Oleh: Nola Aulia
Pergantian pemimpin dalam negara ini tidak benar-benar menunjukkan adanya perubahan yang baik secara signifikan. Program yang diusung saat musim kampanye pun terbukti belum mampu mengatasi permasalahan yang paling utama di negara ini, justru menimbulkan permasalahan – permasalahan lain.
Presiden kita menyatakan kekhawatirannya mengenai korupsi yang terjadi di Indonesia dan akan memberantas hal itu dengan kekuasaan yang dimiliki saat ini. Pernyataan tersebut disampaikan ketika pertemuan di forum internasional World Governments Summit 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab secara virtual (Kompas.com, 13/02/2025). Akibat dari korupsi yang terjadi ini menyebabkan sektor pendidikan, penelitian dan pengembangan tidak dapat berjalan dengan baik.
Sekulerisme Penyebab Nyata Penderitaan Rakyat
Bukti di lapangan menunjukkan berbagai jenis aspek yang tidak berjalan dengan baik akibat adanya kelonggaran pemerintah dalam menjadikan sektor-sektor tersebuat ladang bisnis bersama pengusaha, sehingga mempermudah terjadinya korupsi. Hal ini bisa terjadi karena penerapan sistem Kapitalisme – Sekulerisme telah membuka peluang terjadinya korupsi secara sistemik, pada berbagai bidang dan level jabatan serta para pemilik modal yg mendapat proyek dari negara.
Sistem demokrasi membuka peluang para oligarki memodali pemilihan wakil rakyat dan pejabat, sehingga siapa pun yang jadi pemimpin pasti akan tunduk pada pemilik modal. Pemerintah akan bersikap seolah – olah berada di sisi rakyata, namun pada kenyataannya mereka berdiri di sisi pemilik modal yang hanya memiliki tujuan keuntungan dan memperkaya diri sendiri.
Pemimpin, pejabat dan wakil rakyat membuat aturan yang akan makin menguntungkan pemilik modal. Tidak mempedulikan dampak dari peraturan yang dibuat, selama itu menguntungkan beberapa pihak dan terlihat realistis maka peraturan tersebut akan tetap disahkan meskipun banyak masyarakat yang tidak setuju atas peraturan tersebut.
Sistem sekulerisme mendukung terjadinya kolusi dan nepotisme untuk pejabat – pejabat negeri ini, mengayakan diri sendiri dan menyengsarakan rakyat – rakyat kecil. Sudah sangat terlihat betapa bobroknya sistem yang digunakan saat ini, namun dengan keuntungan yang bisa didapat oleh sebagian individu dan kelompok, sistem sekulerisme masih berusaha dibalut dengan cantik tampilan luarnya.
Sebagus apapun sebuah sistem selama itu hasil dari pemikiran manusia, sejatinya tidak akan mampu untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Sebab manusia sifatnya sangat terbatas dan pemikiran manusia satu dengan yang lainnya selalu berbeda – beda. Hanya sistem yang berasal dari Sang Penciptalah yang mampu mengatasi seluruh permasalahan yang ada saat ini.
Sistem Islam Solusi Nyata
Satu – satunya sistem yang mampu mensejahterakan rakyat dan menyelesaikan seluruh masalah hingga ke akar nya hanyalah Sistem Islam. Penerapan Sistem Islam menutup rapat-rapat celah korupsi, bahkan kemungkinan korupsi menjadi nol. Ketika sistem islam diterapkan, setiap individu akan di bina hingga paham dengan setiap aturan kehidupan sesuai syariat. Dengan pemahaman tersebut, segala bentuk korupsi tidak akan lagi terjadi. Hal ini dapat terwujud karena penerapan sistem sanksi yang tegas dan menjerakan setiap masyarakat.
Negara juga memiliki sistem pendidikan yang membentuk generasi bersyaksiyah Islamiyyah, yang jauh dari kemaksiatan. Generasi yang bersyaksiyah islam ini akan menjadi generasi penerus yang mampu mewujudkan cita – cita negara sesuai dengan syariat islam. Setiap tindakan yang terbentuk merupakan hasil dari pemikiran mereka. Dengan adanya kontrol masyarakat dan penerapan Islam secara kaffah oleh negara, korupsi dapat diberantas dengan tuntas hingga ke akar nya. Wallahu’alam bish-shawab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar