Oleh: Nuryanti
Fenomena penemuan jasad manusia sekarang ini sering sekali terjadi di sekitar kita. Permasalahannya bermacam-macam, mulai dari bundir, pembunuhan, sampai kepada kecelakaan. Kasus-kasus seperti ini terus terjadi, seakan-akan nyawa manusia tidak ada harganya di zaman sekarang ini.
Dikutip dari radarbali.jawapos.com, warga desa Ulakan, Manggis, Karangasem-Bali digegerkan oleh penemuan jasad manusia (mr X) mengapung di sungai pada Rabu, 22 Januari 2025 lalu. Peristiwa ini ditemukan oleh salah satu warga yang tidak sengaja buang air kecil di sungai, kemudian ditemukan jasad laki-laki dewasa mengapung dalam kondisi tersungkur dan nyangkut di batang kayu yang melintang di aliran sungai. Sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa keluarga dari jasad tersebut dan apa motif dari kematiannya. Dari pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan.
Berbagai macam kasus yang terjadi belakangan ini adalah merupakan tidak adanya keseriusan dalam mencari akar masalah yang terjadi di masyarakat oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam hal ini yaitu aparat dan Negara. Banyaknya bermunculan kasus pembunuhan ataupun bundir ini tidak lepas dari permasalahan kehidupan perekonomian masyarakat yang pelik, ditambah lagi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, sehingga mental masyarakat saat ini selalu mencari solusi dengan jalan yang pintas ataupun cara instan tanpa memandang pahala ataupun dosa. Keadaan seperti inilah yang membuat masyarakat saat ini menganggap nyawa manusia tidak ada harganya, yang penting terpenuhi kebutuhan dan keinginannya. Baik sebagai pelaku ataupun korban.
Di samping itu, lemahnya keimanan seseorang sehingga ia berbuat tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Padahal Allah berfirman dalam surat (An-Nissa: 29-30) artinya: "dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada kamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar dan aniaya, maka kami kelak akan memasukannya ke dalam neraka, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.
Dalam ayat lain juga Allah berfirman;
وَ اِذۡ قَتَلۡتُمۡ نَفۡسًا فَادّٰرَءۡتُمۡ فِيۡهَا ؕ وَاللّٰهُ مُخۡرِجٌ مَّا كُنۡتُمۡ تَكۡتُمُوۡنَۚ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Namun, Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan." (QS. Al-Baqarah: 72)
Akar permasalahan yang terjadi hari ini adalah karena tidak diterapkannya sistem Islam (aturan Islam) yang datangnya dari Sang Pencipta alam semesta yaitu Allah SWT. Karena Islam adalah rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta yang ada di bumi. Allah juga telah mengatur, menjaga, dan memajukan masyarakat demi kemaslahatan manusia baik di dunia maupun akhirat, kemudian menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.
Syariat Islam hanya bisa diterapkan oleh institusi pemerintahan dalam hal ini adalah Negara Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Khalifah akan menjaga setiap jiwa manusia mulai dari sandang, pangan dan papan termasuk menjaga akidah dan keimanan manusia. Penjagaan seperti itu akan direalisasikan melalui aturan dan hukum-hukum syariat yang diterapkannya. Karena seorang Khalifah adalah ra'in ( pelayan) terhadap rakyatnya. Jika itu terealisasikan, maka tidak ada lagi kasus-kasus seperti sekarang ini.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar