Oleh : Sarmila (Santri Pondok Nidaa al-Haar Bekasi)
Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Berdasarkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey 2022, sekitar 15,5 juta remaja atau 34,9 persen mengalami gangguan kesehatan mental. Fenomena ini semakin menjadi perhatian nasional karena berdampak besar terhadap perkembangan generasi muda.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan berbagai pedoman dalam menjaga kesehatan mental. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa ketenangan hati dapat diperoleh dengan mengingat Allah, baik melalui dzikir, shalat, maupun mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, Rasulullah SAW juga mencontohkan pentingnya memiliki komunitas yang baik dan menjalin hubungan sosial yang sehat agar tidak merasa kesepian dan terisolasi.
Selain masalah kesehatan mental, fenomena childfree atau keputusan untuk tidak memiliki anak juga semakin berkembang di kalangan generasi muda. Berdasarkan data BPS 2024, sekitar 9,7% pasangan muda di Indonesia menyatakan keinginan untuk tidak memiliki anak. Fenomena ini muncul dengan berbagai alasan, mulai dari faktor ekonomi, karier, hingga ketakutan dalam mendidik anak di zaman modern.
Dalam Islam, memiliki keturunan merupakan salah satu tujuan pernikahan yang dianjurkan. Allah SWT berfirman: "Dan Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri, dan menjadikan bagimu dari istri-istrimu itu anak-anak dan cucu-cucu, serta memberimu rezeki dari yang baik-baik." (QS. An-Nahl: 72)
Ayat ini menegaskan bahwa anak adalah anugerah dari Allah dan bagian dari rezeki yang diberikan kepada manusia. Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa memiliki keturunan yang shalih akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya setelah seseorang meninggal dunia.
Meskipun childfree menjadi tren di kalangan anak muda, Islam menekankan pentingnya memahami hikmah dan tanggung jawab dalam berkeluarga. Umat Islam diajarkan untuk berikhtiar dalam menghadapi tantangan kehidupan dan berpegang teguh pada ajaran agama dalam setiap keputusan yang diambil.
Sebagai generasi muda Muslim, penting untuk menjaga kesehatan mental dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan membangun lingkungan yang positif. Selain itu, memahami hakikat pernikahan dan memiliki anak sebagai bagian dari ibadah dapat membantu umat Islam dalam membangun keluarga yang harmonis dan berkah.
Dengan kesadaran ini, semoga generasi muda dapat menghadapi tantangan kehidupan dengan keteguhan iman dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam dalam setiap langkah yang diambil.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar