KEDIGJAYAAN PASUKAN DALAM KOMANDO SEORANG KHALIFAH


Oleh : Liza Khairina

Sudah setengah tahun Gaza dalam derita panjangnya. Sejak Thufan Al-aqsha Oktober 2023. Muslim Palestina dibunuhi tanpa ampun, dirusak semua fasilitasnya dengan serangan yang bertubi-tubi, dibuat menangis dengan lapar dan luka tanpa pelayanan medis yang memadai. Bahkan di antara mereka harus cacat permanen pada kaki, tangan dan mata. Sungguh kejam dunia ini menutup mata dari persoalan Gaza.

Penguasa-penguasa muslim hanya melihatnya sebagai fenomena biasa, sebagai wilayah konflik yang tak perlu dibela sedemikian rupa. Bahkan kecaman-kecaman pada Israel laknatullah alaihim hanya pemanis saja, mencari simpati umat yang sebagian terluka, kemudian hilang tanggung jawab karena takut pada tuannya. Ya, tuan Amerika yang mengendalikan dunia hari ini dengan ideologi kapitalismenya.

Pemimpin jantung kapitalisme itu bahkan bermimpi besar. Donald Trump inginkan Gaza jadi wisata dunia dengan merelokasi penduduknya, bahkan ancamannya sungguh menjijikkan dengan terus mengatakan akan membeli Gaza dan memilikinya:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 ۗكَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ ۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka." (QS. Al-Kahf Ayat 5).

Apa yang ditunggu umat Islam dunia hari ini atas peristiwa genosida Gaza adalah kesia-siaan belaka. Karena umat Islam cukup punya kekuatan untuk melawan kepongahan Israel dan Amerika. Umat Islam punya aqidah yang shahih dan pasti menang atas penjajahan ini. Umat Islam punya militer yang jumlahnya berkali lipat dari jumlah Israel si Manusia Kera itu. Umat Islam punya syu'ur dan fikrah yang tidak dimiliki umat manapun kecuali umat Muhammad saw.

Apa yang membuat kita umat islam masih diam tidak bergerak. Padahal jelas Amerika sebagai bapak Israel dengan kalimat lugas menantang perang pada Islam dan kaum muslimin. Dalam pidato pelantikannya sebagai presiden Amerika Serikat ke-45, 20/10/2017. "Donald Trump akan menyatukan seluruh dunia modern untuk melawan dan mencerabut keberadaan terorisme, Islam ekstrimis dari muka bumi".

Berdasarkan klasifikasi yang dibuat Rand Corporation, muslim ekstrimis, radikalis dan teroris adalah muslim yang menunjukkan permusuhan pada demokrasi dan Barat. Berpegang teguh pada jihad dan kedetailan penafsiran Al-Quran. Ini artinya kepemimpinan Trump atas dunia adalah untuk mengeliminasi Islam dari muka bumi.

Berulang-ulangnya sejarah telah mengajarkan bagaimana orang-orang kafir itu sangat membenci kaum muslimin dan ingin terus kaum muslimin dalam kendalinya. Pun watak Yahudi Israel sejak zaman Nabi terus membuat ulah dan pengkhianatan demi pengkhianatan untuk merusak Islam dan kaum muslimin. 

Hari ini pun ketika para penjajah itu tampil dengan mimpi gencatan senjata, perjanjian damai, solusi dua negara dan lain-lain yang ditawarkan Barat kafir atas persoalan Palestina adalah halu yang tidak akan mungkin ditepati oleh Yahudi Israel. Karena mereka adalah musuh Allah swt dan RasulNya yang akan terus memusuhi orang-orang beriman hingga kiamat datang.

Apa yang ditunggu umat terbaik ini dengan drama berdarah orang-orang kafir atas umat Islam. Apa yang mereka tunggu? Sudahlah cukup perintah Allah swt dalam Al-Quran bahwa: Jika orang-orang kafir memerangimu, maka perangi pula mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
 فَاِ نْ قٰتَلُوْكُمْ فَا قْتُلُوْهُمْ ۗ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِيْنَ
"Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir." (QS. Al-Baqarah [2] : Ayat 191)

Perang atau jihad dalam literasi Islam tidaklah semaunya dan sekedar jihad. Tapi harus dalam komando pemimpin yang akan memobilisasi pasukan agar benar dan meraih ridha Allah swt dengan datangnya pertolongan dan kemenangan. Komanda itu hanya bisa terwujud jika umat Islam bersatu mengangkat seorang khalifah atau imam yang siap melindungi dari kejaran musuh kafir penjajah sebagaimana dahulu tentara Salib dan tentara Tartar dilumpuhkan oleh komando seorang Imam.

إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ 
”Sesungguhnya al-Imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akanj berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh dll).

Hal ini yang belum umat wujudkan setelah boikot, berdoa, donasi dan mengecam lewat media sosial. Maka mewujudkan bersama seruan persatuan umat dengan naungan khilafah adalah perkara penting dan mendesak untuk menyelamatkan saudara-saudara kita di Gaza dan dibelahan bumi lainnya.

Wallahu a'lam




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar