Oleh: Dini Koswarini
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, memberikan kejutan manis pada hari ulang tahun ke-54 Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan, Binzein mempersembahkan 1.000 indung asuh (ibu asuh) dalam program bertajuk Gerakan Purwakarta Nyaah Ka Indung. (Tribun Jabar, 11/4/2025)
Gerakan "Nyaah KA Indung" adalah gerakan yang melibatkan semua lapisan pemerintahan. Setiap pejabat dari eselon 2, 3, 4 dan termasuk para camat diwajibkan untuk memiliki seorang Ibu Asuh dari masyarakat yakni perempuan tua yang tergolong ekonominya sulit.
Adapun untuk pejabat eselon 4, diperbolehkan berbagi satu ibu hingga lima orang. Tak hanya aparatur sipil, Bupati Purwakarta juga mengajak para pemimpin perusahaan di Purwakarta untuk ikut serta dalam program ini.
Ibu asuh yang diprioritaskan dalam program Nyaah Ka Indung adalah mereka yang berusia 45 tahun ke atas, hidup dalam kondisi sulit, dan belum tersentuh bantuan pemerintah, baik janda maupun yang masih memiliki pasangan.
Masyarakat yang terpilih dalam program ini sudah barangtentu merasa senang sebab membantu mereka agar bisa hidup dengan layak.
Namun yang perlu diingat jika program ini hanya bersifat sosial sesama masyarakat, khususnya bagi para pejabat pemerintah.
Hanya saja, alih-alih ingin meringankan beban rakyat yang tidak mampu, gerakan ini justru malah semakin menihilkan peran negara dalam menjamin kehidupan rakyatnya, sebab digantikan dengan agenda sosial.
Padahal jika dalam Islam, negara berkewajiban penuh menjamin kesejahteraan dan kebutuhan pokok rakyatnya, sehingga mereka tidak perlu lagi mendapat bantuan dari gerakan sosial di masyarakat.
Sebab Islam merupakan aturan hidup sempurna, yang Allah berikan kepada manusia untuk mengatur semua persoalan. Dalam Islam, pemerintah wajib untuk memenuhi semua kebutuhan primer rakyatnya sehingga tidak akan ada lagi masyarakat yang merasakan kekurangan.
Pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Sehingga rakyat bisa hidup dengan aman, damai dan sejahtera.
Oleh karena itu, apabila kita mengharapkan kesejahteraan tercipta ditengah masyarakat, maka solusi satu-satunya ialah kembali kepada Islam kaffah.
Wallahu'alam bi-showab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar