Oleh : Liza Khairina
Panik adalah penyakit sumbu pendek yang bisa saja menjangkiti siapapun ketika dalam masalah. Tidak berpikir tenang dan cenderung menuruti nafsu adalah bisikan setan yang membuat orang mengambil sikap salah dan fatal. Tentu kepanikan ini bukan tiba-tiba dan tidak bisa dicegah. Tapi berlangsung lamanya persoalan yang dipendam dengan cara pandang yang salah menjadi penyebab kepanikan dan gelap mata.
Seperti kasus yang terjadi di paberasan kabupaten sumenep. Seorang suami memukul istrinya hingga meninggal. Berdasar hasil penyelidikan polrest setempat. Kejadian berawal dari pelaku yang menunjukkan video tiktok berisi nasehat ketaatan istri kepada suami. Namun korban merespon yang dinilai buruk oleh pelaku sehingga membuat pelaku emosi dan menuduh korban selingkuh. Kemudian berlanjut pemukulan yang bertubi-tubi sehingga berujung kematian korban. (koranmadura.com, 31/12/2024)
Maraknya kasus tewasnya suami atau istri atau kekasih di tangan pasangannya menjadi persoalan krusial akhir-akhir ini. Pelaku kriminal ini justru bukan orang lain yang jauh. Tapi justru orang-orang terdekat, bahkan yang menyayangi.
Persoalan ini tentu bukan tiba-tiba menjangkiti person tersebut. Tapi interaksi dan sensitifitas yang terbentuk dalam dirinya dan itu berlangsung lama, terpendam, tak kunjung terselesaikan. Sehingga begitu ada kesempatan dan kemarahan tak terkendalikan, terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan. Pemukulan yang menciderai, kekerasan, bahkan berujung maut sebagai kepuasan tersendiri bagi pelakunya.
Ditambah suasana lingkungan yang tidak cukup membentuk pertahanan diri, kepribadian umat yang jauh dari iman menjadikan standart perbuatan semau sendiri, tidak ada pertimbangan dosa dan pahala. Yang ada hanya keinginan dan kepuasan tersendiri yang itu dibentuk lahir oleh sistem kapitalis egoistik. Sehingga karakter ini menjauhkan umat dari berpikir tenang, tentang orang lain dan bersumbu panjang. Masyarakat yang kehidupannya hanya berpikir hari ini akan rentan dengan tekanan. Tidak ada nilai agama dan moral yang memelihara dan membimbing umat tentang hari esok, yakni akhirat.
Sunguh sangat disayangkan. Agama yang mendasari kehidupan umat adalah islam tapi berbuat diluar ketentuan islam. Sistem masyarakatpun begitu. Islam yang begitu sempurna hanya diambil dan diterapkan oleh pribadi-pribadi saja. Landainya sistem kemasyarakatan dan pemerintahan islam diabaikan begitu saja. Padahal begitu kompleks islam menjabarkan penyelesaian psikis, sosial dan politik. Dan hal itu sudah pernah terjadi pada masyarakat dunia ketika dalam kepemimpinan islam.
Bagaimana saat itu masyarakat penuh ketakwaan baik secara individu maupun masyarakatnya. Pertimbangan pahala dan dosa menjadi suasana kepribadian umat yang menentramkan. Ditambah sistem sangsi yang menjerakan membuat masyarakat berpikir ribuan kali untuk melakukan tindakan kriminal.
Sistem islam yang tegak diatas keimanan penuh akan menjadikan hidup tidak hanya untuk hari ini saja di dunia. Tapi kehidupan dunia menjadi jembatan untuk kebahagiaan hakiki nan jauh yakni akhirat. Kehidupan kekal akhirat yang selamanya mengharuskan setiap diri berbekal takwa dan menyiapkan amal terbaik di dunia untuk mendapat balasan baik disana.
Islam memiliki cara pandang yang khas tentang kehidupan. Kehidupan yang tidak sekedar numpang makan, tidur dan kerja. Tapi lebih dari itu tujuan hidup adalah menggapai ridha Allah semata. Mengisi kehidupan dunia tidak untuk dunia saja. Tapi mengejar keridhaanNya menjadi prioritas agar hidup menjadi tenang. Tidak krusu-krusu keluar dari masalah kemudian ujungnya penyesalan yang berkepanjangan.
Masyarakat dalam sistem islam akan dibentuk kepribadiannya dengan pola pikir dan pola sikap islami yang menghubungkan kesadaran dan keterikatan perbuatannya dengan Allah swt. Dengan suasana keimanan dan ketakwaan seseorang dan masyarakat akan berpikir seribu kali untuk bertindak yang melanggar syariat. Termasuk syariat mengelola emosi yang menjadi pemicu kekerasan yang menyebabkan kematian.
Dengan membentuk penguatan pondasi keimanan sebagai bekal hidup tangguh, juga pemeliharaan oleh negara dengan penerapan syariat kaffah. Akan tumbuh pribadi-pribadi kuat sebagai muslim yang sabar dan berharap baik pada Allah swt. Senantiasa mencari solusi cemerlang untuk bisa keluar dari masalah apapun.
Wallahu a'lam.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar