Islam Lahirkan Generasi Cemerlang


Oleh: Ayu Susanti, S.Pd 

Berbagai kasus kriminal yang terjadi di negeri ini seakan tidak ada habisnya. Perampokan, korupsi, narkoba bahkan sampai pembunuhan. Baru-baru ini terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja belasan tahun kepada temannya sendiri. 

Kasus penemuan mayat seorang wanita di sebuah warung kopi di Perumahan Made Great Residence, Lamongan, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Korban adalah FPR (16), seorang pelajar SMK yang dibunuh oleh teman dekatnya sendiri. Kasus pelajar bunuh pelajar ini terjadi karena cinta pelaku ditolak korban. (www.beritasatu.com, 17/01/2025). 

Sungguh miris melihat fakta yang terjadi. Saat ini nyawa seorang manusia tidak lagi berharga. Sungguh dengan mudahnya seseorang menghabisi nyawa orang lain bahkan dengan alasan percintaan. Dan terlebih lagi pelakunya adalah seorang pelajar. Apa jadinya negeri ini, jika hal ini terus dibiarkan? 

Peristiwa pembunuhan ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari lemahnya kontrol emosi, minimnya pendidikan moral, dan pengabaian terhadap kesehatan mental di kalangan remaja. Lingkungan sosial yang kurang suportif juga berkontribusi memperburuk kondisi ini. Demikian juga media yang hari ini menjadi ‘guru’ generasi yang rendah literasi. Hal ini adalah buah dari kehidupan yang diatur dengan sistem sekuler kapitalisme. Sebuah sistem aturan hidup buatan manusia yang serba lemah dan terbatas. Sistem hidup ini tidak mampu mengatur manusia dengan baik. Dan tidak bisa menyelesaikan masalah dengan tuntas. 

Sistem sekulerisme membuat manusia jauh dari agama, sehingga lalai dengan halal dan haram. Karena sistem ini adalah sistem yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Di sisi lain, sekulerisme - kapitalisme membuat ukuran kebahagiaan hanya dari materi belaka atau hanya sebatas terpenuhinya keinginan seseorang. Sehingga akhirnya siapapun bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya. Demikian pula dengan emosi yang dilampiaskan seseorang hanya mengikuti hawa nafsu saja. Emosi tersebut tidak bisa diredam dengan baik bahkan bisa mendorong seseorang untuk melakukan hal yang dilarang oleh Allah. 

Berbagai persoalan generasi jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif dan mengakar. Dan sistem ini adalah sistem Islam, sebuah sistem yang bersumber dari Allah, Sang Pencipta dan Pengatur manusia. 

Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis saja, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia. Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian seseorang yang tunduk dan taat pada perintah Allah. 

Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syara. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar, mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional.  Dengan dukungan penerapan syariat Islam secara menyeluruh maka kasus tragis seperti ini dapat dicegah sejak akar permasalahannya. Pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari. 

Islam bisa melahirkan generasi yang cerdas, gemilang dan bertakwa kepada Allah. Generasi ini pun mampu mengendalikan emosi dengan baik dan bisa memetakan potensi dirinya hanya untuk beribadah kepada Allah dan mengisi waktunya dengan hal produktif dan penuh karya. 

Oleh karena itu jika kita menginginkan generasi cemerlang tersebut terwujud maka sudah seharusnya kembali kepada Islam kaffah. 

Wallahu'alam bi-showab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar