Oleh: Nuryanti
Program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah telah menyeruak di kalangan masyarakat. Meski terlihat menarik bagi sebagian orang tua siswa yang tak sempat membawakan bekal atau tak mampu memberi bekal, ternyata ada yang harus diperhatikan atas program ini. Program MBG (Makan Bergizi Gratis) ini merekrut beberapa dapur produksi makanan untuk mendukung distribusi MBG ke sekolah-sekolah. Akan tetapi, dapur produksi juga harus diawasi terkait prosedur penyediaan makanan, bukan hanya kebersihan alat makanan, tetapi juga kesuciannya.
Dilansir dari berita nusabali.com, program MBG telah dimulai dari tanggal 6 Januari 2025 lalu. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Badan gizi saat ini sedang mempersiapkan agar MBG bisa berjalan lancar. Dari kebijakan yang telah dikeluarkan, program MBG juga harus memperhatikan tentang kehalalan dan thoyyibnya makanan tersebut, sebab mayoritas murid Indonesia bergama Islam. Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan memperhatikan kehalalan dan thoyyibnya makanan sesuai dengan syari'at yang diperintahkan Allah SWT.
Fakta hari ini sangatlah sulit untuk membedakan mana makanan yang halal lagi thoyyib dan mana makanan yang haram. Karena untuk memastikan itu kita tidak bisa sendirian, termasuk program MBG ini pun kita masih diragukan tentang kehalalan dan thoyyibnya makanan yang dibagikan terhadap murid-murid di sekolah. Meskipun dari pihak MUI sudah menurunkan persyaratan untuk mendapatkan sertifikat halal terhadap beberapa catering yang dituju dalam memasak MBG ini. Sebagaimana Allah turunkan ayat dalam surat Al Baqarah ayat 168; Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Maka dari itu, seharusnya kita menyadari setiap dapur MBG harus dipastikan mengolah makanan yang halal lagi thoyyib sesuai perintah Allah SWT. kKalau mengaku muslim tetapi tidak peduli dengan kehalalan makanan yang dikonsumsi, berarti dia melanggar apa yang sudah diwajibkan sehingga dia berdosa dan dijauhkan dari keberkahan dunia dan akhirat.
Mirisnya di sistem sekuler kapitalis saat ini, makanan yang halal lagi thoyyib sulit ditemukan apalagi dengan adanya program MBG, masyarakat jarang menyadari tentang kehalalan dan thoyyibnya makanan, yang penting gratis. Hal seperti ini didorong oleh lemahnya keimanan dan materialistis. Sistem sekuler kapitalis yang menjauhkan agama dari kehidupan membuat seseorang tidak perduli mana yang halal dan mana yang haram.
Islam memerintahkan kepada kita untuk mengonsumsi makanan yang halal lagi thoyyib, bukan hanya sekedar bergizi saja. Karena jika seorang muslim tidak perduli dengan makanan yang halal dan haram yang dikonsumsi maka akan berpengaruh terhadap kerasnya hati dan cenderung berbuat maksiat, susah menerima ilmu yang bermanfaat dan doanya tidak terkabul oleh Allah SWT.
Dengan demikian, Islam adalah agama yang sempurna dalam menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia. Ketiadaan seorang penguasa dalam menjaga akidah umat, maka akan bertumbuh kerusakan-kerusakan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia karena sistem yang diterapkan bukan dari Islam. Maka dari itu, penting bagi kaum Muslim untuk mewujudkan penerapan sistem Islam demi kemaslahatan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Keberkahan dan kesejahteraan pun akan bisa dinikmati oleh seluruh umat manusia.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar