan 11 orang di tengah malam, menggambarkan betapa brutalnya agresi yang dilakukan oleh militer Israel. Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat perlindungan terakhir pun tidakluput dari ancaman serangan. Pada 3 Januari, militer Israel bahkan memaksa evakuasi staf dan pasien dari dua rumah sakit di Gaza utara, menciptakan kesulitan lebih besar bagi korban yang membutuhkan perawatan medis.

Dalam klaimnya, militer Israel menganggap serangan ini sebagai bagian dari upaya menargetkan “pejuang perlawanan” dan “teroris.” Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak korban yang jatuh adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam perlawanan. Di kawasan Sheikh Radwan, misalnya, serangan udara menghancurkan sebuah rumah yang menjadi tempat berlindung bagi warga sipil yang terlantar. Serangan ini menewaskan 11 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Para tim penyelamat yang terjun ke lokasi hanya memiliki alat terbatas dan terpaksa mencari korban dengan tangan kosong dibawah reruntuhan rumah-rumah yang hancur. Keadaan ini menggambarkan betapa dalamnya krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza saat ini.

Serangan ini juga menghancurkan infrastruktur vital yang menjadi penopang kehidupan masyarakat Gaza. Militer Israel mengklaim telah menargetkan lebih dari 100 lokasi dalam dua hari terakhir, termasuk rumah-rumah warga, rumah sakit, dan tempat pengungsian. Namun, kenyataannya, banyak dari lokasi yang dihancurkan bukanlah sasaran militer, melainkan tempat perlindungan bagi orang-orang yang terperangkap dalam kekerasan ini. Angka kematian yang terus meningkat dan penghancuran infrastruktur menambah penderitaan rakyat Gaza, yang sudah hidup dalam kondisi yang sangat sulit akibat blokade dan serangan yang terus berlanjut.

Meskipun serangan Israel terhadap Palestina telah berlangsung lama dan menelan banyak korban, dunia internasional, termasuk negara-negara Muslim, belum memberikan solusi yang efektif untuk menghentikan penjajahan ini. Pencitraan dan kecaman dari berbagai negara dan lembaga internasional hanya berfungsi sebagai respons formal tanpa tindakan nyata. Negara-negara besar dan lembaga seperti PBB seringkali hanya mengeluarkan pernyataan kecaman, sementara tindakan konkret untuk mengakhiri agresi Israel sangat terbatas. Negara-negara Muslim, meskipun sering menunjukkan solidaritas verbal, tidak mengambil langkah-langkah tegas yang diperlukan untuk menghentikan serangan terhadap Palestina.

Lebih parah lagi, solusi-solusi yang ditawarkan dunia internasional, seperti solusi dua negara, tidak pernah memberikan hasil yang signifikan. Solusi ini hanya mengabadikan penjajahan Israel dengan memberikan pengakuan terhadap keberadaan negara Zionis di tanah Palestina yang seharusnya menjadi milik umat Islam. Pembagian tanah Palestina untuk mendirikan negara Israel, yang didorong oleh negara-negara Barat, bukanlah jalan keluar yang adil bagi rakyat Palestina. Sebaliknya, ini hanya memperburuk kondisi mereka dan memberikan legitimasi kepada penjajahan yang telah berlangsung puluhan tahun. Dunia internasional gagal memahami bahwa masalah Palestina tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara yang hanya menguntungkan pihak penjajah.

Dalam situasi ini, penguasa negeri-negeri Muslim juga tidak menunjukkan tindakan yang cukup. Meskipun sering menyerukan solidaritas, sebagian besar negara Muslim tidak mengambil langkah nyata untuk mendukung Palestina. Bahkan, beberapa negara cenderung mengikuti usulan Barat mengenai solusi dua negara, yang pada dasarnya hanya melegitimasi perampasan tanah Palestina. Keadaan ini menggambarkan ketidakmampuan dunia internasional dan penguasa negeri-negeri Muslim dalam memberikan solusi yang hakiki untuk Palestina.


Jihad dan Tegaknya Khilafah sebagai Solusi Hakiki untuk Palestina

Untuk mengakhiri penjajahan ini, umat Islam harus menyadari bahwa solusi yang ditawarkan dunia internasional tidak akan pernah memberikan keadilan yang hakiki bagi Palestina. Solusi dua negara yang diusulkan hanya akan mengokohkan penjajahan Israel atas tanah Palestina dan tidak memberikan hak yang seharusnya diterima oleh umat Islam. Satu-satunya solusi yang hakiki untuk mengakhiri penjajahan ini adalah dengan jihad, sebagai bentuk perlawanan yang sah terhadap agresi Zionis. Jihad merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, bukan hanya sebagai respons terhadap serangan Israel, tetapi juga sebagai upaya untuk membebaskan tanah Palestina dan melawan penjajahan yang sudah berlangsung lama.

Namun, jihad yang terorganisir dan sistematis tidak dapat dilakukan tanpa adanya kekuatan yang mampu membimbing dan mengkoordinasikan umat Islam. Disinilah pentingnya tegaknya Khilafah Islamiyah. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang dapat menyatukan umat Islam di bawah satu kepemimpinan dan memberikan perlindungan kepada umat Islam di seluruh dunia, termasuk Palestina. Hanya dengan Khilafah, umat Islam akan memiliki kekuatan untuk menghadapi musuh mereka, termasuk Israel, dan membela tanah Palestina serta tempat-tempat lain yang juga berada di bawah ancaman penjajahan.

Untuk mewujudkan hal ini, umat Islam harus membangun kesadaran akan pentingnya jihad dan tegaknya Khilafah. Dakwah yang benar dan sahih mengenai solusi hakiki untuk Palestina harus dilakukan oleh kelompok dakwah yang berpegang pada ajaran Islam yang murni. Kelompok dakwah ini harus menyadarkan umat Islam tentang kewajiban mereka untuk berjihad dan menegakkan Khilafah, serta mengajak mereka untuk berjuang bersama dalam memperjuangkan kebebasan Palestina. Dengan kesadaran yang lebih luas di kalangan umat Islam, kita dapat mewujudkan solusi yang sejati untuk mengakhiri penjajahan Zionis di Palestina dan di seluruh dunia.

والله اعلم بالصواب




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar