Oleh : Cici (Santri Ponpes Nidaa Al-Haar - Bekasi)
Baru-baru ini viral isu bahwa tes keperawanan menjadi salah satu syarat kelulusan beberapa sekolah di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Cianjur, sebuah video viral menunjukkan tes kehamilan terhadap siswi SMA. Pihak sekolah mengakui jika kebijakan itu bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya pergaulan bebas.
Tes ini dirasa penting untuk mencegah pergaulan bebas di tengah maraknya kebebasan pergaulan, bahkan banyak sampai terjadi kehamilan seperti kasus di sekolah tersebut.
Dalam sebuah video, para siswi mengantre untuk melakukan tes urine menggunakan test pack yang hasilnya ditunjukkan pihak sekolah. Video tersebut pun mengundang respons beragam warga net. Beberapa orang mendukung, tapi ada juga yang justru mengkritik kebijakan sekolah tersebut.
Kebijakan tersebut terjadi di SMAN Sulthan Baruna, Cikaldu, Cianjur, Jawa Barat. Kepala sekolah SMA Sulthan Baruna, Sarman, menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut.
Sarman menjelaskan, kebijakan tersebut telah dijalankan sekolahnya selama dua tahun. Biasanya tes dilakukan setelah libur semester dan ajaran baru.
Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah siswi mengalami kehamilan di usia sekolah. Pasalnya, sekolah sempat dihebohkan oleh seorang siswi yang hamil pada tiga tahun lalu.
"Jadi, ada orang tua siswa yang datang memberitahukan jika anaknya hamil kemudian tidak melanjutkan sekolah. Makanya, kita jalankan program ini untuk memastikan para siswi terhindar dari pergaulan bebas," ujar Sarman, Rabu (22/1) mengutip DetikJabar.
Langkah ini jelas tidak mampu mencegah kehamilan remaja. Terlebih ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap rusaknya pergaulan remaja hari ini.
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur semua aspek kehidupan termasuk aturan pergaulannya. Sistem pendidikan Islam berbasis akidah Islam akan melahirkan generasi yang berkualitas, berkepribadian Islam, dan paham tata pergaulan Islam.
Keimanan yang kuat akan menjaga generasi selalu dalam ketaatan dan jauh dari kemaksiatan.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar