Oleh : Yulia Ummu Muhammad (Founder Muslimah Creative Community)
Semakin kesini, kondisi makin terasa gelap. Viral diberbagai platform medsos video-video karyawan korban efisiensi anggaran yang harus rela dberhentikan dari pekerjaannya mulai karyawan RRI, TVRI hingga guru honorer. Beberapa komentar muncul, "Di sekolah dapat makan siang gratis, sampai rumah tidak bisa makan malam karena ayahnya dpecat". Pemerintah berniat melakukan penghematan anggaran sebesar 300 an trilyun tahun ini hingga 2 tahun mendatang. Kebijakan ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Dikabarkan anggaran diberbagai kementerian akan dipangkas. Yusril menyampaikan bahwa efisensi dilakukan karena banyaknya dana yang bocor. Maka sebanyak 30 persen dari APBN, atau setara 20 miliar dolar AS, akan dialokasikan untuk program bantuan langsung, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta pendanaan 34 hingga 35 megaproyek yang mulai dikerjakan tahun ini.
Apa yang sebenarnya dbutuhkan rakyat? Apakah makan siang gratis atau sekolah gratis? Apa gunanya makan siang gratis jika pada akhirnya tidak bisa sekolah atau kuliah karena mahalnya biaya pendidikan.
Negeri ini dianugerahi Allah kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah. Namun sayangnya Sumber Daya Alam dikelola berdasarkan sistem ekonomi kapitalisme, dengan memberikan hak kepemilikan dan pengelolaan kepada siapa saja yang bermodal atau swasta sedangkan negara mendapatkan pajak saja yang tentu jumlahnya sangat kecil. Inilah yang menyebabkan APBN semua negara negara saat ini selalu defisit. Akhirnya negara tidak mampu menyelenggarakan kebutuhan publik seperti pendidikan misalnya dengan murah dan berkualitas.
Ini berbeda sekali dengan sistem ekonomi Islam yang mengharamkan sumber daya alam dengan deposit besar dmiliki individu. Harta tersebut merupakan kepemilikan umum yang seharusnya dikelola negara dan akan membuat APBN menjadi gemuk dan bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan publik seperti kesehatan dan pendidikan dengan murah atau bahkan gratis dan berkualitas. Jika ini sudah terpenuhi, maka jatah keuangan rumah tangga dapat dialokasikan untuk memenuhi gizi keluarga. Negara cukup menjamin pasar yang sehat sehingga harga harga pangan bisa terjangkau masyarakat.
Inilah jalan Islam yang penuh cahaya. Allah penolong orang-orang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Mari kita hadapkan wajah kita pada jalan yang penuh kemuliaan ini.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar