Oleh : Pena Khaira
Hari ulang tahun kini dapat perhatian dari Negara untuk cek kesehatan. Program cek kesehatan gratis mulai di berlaksanana pekan kedua februari 2025. Kementerian kesehatan menyiapkan 10.000 pusat kesehatan (puskesmas) dan 20 klinik swasta untuk program ini. Dana yang akan diluncurkan untuk pelaksanaan program ini sebanyak 4,7 triliun yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja Negara (APBN).
Program ini langkah pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Kepala komuikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari investasi besar di bidang kesehatan preventif, yang di harapkan dapat mengurangi beban biaya kesehatan kuratif. Program ini juga memperkuat system pelayanan kesehatan di Indonesia, menjadikan sejajar dengan Negara maju lainnya dalam menyediakan layanan kesehatan yang setara bagi seluruh warga.
Gratis Saat Ulang Tahun
Masyarakat menyambut dengan bahagia atau binggung karena terdapat persyaratan di dalamnya. Diitengah penderitaan kenaikan harga listrik, kelangkaan gas, BBM dan susahnya mendapatkan layanan publik. Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat pun mendaftar melalui aplikasi.
Kado di hari ulang tahun dari Negara. Cek kesehatan gratis bagi pemerintah solusi untuk menjaga kesehatan rakyatnya. Kita ketahui layanan kesehatan di Indonesia masih terbelit berbagai masalah termasuk pendanaan, BPJS kesehatan tekor karena mengalami deficit hingga 20 triliun pada tahun 2024 dan pemenuhan SDM kesehatan masih menjadi masalah utama dalam sector kesehatan di Indonesia.
Muncul kebijakaan cek kesehatan gratis yang sudah selayaknya di dapatkan masyarakat tanpa syarat sebagai tanggung jawab pemerintah Negara terhadap rakyatnya karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar.
Negara Menjamin Kesehatan Rakyat
Islam memosisikan kesehatan sebagai kebutuhan dasar. Rasulullah saw. mencontohkan sebagai pemimpin umat Islam beliau menyediakan layanan kesehatan gratis untuk rakyat. Dari Jabir ra., ia berkata, “Rasulullah saw. pernah mengirim seorang dokter untuk Ubay bin Kaab.” (HR Muslim).
Negara akan memastikan kesehatan rakyat terpenuhi dalam aspek tenaga kesehatan, yaitu meliputi kecukupan jumlahnya, sebaran yang merata, kualitasnya harus sesuai standar, dan ketersediaan pendidikan yang mencetak tenaga kesehatan yang berkualitas secara gratis sehingga bisa dijangkau oleh semua orang. Negara juga memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan dengan jumlah yang mencukupi di semua jenjang (primer, sekunder, dan tersier), kelengkapan alat kesehatan, dan ketersediaan obat untuk semua jenis penyakit yang diproduksi oleh industri farmasi dalam negeri. Jika diperlukan, negara akan menyediakan rumah sakit keliling dan kapal rumah sakit untuk melayani rakyat di daerah pelosok dan terpencil.
Negara juga melakukan upaya preventif untuk mencegah rakyat sakit, yaitu dengan edukasi melalui sistem pendidikan dan informasi (i’lamiyah), vaksinasi, penerapan pola makan dan gaya hidup sehat ala Islam, penyediaan rumah dan lingkungan yang bersih dan sehat, penyediaan air bersih untuk konsumsi dan sanitasi, jaminan ketersediaan makanan dan minuman yang sehat bergizi, penyediaan alat dan tempat olahraga untuk rakyat, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga dengan baik, penanaman toga di lingkungan permukiman, dan lain-lain.
Semua rakyat, baik kaya ataupun miskin, muslim ataupun kafir, berhak menikmati layanan kesehatan gratis dengan kualitas layanan terbaik. Di rumah sakit, setiap pasien diterima dan mendapatkan layanan kesehatan, termasuk fasilitas kamar, baju ganti, makanan, dan obat.
Negara menyediakan kampus kesehatan, staf pengajar, laboratorium, dan fasilitas lainnya. Negara juga membangun industri farmasi sehingga kebutuhan obat bisa dipenuhi secara mandiri, tidak perlu impor. Negara membiayai aktivitas penelitian di bidang kesehatan meski membutuhkan biaya besar. Semua layanan tersebut disediakan negara secara gratis. Sumber pendanaannya dari baitulmal.
Sejarah peradaban Islam mencatat bahwa layanan kesehatan pada masa Khilafah luar biasa bagus dan benar-benar gratis. Dari Zaid bin Aslam, dari bapaknya, ia berkata, “Saya pernah sakit keras pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab. Khalifah Umar memanggil dokter untukku.” (HR Al-Hakim).
Para khalifah membangun bimaristan (rumah sakit) dan terus-menerus menyempurnakannya. Salah satunya adalah Bimaristan Al-Mansouri yang dibangun di Kairo, Mesir pada 1248 M dengan 8.000 tempat tidur dan banyak bangsal khusus.
Rumah sakit dalam Khilafah memiliki aula yang besar untuk perkuliahan kedokteran, juga perpustakaan yang memiliki banyak koleksi buku yang diperlukan para dokter dan mahasiswa. Perpustakaan di Rumah Sakit Ibnu Thulun di Kairo memiliki lebih dari 100 ribu buku. Semua ini menggambarkan tanggung jawab pemimpin dalam Khilafah terhadap urusan kesehatan rakyat. Negara Khilafah menjamin penuh kesehatan sehingga terwujudlah kesehatan untuk seluruh rakyat. Wallahualam bissawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar