Oleh: Mariyam Sundari
Umat harus menyadari bahwa Alquran adalah pedoman hidup yang haq berasal dari Allah, sebagai wahyu Rasulullah Saw, kemudian untuk disampaikan kepada umatnya. Jadi, Alquran diturunkan untuk dijadikan pedoman maupun asas secara keseluruhan, maksudnya tidak hanya sekedar dibaca dan dihafalkan melainkan dijadikan landasan dalam semua aspek dalam kehidupan.
Dalam artian, Alquran dijadikan pegangan baik itu individu atau antar individu, termasuk dalam lingkup keluarga, juga masyarakat bahkan yang paling wajib adalah diterapkan hukum-hukumnya dalam negara. Namun, sungguh miris dalam negeri ini, justru tak ubahnya terkadang hanya dijadikan sebagai ajang perlombaan, atau hanya sekedar dihafal saja.
Jelas tidak ada pengaruhnya dalam kehidupan. Tidak dipungkiri beginilah hidup pada di zaman kapitalis sekuler saat ini, dimana aturannya tidak mengedepankan agama, melainkan akal dijadikan hukum yang terbatas dan rentan berubah-ubah sesuai keinginan penguasa demi meraih kemanfaatan semata.
Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, bahwa Alquran bukan hanya dibaca dan dihafalkan, melainkan dihayati, dipraktikkan, dan hukum-hukumnya diterapkan dalam kehidupan dalam semua aspek. Jadi seperti itulah seharusnya umat mencontoh teladan yang di bawa Rasulullah Saw, demi kebaikan dan kecintaannya kepada umat.
Oleh sebab itu, umat harus sadar pentingnya mengembalikan Alquran sebagai haknya. Jika Alquran dan Aturan Islam diterapkan, maka kehidupan umat akan jauh dari kesalahan, kezaliman, kemaksiatan serta mendapatkan rahmat dan berkah Allah Swt, mampu menjadikan kehidupan aman, damai, semua masalah teratasi dan sejahtera didapati juga akan terus mendapat petunjuk dan didekatkan kepada jalan lurus menuju surganya Allah, InsyaAllah. []
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar