Oleh: Imas Royani, S.Pd.
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, berbelas kasih terhadap sesama, ibarat satu jasad. Apabila anggota badan ditimpa sakit, seluruh badan lainnya akan merasakan sakit.” (HR.Muslim).
Senang rasanya mendapat kado spesial di tahun baru ini. Bukan PPN 12%, nya hehe! Kado bagi sebagian orang mungkin tidak berharga, tapi bagi kami terutama para guru merangkap ibu kado itu sangatlah berharga. Sebab dengan kado itu kami dapat menjadikan bahan ajar bagi anak-anak kami di sekolah dan di rumah, anak didik dan anak kandung. Kado tersebut adalah kalender bergambar keadaan terkini Palestina berikut keterangan plus ayat Al-Quran dan hadis sebagai pelengkap keterangan gambar. Komplit!
Selama ini tidak banyak anak yang tahu tentang keadaan saudaranya nun jauh di sana. Mereka mengenal dari cerita ibu di rumah di sela-sela kesibukannya dengan segudang aktivitas, juga guru itu pun hanya selingan karena di sekolah tidak ada pelajaran khusus tentang Palestina apalagi tentang genosida yang dilakukan oleh zionis. Kalaupun beredar di media sosial, terbatas karena memang anak-anak harus dibatasi dalam penggunaan gadget, apalagi berita terkait Palestina seolah-olah sengaja dikubur dan dikaburkan oleh beberapa pihak yang berperan penting di media sosial.
Penting memberikan kebahagiaan kepada anak, penting juga mengajarkan kepedulian dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi saat ini. Bukan hanya dijejali oleh dongeng-dongeng fantasi tetapi juga harus dengan realitas kehidupan agar menjadi anak yang tangguh dan berjiwa pemimpin. Berani menjadi yang terdepan dalam membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Anak-anak harus tahu bahwa sejak Oktober 2023 sampai sekarang blokade tetap terjadi sehingga anak-anak di sana kelaparan, kekurangan gizi, menderita penyakit kulit, penyakit yang terkait dengan pencernaan. Mereka tidak bisa sekolah karena sekolah mereka hancur. Mereka tidak bisa bermain di taman bermain, mereka hanya bisa bermain di bawah reruntuhan bangunan yang sungguh tidak layak untuk dijadikan tempat bermain. Dan sampai hari ini sudah 45.000 lebih anak-anak yang meninggal dunia.
Sementara umat Islam di seluruh dunia hanya menjadi penonton terhadap genosida yang terjadi di Gaza sebagai genosida pertama di dunia yang dipertontonkan secara live oleh berbagai kanal televisi ataupun media. Bahkan Otoritas Palestina di Tepi Barat justru bekerja sama dengan Zionis Yahudi untuk meredam munculnya perlawanan kelompok pejuang di Tepi Barat terhadap Zionis Yahudi dengan dalih agar Zionis tidak memperluas genosida di Tepi Barat, tetapi dalih ini lemah sebab pada faktanya Otoritas Tepi Barat membiarkan rumah-rumah penduduk muslim di Tepi Barat dibuldozer oleh Zionis demi perluasan wilayah mereka.
Respons dunia secara global juga semakin minim bersuara. Bahkan diberitakan beberapa bulan terakhir justru terjadi peningkatan impor barang dari Zionis Yahudi ke Indonesia. Turki juga diberitakan telah memberikan sebagian wilayahnya untuk menjadi jalur impor minyak Zionis Yahudi dari wilayah Azerbaijan. Bahkan, meski Turki melakukan pemutusan hubungan ekonomi secara langsung dengan Zionis Yahudi, tetapi tidak melarang perusahaan-perusahaan Turki bekerjasama dengan Zionis Yahudi melalui pihak ketiga. Begitupun dengan negeri-negeri muslim lainnya seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, yang justru lebih menguntungkan Zionis Yahudi ketimbang Palestina.
PBB juga sama, bolak-balik sidang ini sidang itu, tetapi tidak ada dampak signifikan. Meski mayoritas anggota PBB mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi tidak ada dampak positif bagi Palestina. Berbeda halnya ketika negara-negara anggota PBB itu mengakui kemerdekaan Zionos Yahudi justru berdampak positif bagi Zionis Yahudi, yaitu negara-negara itu bisa membuka hubungan diplomatik maupun hubungan dagang.
Ini semua karena besarnya pengaruh negara superpower AS yang memiliki kekuatan lebih untuk mengendalikan berbagai dinamika politik internasional, termasuk dalam isu Palestina. Kebanyakan negeri muslim justru menjadi negara pengikut AS dalam berbagai aspek. Hal itulah yang membuat mereka menjadi lemah dan berdampak buruk terhadap Palestina dan menguntungkan Zionis Yahudi.
Jika kita sebagai individu juga ikut mengabaikan, lalu kapan anak-anak kita akan mengenal saudaranya? Memang saat ini di sistem kapitalisme yang diterapkan oleh hampir seluruh negara di dunia, kondisi ini tersuasanakan dan memang sengaja disuasanakan agar kita semakin terlena dengan segala kemudahan dan kenyamanan yang sejatinya diberikan oleh Allah SWT. sehingga kita lupa pada saudara kita di Palestina.
Khalifah memang akan kembali tegak karena itu adalah janji Allah SWT. yang tidak pernah mengingkari janji. Akan tetapi menjadi kewajiban kita untuk mengambil bagian dari besarnya pahala yang dijanjikan ketika kita berusaha menjemput janji Allah SWT dengan melayakkan diri kita agar mendapat pertolongan-Nya segera dengan bersama-sama mengkaji Islam kaffah bersama kelompok dakwah Islam ideologis.
Wallahua'lam bishshawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar